Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Impulsive Buying?



Kadang gw mikir, gw ini termasuk impulsive buyer nggak ya?

Satu hal yang bikin kita nggak akan jadi impulsive buyer adalah soal duit. Temen gw pernah nanya apakah gw sering beli-beli barang yang nggak direncanakan gitu. Jujur sih jarang banget sekarang. Dulu bisa aja gw ga ada angin badai tiba-tiba beli HP flip seken karena pengen aja punya, padahal juga nggak dipake 😑 

Sejak beberapa tahun terakhir gw udah mulai nahan diri untuk beli barang tanpa rencana. Biasanya gw tulis barang apa yang pengen atau butuh dibeli, dimasukin ke daftar prioritas berdasarkan list keinginan atau kebutuhan, kemudian direncanakan dan dibeli ketika duitnya udah ngumpul. 

Misal nih, gw butuh sepatu baru warnanya gw pengen putih, kebetulan harganya 600 ribu. Tapi di saat bersamaan gw juga butuh meja kerja yang kebetulan juga harganya 600 ribu. Udah ditulis sejak beberapa bulan lalu dan tinggal eksekusi aja kalau duitnya udah terkumpul. Ternyata saat duit terkumpul, urgensi beli meja kerja lebih tinggi daripada beli sepatu. Ya yang tereksekusi meja kerja jadinya. Tapi kalau ada duit lagi yang ntah kapan longgar , ya gw bakal beli sepatu itu karena udah masuk ke daftar tunggu eksekusi. 

Bukan tiba-tiba hari itu liat hari itu juga beli. 

Sama halnya dengan kaos F.R.I.E.N.D.S yang gw udah masuk list udah lama tapi nggak kebeli-beli karena belum nemu kaosnya. Eh waktu ada diskon, harganya sesuai budget, tentu langsung gw ambil. Kalaupun gw tiba-tiba pengen sesuatu, gw pasti tunggu selama seminggu apakah gw masih punya nafsu untuk memilikinya? Kalau masih, gw tunggu lagi sampai sebulan. Kalau perasaan gw udah datar nggak pengen lagi yaudah gw lepas. Karena pertimbangan gw sekarang lebih ke butuh apa nggak sih barang-barang ini. Atau kadang ketika mencari pilihan harga lain di marketplace udah secara sengaja aja tiba-tiba bosen dan males beli lagi.

Barang kecil-kecil yang nominalnya kadang 50 ribuan atau 100 ribuan ini kadang masuk pos "jajan" yang sering jadi pusat keboncosan tanpa disadari. Gw sadari ini cewek banyak banget godaan beli barang-barang murah-murah lucu-lucu yang nggak guna, potensi bocornya alusnya lebih tinggi daripada cowok. Cowok kalau mau jajan jarang banget yang harganya murah. Jarang aja cowo tiba-tiba beli tas lucu kecil buat kondangan seharga 100 ribu di Miniso kan?

Alasan lain gw jadi nggak gampang beli-beli adalah nggak adanya tempat untuk menyimpan barang-barang itu. Gw selalu berusaha nggak numpuk barang dan sortir barang yang gw nggak pake lagi. Prosesi sortir menyortir ini nggak asik lho 😓

Satu hal yang gw nggak bisa nggak jadi impulsive buyer adalah makanan. Apapun jenis makanannya kalau saat itu on the spot gw pengen makan itu ya gw beli. Nggak pake mikir-mikir. Karena... disimpannya di perut kemudian dibuang juga pada akhirnya 😁

Are you an impulsive buyer?

Comments

  1. Sama banget mbak. Dua tahun ini nggak begitu napsu beli2 barang, tp begitu ada diskon sering kalap pdhl barang yg nggak masuk wishlist. Huhu
    Mungkin boleh ditiru kl mau memutuskan beli barang tunggu reaksi 1 minggu dlu ya. Apakah masih butuh dan napsu atau berlalu gitu aja. Hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Demi masa depan dompet yg lebih cerah ya mbak ahahha

      Delete
  2. Aku sudah gak impulsive buyer lagi..


    Karna duitnya gak ada yang buat beli...


    Wkwkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. HMM sejatinya itu yang sering terjadi padaku hahaha

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Menjadi dotcom

Few days ago, I wrote what I want to do on early 2017. And one thing has been done today. What is that? Tarararaaaaaaa.... silverestrella.com As I promised myself, now this blog has been upgraded to dotcom. I found a domain hosting through Mas Adhi . He wrote that when I was looking for hosting for my blog. So thank you so much, you came on right time hahaha Dibilang alay ya udahlah nggak apa-apa, yang jelas seneng akhirnya bisa upgrade jadi dotcom yeyeyeyeee

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

[Piknik] Segerin diri di Pantai Seger, Mandalika

Pernah denger cerita soal Putri Mandalika nggak? Kalo udah, berarti wawasannya luas. Kalo belom berarti nggak doyan baca 😋 Sini sini merapat tak ceritain singkatnya yaaaa... Konon katanya, Putri Mandalika ini orangnya cuantikk dan baek hati. Yakali yaaaa kalo putri-putri di legenda kebanyakan kayak gitu deh karakternya. Terus si putri cantik ini saking baeknya, disukai semua orang. Nah kalo udah disukai semua orang, nasibnya gimana hayo???? Ya disuruh milih suami sama bapaknya. Soalnya banyak pangeran yang mau jadi suaminya. heeemm interesting. Seandainya kita juga direbutin banyak orang kayak gitu ya hahaa gapapa ya meskipun dari belakang, gara-gara salah arah Karena ini mitos dan karena dia bijak, akhirnya dia bilang ke bapaknya kalo nggak mau milih salah satu buat dijadiin suami karena dia dan tubuhnya adalah milik orang Mandalika. Satu untuk semuaaaaaa. Jargon tipi ini mah Kemudian si putri nyemplungin dirinya ke laut. Dan bilang, 'karena aku untuk rakyatku, jad