Skip to main content

Rough Guide to Bali

Penjor "Hey I am coming to Bali, can you recommend me things to do?" I got that question a lot. I get it, I live in Bali so people would think that I master everything about Bali. Well... 50:50. I happened to travel around Bali since 2017. So it wasn't wrong to assume me knowing Bali. But I am also a lazy traveler so I don't always do many things in one place.  That is why we will call this a rough guide to Bali.  First thing first, define your style of traveling. Because we all know that Bali is an island. Not a city. So it is quite big, you know. You can not explore all of it in two weeks. Well you might be able to do so, but probably not immersing enough of it.  So... what is your style of traveling? Bali offers you some cultures, quiet normal life, party hotspots, quiet beaches, busy beaches, temples, and so on.  Mt Batur West part of Bali (Canggu, Seminyak, Kuta) If you enjoy partying, you might want to spend your time more in the west part of Bali like Canggu, ...

Perjalanan Pulang ke Indonesia saat Pandemi

Museum di Bur Dubai.

Perjalanan pulang ini amat sangat efektif daripada berangkatnya. Pukul 1 dini hari waktu Dubai gw berangkat ke bandara. Emirates udah mulai pakai check in tanpa petugas, self check in semuanya. Agak sedih gw karena... gw bawa barang banyak maunya tinggal diladeni aja. Udah capek banget soale. Tapi ya sudah, seperti biasa Dubai amat sangat efektif dalam segala hal mempersingkat waktu.

Kemudian perjalanan dimulai pukul 5 pagi. Gw pulang bareng rombongan TKI dari Saudi. Banyak dari mereka yang sudah tua dan kurang mampu memahami prosedur protokol terbaru selama pandemi. Gw bantu semampu gw jelasin waktu ada yang nanya, sembari nahan ngantuk. 

Gw sengaja pilih bangku tengah biar nggak ada orang yang duduk di samping gw. Tapi gw kaget karena udah ada dua orang duduk di deretan bangku gw, duduk sebelahan, satunya menempati tempat gw, satunya lagi batuk hebat. 

Gw sangat menghindari orang yang lagi batuk. Untungnya gw cukup beruntung karena bangku yang isi 4 itu kosong, jadi gw pindah duduk sana sampai tiba di Cengkareng. Pesawat mendarat pukul 15.20 sore. Seperti biasa, Emirates mampu memotong 30 menit perjalanan. Kemudian kami masuk ke ruang tunggu antrian. Di situ, kami harus nunggu rombongan Qatar Air diproses. Jadi bener-bener nggak bisa campur, kecuali dipersilakan. 

Dokumen yang harus diisi.

Kami disuruh duduk kok, sembari isi segala dokumen yang diperlukan. Selain dokumen yang sudah dibawa, ada dokumen tambahan kira-kira 3-4 lembar. Meski sudah mengisi e-HAC, tetep aja disuruh isi HAC lagi (kartu kuning). Setelah rombongan Qatar habis, kami dipersilakan berdiri menuju antrian yang ada thermal detector. Suhunya nampil di layar gitu. Kalau diatas 37, nomernya jadi merah. 

Disini kami antri untuk dicek saturasi oksigen dan juga dokumen kelengkapan. Ada hand sanitizer yang pake sensor. Saking ngantuk dan capeknya gw, doi gw tekan-tekan kok nggak keluar-keluar. Sampe dibantu penumpang lain.

Setelah itu, dibagi menuju loket untuk penumpang yang punya PCR dan tidak punya. Dipisah disini. Gw nggak tau proses yang tanpa PCR gimana, karena gw masuk ke loket yang pake PCR. Nah disini, antri lagi duduk sembari nunggu giliran. Ada satu dokumen yang akan ditandatangani petugas. Dokumen ini kebanyakan salah, ditandatangani penumpang yang bikin petugasnya marah-marah 😂 Ya tuhan untung gw nggak sengantuk itu buat bisa baca kalau gw nggak perlu tandatangan disitu. Petugasnya ngeluh "DUH capek banget gw, masih ada aja yang salah" Hmmm yang terbang lebih dari 7 jam ini juga capek lho sis. 

Gw dapet bapak petugas yang ramah banget, beliau cek dokumen dan penerbangan gw selanjutnya sembari bilang "Sampai di Bali jangan lupa karantina ya, sehat-sehat ya mbak" Tentu saja gw bales "Terima kasih pak, bapak juga sehat-sehat ya. Jangan sampai sakit"

Kind words, made my day.

Setelah itu bergerak ke imigrasi bagian stempel. Disini cepet juga karena ya ga antri banget. Kali ini loket Indonesian/KITAS yang rame. Karena ga ada WNA dengan free visa juga kan. Lalu menuju ambil koper. Kopernya kebetulan udah keluar. Lalu koper dicek petugas, beserta dokumen-dokumen yang tadi. Biasanya jarang banget dicek. Lalu berjalan menuju declare itu. Sebelum keluar gerbang kedatangan internasional, dokumen dicek lagi untuk kesekian kalinya 😳 

Total ada 6 sesi tunggu dan pengecekan dokumen dalam waktu satu jam. Pas satu jam prosesnya dari keluar pesawat hingga keluar kedatangan internasional. 

Menurut gw, udah cukup nggak bertele-tele sih. Cuma bagian terakhir aja yang menurut gw nggak perlu-perlu banget karena udah dicek pas ambil koper. Semua proses ini dibantu TNI. Waktu proses bagi-bagi dokumen untuk diisi menurut gw udah cukup informatif banget. Mereka membantu orang-orang yang kebingungan. Praktis juga, tegas juga. Tapi ya nggak semena-mena. Semua bekerja sesuai bagiannya.

Esoknya, dokumen yang gw dapet di hari itu gw pake untuk masuk ke bandara domestik menuju Bali. Semua dokumen itu pada akhirnya sih nggak diserahkan ke petugas sama sekali. Tapi sebagai dokumen agar bisa terbang. 

Berterimakasih karena semua bekerja sesuai dengan posnya. Prosesnya memang lebih lama daripada proses di Dubai ketika tiba di bandara, tapi untuk ukuran cara kerja "Indonesia" udah cukup oke kok. 

Jangan lupa, jaga kesehatan ya! 

Comments

  1. kalau dibaca dari awal sampai akhir, sungguh proses pengecekan berkas dan waktu perjalanan bikin capek ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banget huhu :( mending di rumah juga deh

      Delete
    2. hahahah,ya namanya perjalanan jauh mbak, enjoy it aja kan mbak :)

      Delete
  2. Alhamdulillah kalo meningkat. Sepi sihhh

    Coba rame kaya biasa, pasti teriak-teriak kaya di terminal angkot, wkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. yaaaa bener juga sih bang. bisa2 gw ikutan triak2 juga :D

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Rough Guide to Bali

Penjor "Hey I am coming to Bali, can you recommend me things to do?" I got that question a lot. I get it, I live in Bali so people would think that I master everything about Bali. Well... 50:50. I happened to travel around Bali since 2017. So it wasn't wrong to assume me knowing Bali. But I am also a lazy traveler so I don't always do many things in one place.  That is why we will call this a rough guide to Bali.  First thing first, define your style of traveling. Because we all know that Bali is an island. Not a city. So it is quite big, you know. You can not explore all of it in two weeks. Well you might be able to do so, but probably not immersing enough of it.  So... what is your style of traveling? Bali offers you some cultures, quiet normal life, party hotspots, quiet beaches, busy beaches, temples, and so on.  Mt Batur West part of Bali (Canggu, Seminyak, Kuta) If you enjoy partying, you might want to spend your time more in the west part of Bali like Canggu, ...

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena suami gw dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya dia dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya dia. Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. Dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Gw belum pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ada pengalaman bikin visa kecuali  Visa Sosial...

Jumat ceria

Hari ini memang bukan hari jumat, tapi cuman mau bilang aja sih kalo hari yang paling aku tunggu-tunggu itu hari jumat. Why?   Karena jumat itu selalu ceria, kalopun ada meeting besar pasti di hari jumat dan banyak cemilan, orang-orang pada berangkat sholat jumat, yang nasrani juga mengikuti misa di kantor, bisa pake baju bebas dan bebas berekspresi sepuas-puasnya, dan..... bisa video call sepuasnyaaaaaa kapanpun karena dia libur kerja 😍😍 gambarnya lucu 😁  taken from internet