Skip to main content

Cara Update ID Penjamin Visa di Website Imigrasi

Kantor Imigrasi Denpasar Sebagai penjamin visa (Visa kunjungan maupun KITAS nantinya), harus mendaftarkan diri ke website imigrasi. Hal-hal seperti data diri harus didaftarkan agar mendapatkan nomor ID sebagai penjamin. Nah, setelah 3 tahun sejak mendaftarkan diri sebagai penjamin, gw baru sadar kalau alamat rumah sudah berubah, KTP statusnya berubah, KK juga sudah berubah, tapi data masih yang lama sedangkan sudah harus mendaftarkan visa lagi.  Gw cari tombol untuk update profil penjamin di website imigrasi. Nyari muter ternyata nggak ada. Setelah tanya admin imigrasi, ternyata cara mengubah profil tersebut harus dengan mengirimkan email ke kasubdit visa. heheeeee! Setelah gw kirim email dengan format seperti surat formal, eh dibalesnya "mohon sertakan surat permohonan yang bertandatangan di atas materai" wkwkwkwkwkwkwk kenapa nggak sekalian gitu ngomongnya kemaren.  Gw pikir-pikir lagi, mepet nih kalau harus nunggu. Gw daftar ulang aja kali ya sebagai penjamin dg ID baru. E

Impulsive Buying?

Satu-satunya sisi impulsifku

Kadang gw mikir, gw ini termasuk impulsive buyer nggak ya?

Satu hal yang bikin kita nggak akan jadi impulsive buyer adalah soal duit. Temen gw pernah nanya apakah gw sering beli-beli barang yang nggak direncanakan gitu. Jujur sih jarang banget sekarang. Dulu bisa aja gw ga ada angin badai tiba-tiba beli HP flip seken karena pengen aja punya, padahal juga nggak dipake 😑 

Sejak beberapa tahun terakhir gw udah mulai nahan diri untuk beli barang tanpa rencana. Biasanya gw tulis barang apa yang pengen atau butuh dibeli, dimasukin ke daftar prioritas berdasarkan list keinginan atau kebutuhan, kemudian direncanakan dan dibeli ketika duitnya udah ngumpul. 

Misal nih, gw butuh sepatu baru warnanya gw pengen putih, kebetulan harganya 600 ribu. Tapi di saat bersamaan gw juga butuh meja kerja yang kebetulan juga harganya 600 ribu. Udah ditulis sejak beberapa bulan lalu dan tinggal eksekusi aja kalau duitnya udah terkumpul. Ternyata saat duit terkumpul, urgensi beli meja kerja lebih tinggi daripada beli sepatu. Ya yang tereksekusi meja kerja jadinya. Tapi kalau ada duit lagi yang ntah kapan longgar , ya gw bakal beli sepatu itu karena udah masuk ke daftar tunggu eksekusi. 

Bukan tiba-tiba hari itu liat hari itu juga beli. 

Sama halnya dengan kaos F.R.I.E.N.D.S yang gw udah masuk list udah lama tapi nggak kebeli-beli karena belum nemu kaosnya. Eh waktu ada diskon, harganya sesuai budget, tentu langsung gw ambil. Kalaupun gw tiba-tiba pengen sesuatu, gw pasti tunggu selama seminggu apakah gw masih punya nafsu untuk memilikinya? Kalau masih, gw tunggu lagi sampai sebulan. Kalau perasaan gw udah datar nggak pengen lagi yaudah gw lepas. Karena pertimbangan gw sekarang lebih ke butuh apa nggak sih barang-barang ini. Atau kadang ketika mencari pilihan harga lain di marketplace udah secara sengaja aja tiba-tiba bosen dan males beli lagi.

Barang kecil-kecil yang nominalnya kadang 50 ribuan atau 100 ribuan ini kadang masuk pos "jajan" yang sering jadi pusat keboncosan tanpa disadari. Gw sadari ini cewek banyak banget godaan beli barang-barang murah-murah lucu-lucu yang nggak guna, potensi bocornya alusnya lebih tinggi daripada cowok. Cowok kalau mau jajan jarang banget yang harganya murah. Jarang aja cowo tiba-tiba beli tas lucu kecil buat kondangan seharga 100 ribu di Miniso kan?

Alasan lain gw jadi nggak gampang beli-beli adalah nggak adanya tempat untuk menyimpan barang-barang itu. Gw selalu berusaha nggak numpuk barang dan sortir barang yang gw nggak pake lagi. Prosesi sortir menyortir ini nggak asik lho 😓

Satu hal yang gw nggak bisa nggak jadi impulsive buyer adalah makanan. Apapun jenis makanannya kalau saat itu on the spot gw pengen makan itu ya gw beli. Nggak pake mikir-mikir. Karena... disimpannya di perut kemudian dibuang juga pada akhirnya 😁

Are you an impulsive buyer?

Comments

  1. Sama banget mbak. Dua tahun ini nggak begitu napsu beli2 barang, tp begitu ada diskon sering kalap pdhl barang yg nggak masuk wishlist. Huhu
    Mungkin boleh ditiru kl mau memutuskan beli barang tunggu reaksi 1 minggu dlu ya. Apakah masih butuh dan napsu atau berlalu gitu aja. Hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Demi masa depan dompet yg lebih cerah ya mbak ahahha

      Delete
  2. Aku sudah gak impulsive buyer lagi..


    Karna duitnya gak ada yang buat beli...


    Wkwkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. HMM sejatinya itu yang sering terjadi padaku hahaha

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Cara Update ID Penjamin Visa di Website Imigrasi

Kantor Imigrasi Denpasar Sebagai penjamin visa (Visa kunjungan maupun KITAS nantinya), harus mendaftarkan diri ke website imigrasi. Hal-hal seperti data diri harus didaftarkan agar mendapatkan nomor ID sebagai penjamin. Nah, setelah 3 tahun sejak mendaftarkan diri sebagai penjamin, gw baru sadar kalau alamat rumah sudah berubah, KTP statusnya berubah, KK juga sudah berubah, tapi data masih yang lama sedangkan sudah harus mendaftarkan visa lagi.  Gw cari tombol untuk update profil penjamin di website imigrasi. Nyari muter ternyata nggak ada. Setelah tanya admin imigrasi, ternyata cara mengubah profil tersebut harus dengan mengirimkan email ke kasubdit visa. heheeeee! Setelah gw kirim email dengan format seperti surat formal, eh dibalesnya "mohon sertakan surat permohonan yang bertandatangan di atas materai" wkwkwkwkwkwkwk kenapa nggak sekalian gitu ngomongnya kemaren.  Gw pikir-pikir lagi, mepet nih kalau harus nunggu. Gw daftar ulang aja kali ya sebagai penjamin dg ID baru. E

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini