Skip to main content

Rough Guide to Bali

Penjor "Hey I am coming to Bali, can you recommend me things to do?" I got that question a lot. I get it, I live in Bali so people would think that I master everything about Bali. Well... 50:50. I happened to travel around Bali since 2017. So it wasn't wrong to assume me knowing Bali. But I am also a lazy traveler so I don't always do many things in one place.  That is why we will call this a rough guide to Bali.  First thing first, define your style of traveling. Because we all know that Bali is an island. Not a city. So it is quite big, you know. You can not explore all of it in two weeks. Well you might be able to do so, but probably not immersing enough of it.  So... what is your style of traveling? Bali offers you some cultures, quiet normal life, party hotspots, quiet beaches, busy beaches, temples, and so on.  Mt Batur West part of Bali (Canggu, Seminyak, Kuta) If you enjoy partying, you might want to spend your time more in the west part of Bali like Canggu, ...

Bikin Kopi Sendiri & Masak Agar Hemat

bikin kopi sendiri di rumah bisa sekece dan seenak ini

Memang betul ngopi Janji Jiwa itu enak banget, apalagi kalau beli 3 aja bisa lebih murah daripada beli 2. Sekali dua kali dalam seminggu sih masih oke. Gw tau gw nggak akan segitu perhitungannya sama makanan tapi selagi bisa direncanakan ya sebisa mungkin direncanakan. Karena gw tiap hari ngopi. Gw nggak akan skip kopi setelah makan pagi. Jadwal gw ngopi jam 9 pagi - 2 siang. Gw batasi diri gw buat nggak ngopi lebih dari satu cup per hari, di atas jam 3 siang udah nggak terlalu berani ngopi karena bisa bikin begadang. 

Gw selalu bawa kopi ke kantor. Gw bikin sendiri, masukin botol termos. Kopinya biasa aja yang gw biasanya minum, kasih susu dikit. Bikin panas, masukin botol termos, bawa ke kantor deh. Awal memulai kebiasaan ini nggak gampang. Sering banget lupa buat bikin kopi. Sering juga botolnya kelupaan buat dibawa pulang. Akhirnya belajar konsisten karena kelupaan bawa kopi dan terpaksa beli kopi itu nyebelin banget.  

gw beli ini di Aruna Bambu (IG). produk mereka bagus-bagus.

Selain bikin kopi sendiri, gw juga jadi lebih rajin masak. Ternyata pengeluaran belanja untuk makanan per minggunya sekitar 200 ribuan. Itupun menunya udah enak dan ramah kantong. Paling juga gw beli makan untuk makan siang di kantor. Kadang gw bawa bekal, kadang nggak, tergantung aja bangunnya telat apa nggak. Masih sesekali makan di luar juga kok misal pengen pizza, burger, satenya abang ini, nasi campur Balinya Pasar Sindu, jus itu, seafoodnya amfibia. Tapi udah jarang banget. Selagi masih bisa masak, gw akan masak.

Memang sih di beberapa kasus beli makan di luar akan lebih murah daripada masak sendiri. Ini perkara penyesuaikan menu aja. Gw udah punya menu apa aja yang bakal lebih murah kalau beli daripada masak sendiri.  

telur amburadul, udang garlic, paprika biar seger. lunch bag-nya ini pemberian temen deket gw taun 2015 yang masih gw pake sampe sekarang.

Setelah gw hitung-hitung, biaya untuk hidup itu nggak mahal. Yang mahal biaya untuk gayanya 😆 Gw jadi lebih bahagia ketika tau penghematannya bisa 50% biaya makan di luar.

Kamu gimana? 

Comments

  1. Hish, gaya sekali ya anda beli sedotan bambu. Judulnya cintai bumi...

    Kalo bawa bekal judulnya cintai dompet


    Hahahaha

    ReplyDelete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Jumat ceria

Hari ini memang bukan hari jumat, tapi cuman mau bilang aja sih kalo hari yang paling aku tunggu-tunggu itu hari jumat. Why?   Karena jumat itu selalu ceria, kalopun ada meeting besar pasti di hari jumat dan banyak cemilan, orang-orang pada berangkat sholat jumat, yang nasrani juga mengikuti misa di kantor, bisa pake baju bebas dan bebas berekspresi sepuas-puasnya, dan..... bisa video call sepuasnyaaaaaa kapanpun karena dia libur kerja 😍😍 gambarnya lucu 😁  taken from internet

Jangan minta oleh-oleh!

    Taken from internet Pernah nggak kalau kita mau bepergian, trus orang-orang pada bilang 'Jangan lupa oleh-olehnya ya' ? Pasti pernah dong ya... Yang jelas saya nggak pernah ngerti kenapa orang sering meminta sesuatu ketika kita pergi somewhere. Dulu waktu kecil juga saya suka bilang begitu. Siapa yang pergi kemana pasti deh 'jangan lupa oleh-olehnya ya om, tante pakdhe, budhe, mas, mbak'. Tapi lama kelamaan saya mikir 'saya cuman ngomong aja tanpa niat minta oleh-oleh', kecuali kalo memang kita menitipkan hal itu karena memang hanya ada ditempat yang akan dikunjungi orang tersebut, misal buku. Pernah nitip beliin buku di Korea karena emang adanya disana. Jadi esensinya oleh-oleh itu apa? Saya juga kurang tau soalnya udah nggak pernah lagi minta dibawain oleh-oleh. HJ pulang ke Belanda sana saya cuma minta beliin buku. Itupun nggak dibeliin gara-gara bukunya nggak bagus kata dia. Oleh-oleh pun ada yang sekedar apa adanya karena emang adanya begitu...

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...