Skip to main content

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

Cant Stand The Crowds


I am not a party person. I hate loud music, loud voice, everything loud I hate that. This is the reason I hate to go to the night clubs. For what? Party? Dancing? Drinking? Then what? Going home with a super headache head? If I go to the place like that, my introvert side will pop up and make me tired in no time.

My friends in Surabaya once took me to a night club. I thought hmm okay why not, lets see what will happen there. But nah, I did not enjoy any moments of it. It was fun to be with them, but I did not enjoy the music or whatever crowds was. But that kind of loud music I can handle if it is only one source of loud music. What I cant handle is when I am in the middle of crowds with so many sources of voice (although it is not loud but crowded), that is the worse. Worse ever.

When we were in Istanbul, there was an underpass filled with so many vendors, countless people, so noisy, too crowded, so many languages spoken there, too hot, it is even make me feel tired by thinking about that again now. The underpass was not that far, probably less than 50 meters. But it took ages for me to pass it. I could not handle it. Covered my ears, walked fast, and once I made it to the end of the underpass, I sat in the corner and cried. I really cried. It was too much that I cant handle ever.

My husband of course did not understand why I cried. Maybe he thought that I was just exaggerate it. I can imagine if he cant understand it. I cant control myself even after I got out. It was really too much. I also did not understand why I cried, but lately I think about it and it is probably because I have a little bit of me being introvert. My husband can handle it, but I cant.

Once we passed it, I was too afraid to go back there and walk through the underpass again. I did not exaggerate it, it was too scary for me to go back again. But eh we walked through it again and I took a very deep breathe then walk in a not~very quick steps but did not stop. I control my pace so I can survive. After a few minutes I survived. I almost cried again but I can handle it. I just stopped, stood for awhile, taking breathe before continue the walk. Then I got ice cream to chill myself.

Today, I had my Dutch class, she suddenly act exactly like me when I am in the middle of the crowds. We had a really tough morning, this morning kinda busy with classes in the second floor so can you imagine the voices of people speaking English, Nederland, Japanese, I even mumbling myself with Korean, in one place? That was hard. It influence me and made me cant focus on my first 15 mins. We closed the door and said that we cant handle this crowds. The noise from every sources in one place is killing us. It may sounds childish, but every people has its own problem.

I found a way to control my feelings. When I go to the crowds place unintentionally, I always have my headphone with me and I choose to listen to the songs or audiobook, a bit louder. So what comes from my headphone will beat the crowds. So far it helps. 

So when you are with someone who cant handle this situation, do not get mad. They probably struggling inside to deal with it. Ask them, and take them to a less crowd place to take a breathe and control their feeling inside. It helps a lot.

Comments

  1. Percaya atau enggak, setiap orang itu kaya punya 'alamnya' sendiri. Kalo kita bukan anak parti, trus sok-sokan ikutan parti pasti rasanya aneh. Sama juga sama anak yang hobi parti trus suruh ngendon di tempat yang sepi pasti rasanya juga aneh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo kata anak matematika semestanya beda haha!
      ndak isa maksain diri juga jadinya, ga bakal masuk. masa iya bkn anak party diajak party yg dibuka kindle ditengah2 kebisingan lol

      Delete
    2. Joget mbak, malah bukak kindle

      -__-'

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Gampangnya Apply e-visa Rusia

Red square Jadi, WNI diberi kemudahan untuk ke Rusia. Cukup dengan apply e-visa yang bisa didapatkan dalam hitungan hari saja. Meskipun sudah sering apply e-visa, tapi e-visa Rusia ini agak unik formulirnya. Jadi sebelum apply, gw baca gimana caranya di sini yang amat sangat runtut dan mudah dipahami. Sebelum isi formulir online, ada baiknya siapkan foto 3.5 x 4.5 dengan background putih dulu. Setelah itu jangan lupa untuk beli asuransi. Karena agak kepikiran, gw putuskan untuk beli asuransi dari perusahan yang ada di sana. Asuransi yang gw beli dari sini . Tadinya setelah beli kok nggak ada info apapun, bahkan bukti bayar pun nggak ada. Tapi petugasnya cukup tangkas setelah gw email, gw langsung dapat asuransinya. Nomer asuransi diperlukan untuk mengisi formulir, jadi harus beli asuransi sebelum apply visa.  Nah, bagi gw, ini formulir baru kali ini dapat pertanyaan yang unik-unik semacam apakah pernah pelatihan militer, wajib militer, pernah pegang / punya senjata, bahkan sampai nany