Skip to main content

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

Tentukan Jangka Waktu Investasi

Seperti Ganesha bukan? Dewa ilmu pengetahuan dan lambang kecerdasan. Favorit gw. Tapi ini speaker sih 😆 

"Aku mau investasi"
"Oke bentuknya apa dan berapa lama?"
"Hmm ya pokoknya apa lah yang cocok buatku"

Ya you kira I dukun?

Selain menentukan profil resiko, acara yang perlu untuk dipikirkan adalah menentukan berapa lama jangka waktu investasi. Ada yang membagi kedalam dua kategori yaitu pendek dan panjang, ada pula yang membaginya ke tiga kategori yaitu jangka pendek, menengah, dan panjang. Nah kebutuhan ini hanya investor yang tahu. Tentunya tiap orang nggak bisa disamakan kebutuhannya. 

Jangka pendek biasanya berkisar tidak lebih dari 5 tahun. Biasanya deposito dan obligasi dimasukkan dalam kategori ini. Biasanya yang jangka pendek ini selalu mendapat return pasti, karena selalu pasti jadi resikonya sangat rendah sekali. Kemudian jangan lupa untuk mengecek apakah return yang ditawarkan masih mampu untuk menghalau laju inflasi untuk beberapa tahun kedepan. Karena inflasi adalah pasti.

Gw dapet ilmu ini dari temen gw. Dia bilang kalau tabungan rencana itu cocoknya untuk jangka pendek karena return yang didapatkan nggak akan maksimal gara-gara inflasi kalau jangka waktu investasinya lebih dari 3 tahun. Hal yang sama berlaku untuk jenis investasi yang lain seperti saham yang lebih cocok untuk jangka panjang karena nilainya yang fluktuatif. 

Balik lagi, perkara investasi ini bener-bener personal banget kayak pake celana dalam. Ada yang butuh ada pula yang nggak. Bentuknya selalu disesuaikan dengan masing-masing. Jarang banget ada gaya investasi yang mirip plek ketiplek. Yakali sama persis, anak kembar aja sidik jarinya beda. 

Mantranya adalah : Nggak ada balik modal yang cepet. Investasi nggak bikin kaya dalam sekejap mata. Kalo mau kaya sekedipan mata yaaaa ngepet aja sih. Langsung dapetnya cepet, cuma modal jagain lilin doang 😄

Comments

  1. Pas nambah nih nambah ilmu sedikit buat gue yang baru belajar investasi reksadana. Walaupun kebanyakan investasi nya sekarang lebih ke arah perut sih. hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Investasi lemak? wkwkw

      Pelan2 aja kalau belajar ga perlu buru2 dan jgn gegabah kl mulai investasi :D

      Delete
  2. Sepakat bgt sama pendapat mbak kl investasi ini menyesuaikan kebutuhan tiap manusia. Ada yg butuh, ada yg enggak.. Kadang suka heran sm orang yg kena tipu iming2 hasil yg fantastis dr investasi. Memang kudu bener2 jeli ya, karena investasi nggak akan bikin kaya dalam waktu sekejap. Hhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak biasanya yg ketipu itu yg menggebu-gebu tapi belum berilmu. Tapi yaaa diiming2 cepet kaya itu emang enak banget sih ngebayanginnya hahaha

      Delete
  3. Kalo mau cepet kaya jangan inpestasi. Tapi nabung di Koperasi Pandawa...

    ReplyDelete
  4. lah kok iya ya, aku jadi salfoks duluan ke speaker gajah ijonya #unyuk unyuk soalnya :D

    bicara tentang investasi, ternyata demikian toh...maksudnya kalau deposito dan obligasi masuknya ke short term, sedang yang long term adalah yang lebih fluktuatif seperti misalnya saham..karena misalnya suatu ketika timing dapet, alias harganya lagi okey alias gede ya tentu aja saat itulah invest kita terasa sangat menguntungkan ya....

    btw analoginya diibaratkan dengan celana dalam #menarik huehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemudian aku berpikir, "apa ada orang yg ga pake celana dalam ya?" LOL

      Biasanya sih yang resiko rendah itu cenderung buat short term. Kalau nggak gt pasti kegerus inflasi. Bisa aja sih deposito buat 10 taun, tapi itu jadi kayak nabung biasa. Return-nya abis buat nombokin inflasi wkwkw

      Jadi emg harus dicek dulu sih profil resiko dan investing tools-nya mau pake yg mana. Dan itu personal bgt :D

      Delete
  5. Kita perlu merencanakan untuk investasi untuk kemudian hari. Yang penting PDCA harus jalan,
    kebanyakan planing tanpa action juga hanya jadi angan-angan ya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. IYA BETUL BANGET! Setelah belajar dan yakin harusnya langsung praktek sih. Dulu waktu memulai reksadana dan saham juga berbekal sedikit ilmu dan keyakinan akan resikonya. Krn kalo ndak praktek nggak bakalan paham juga yg terjadi di lapangan kan? :D

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Gampangnya Apply e-visa Rusia

Red square Jadi, WNI diberi kemudahan untuk ke Rusia. Cukup dengan apply e-visa yang bisa didapatkan dalam hitungan hari saja. Meskipun sudah sering apply e-visa, tapi e-visa Rusia ini agak unik formulirnya. Jadi sebelum apply, gw baca gimana caranya di sini yang amat sangat runtut dan mudah dipahami. Sebelum isi formulir online, ada baiknya siapkan foto 3.5 x 4.5 dengan background putih dulu. Setelah itu jangan lupa untuk beli asuransi. Karena agak kepikiran, gw putuskan untuk beli asuransi dari perusahan yang ada di sana. Asuransi yang gw beli dari sini . Tadinya setelah beli kok nggak ada info apapun, bahkan bukti bayar pun nggak ada. Tapi petugasnya cukup tangkas setelah gw email, gw langsung dapat asuransinya. Nomer asuransi diperlukan untuk mengisi formulir, jadi harus beli asuransi sebelum apply visa.  Nah, bagi gw, ini formulir baru kali ini dapat pertanyaan yang unik-unik semacam apakah pernah pelatihan militer, wajib militer, pernah pegang / punya senjata, bahkan sampai nany