Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Love~Hate Tinggal di Surabaya

 

Dulu, dulu banget, gw benci sama yang namanya Surabaya. Airnya nggak seger, udaranya kotor, gotnya ampun bau bener, nyamuknya ganas, tikusnya segede kucing, tata kotanya nggak karuan berantakannya, panasnya ngalahin Jakarta, ampun lah. Nggak akan pernah mau kalo diajak ke Surabaya dari dulu. Nggak sanggup.

Tapi nasib berkata lain, 2 tahun lalu kusempatkan diri tinggal di kota ini, selama hampir dua tahun. Kota yang dulunya kubenci, lambat laun mulai kucintai. Terutama ketika Bu Risma, si ibunya wong Suroboyo ini memegang kendali Surabaya. Surabaya begitu berbeda, ntah berapa ratus derajat.

Rumah kos desain kolonial, membuatku betah disana. Ah aura setiap rumah memang berbeda. Hati yang memilih. Tak bisa dipungkiri. Terutama setelah berkencan dengan suami yang pecinta sejarah dan bangunan kolonial, smakin ku menyadari ternyata Surabaya itu spesial dengan segala rupanya yang sedang berbenah.

Salah satu hal paling berkesan buat gw selama gw di Surabaya adalah tidak keringnya seragam kerja gw yang semaleman dijemur diluar, tapi hanya butuh satu jam diungkep dalam kamar. Satu jam, exactly satu jam, seragam itu kering dan bisa dipakai. Durasi pengeringan mulai dari jam 6 hingga jam 7 pagi dan gw berangkat kerja jam 7.30 dengan seragam yang kering hanya dalam waktu satu jam. Ntah itu karena saking tipisnya seragam atau saking panasnya Surabaya 😁


Setelah meninggalkan Surabaya, kurasakan aku sangat merindukannya. Suroboyo Bus yang naiknya pake botol plastik, daerah Tunjungan yang semakin asri berbenah dan direstorasi, rumah kos beserta penghuninya, pentol gila yang hanya ada di Surabaya, Royal Plaza yang sumpeknya minta ampun pas weekend, frontage Ayani yang salah belok 3 cm aja udah diklakson sampe bikin jantungan, berangkat kerja seger bersih wangi sampe kantor yang cuma 10 menit jauhnya berbasah basah keringat pagi hari, lalapan cak gondrong di Kutisari, Kutisari kosku, kenangan ketika berkencan, Hotel Majapahit, semua makanan enak yang super murah dijual ditempat yang tak terduga, semua hal yang berhubungan dengan Surabaya, aku merindukannya.

Mungkin ini benar adanya, bahwa :

You will realize how important something (someone) is when it is gone.

Dari seorang yang lagi rindu Surabaya karena merasa Malang sedang sumpek sumpeknya 😄

Comments

  1. Surabaya sekarang rapi mbakkk

    Mana banyak pohon-pohonnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banget nget nget nget! Nyesel ninggalin surabaya lho. Jd kangen bangetttt

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini