Skip to main content

Sustainable Way to "Dump" our Waste

Sticker from eco-bali recycling October is funny month. We have this crisis of burning landfield in Bali, and they haven't pick up my trash for 2 months. Probably over two months now. We're like "Okay it's time to swap to the sustainable options" Yea we've been thinking about composting, but I do not know where to start. Because, you know, when you did it wrong it can be stinky and worm-y and not working out well. Turns out, they have composting company that provide the bin, the pickup, and even got the compost back monthly or per 6 months. I did not know that but of course my husband found it and planned to sign up for it.  The week where we had that plan on mind, suddenly in the morning there was a guy from this company came to our house delivering the composting bin. "No we did not order this, yet" Apparently the neighbor ordered their service but they got the address wrong. The next day, the same guy came again, brought his empty composting bin f

Come back to me !

Gimana rasanya kalau sang kekasih yang normalnya cerewet tiba-tiba menjadi diam dan nggak nafsu buat ngobrol? Hehhh pasti mikir kan, “Saya punya salah ya? Salah saya apa? Apa saya nggak sengaja bikin dia emosi? Atau tersinggung?’. Duhh pasti kepikiran deh. Banget. Saya orangnya cenderung nggak peka sama hal-hal yang kecil. Yang gede juga kadang nggak peka kok. Jadi intinya saya emang nggak peka. Tapi mengenai perubahan dirinya, apalagi terlihat mencolok sekali dari yang cerewet banyak ngomong jadi nggak nafsu ngomong. Bencana. Jadi menerka-nerka kan akhirnya.

Waktu ditanya, bilangnya nggak apa-apa. Ditanyain kerjaan juga nggak ada masalah. Cuman lagi males aja ngomong. Aduh sayang, jangan males ngomong dong sama aku. Bikin khawatir beneran deh. Mana LDR juga. Komplit deh khawatirnya. Ya saya ngerasa sih, kadang sama pasangan sendiri masih perlu “me time”. Perlu juga introspeksi terhadap diri sendiri, perlu mikir ini itu. Tapi kok kalau dalam kondisi normal yang nggak ada badai kok jadi nakutin ya.

Pernah kemarin ketika dia disini, saya menemui dia setelah pulang kerja, ngobrol sebentar, eh tiba-tiba “see you in an hour”. Nahh saya bingung kan kenapa. Apa jangan-jangan ada omongan saya yang nggak sengaja menyinggung perasaan dia. Pas saya tanya kenapa jawabnya mau kekamarnya sambil baca-baca sebentar dengan nada yang nggak sepenuhnya happy gitu. Hmm takut dong. Nunggu sejam rasanya ampunn deh lama banget. Sejam kemudian, dia masuk kamar saya sambil meluk saya dan bilang “I miss you”. Duhh leleh bang leleh. Sejam yang lalu rasanya panas membara bingung mau ngapain, dibilang ‘I miss you’ doang, brasa gurun kena ujan salju. Ademmmmm banget rasanya. Langsung deh keluar cari makan.

Hmm satu hal sih yang pasti kalau dia lagi seperti itu, jadi ngerasa kesepian. Dan itu nggak enak.

Come back to me soon. I miss you, I do.

Comments

Popular posts from this blog

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa men

Sustainable Way to "Dump" our Waste

Sticker from eco-bali recycling October is funny month. We have this crisis of burning landfield in Bali, and they haven't pick up my trash for 2 months. Probably over two months now. We're like "Okay it's time to swap to the sustainable options" Yea we've been thinking about composting, but I do not know where to start. Because, you know, when you did it wrong it can be stinky and worm-y and not working out well. Turns out, they have composting company that provide the bin, the pickup, and even got the compost back monthly or per 6 months. I did not know that but of course my husband found it and planned to sign up for it.  The week where we had that plan on mind, suddenly in the morning there was a guy from this company came to our house delivering the composting bin. "No we did not order this, yet" Apparently the neighbor ordered their service but they got the address wrong. The next day, the same guy came again, brought his empty composting bin f