Skip to main content

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...

Tergantung Caramu Melihat [A Documentary : Among The Believers]

 

Beberapa waktu yang lalu H kirim link dokumenter untuk ditonton. Gw suka sih nonton dokumenter gitu. Akhir-akhir ini gw nonton dokumenter juga di chanel Timeline di youtube. Film dokumenter yang dikirim H ini judulnya Among the believers. Ini soal konflik di perbatasan Pakistan-Afganistan.

tulisan ini penuh dengan spoiler dan pendapat pribadi

Dokumenter ini ceritanya soal kaum konservatif (yang egois) yang seperti kebanyakan selalu menginginkan memiliki negeri sendiri yang menjalankan hukum Islam 100%. Mereka berada di perbatasan Pakistan-Afganistan, tentunya dengan pengaruh Taliban disana. Perlu diketahui, Taliban sesungguhnya sudah binasa setahun setelah kejadian 9/11 di WTC USA. Tapi tahun 2011 mereka ternyata menghimpun masa yang sudah matang rupanya untuk melakukan invasi lagi agar menguasai Afganistan seperti yang mereka inginkan.

Nah, ceritanya ada kubu yang biasa aja, ada pula kubu yang konservatif tadi. Kubu konservatif ini memiliki sebuah madrasah yang kegiatannya hanya menghafal Al-Quran dengan doktrin "Kamu harus hafal Al-Quran agar kamu masuk surga". Sehingga para siswa pun dididik keras untuk menghafalnya tanpa mengetahui arti dari kitab suci tersebut. Untuk dapat sekolah di madrasah ini tidak dipungut biaya sama sekali sehingga kebanyakan yang masuk kesana adalah orang-orang miskin yang memiliki anak seusia SD-SMA.

Ada scene yang menurut saya lucu. Sebuah scene dimana ketua madrasah ini menyuruh seorang warga untuk memasukkan anaknya ke madrasah tersebut.

Ketua : Masukkan saja anakmu ke madrasah. Kamu kan miskin, madrasah gratis. Jadi dia bisa hafalin Quran
Bapak : Kalau dia masuk madrasah dan hanya menghafal quran saja, bagaimana cara dia mendapatkan uang untuk hidup nantinya?
Ketua : Ya balasannya kan surga, dia harus berjuang keras disini menghafal agar masuk surga. Surga jaminannya.
Bapak : Ya tapi gimana ya, apa nanti dia bisa dapat uang untuk menghidupi keluarganya?

Obrolan tersebut sangat lucu sekali. Dimana sang ketua mendoktrin yang penting surga, sedangkan si bapak berpikir rasional dan logis. Bagi saya, surga adalah bonus. Bonus dikala kita nggak akan berpikir tentang surga saat melakukan suatu kebaikan. Mungkin bagi mereka jalan masuk surga adalah dengan menghafal Al-Quran tanpa peduli apapun yang penting hafal Quran. Tentu saja, itu bisa jadi. Bisa jadi memang seperti itu adanya. Meskipun kita tidak memperlakukan dengan baik orang lain yang penting kita hafal Quran ya sudah, surga jaminannya. Bisa jadi, bisa tidak. Karena butuh mati dulu untuk membuktikan betul tidaknya.

Tapi bagi saya, surga akan jauh dari kita kalau kita tidak Hablumminallah dan Hablumminannas. Hubungan baik ke tuhan dan juga ke sesama. Bagi saya itu percuma kalau hanya berbuat baik ke tuhan saja tapi ke mahkluk hidup kita nggak baik. Sia-sia. Mungkin itu pula maksud dari tanda salib, dimana ada garis horizontal dan vertikal disana yang menyimbolkan hubungan kita dengan tuhan dan juga kepada sesama mahkluk hidup.

Lebih lucu lagi, seorang siswa di madrasah itu di tanya apakah mengetahui arti atau tafsir dari bacaan Quran yang di presentasikannya. Dia menjawab tidak tahu. Dia tidak tahu dan hanya menghafal saja, karena hanya dengan menghafal dia akan otomatis masuk surga. Madrasah pun melarang mereka menonton TV karena TV adalah buatan orang kafir. Segala macam hal dilarang-larang. Buku bacaan pun mengandung doktrin yang menyalahkan orang-orang kafir dan harus memerangi orang kafir. Sekilas ditunjukkan gambaran isi dari buku tersebut, buku itu benar-benar kuat sekali doktrinasinya. Orang yang terombang-ambing akan mudah dipengaruhi dan juga orang yang tak pernah melihat hal lain sudah pasti akan terdoktrin.

Di sisi lain ada seorang gadis berusia 12 tahun yang tadinya sekolah di madrasah dan kemudian melarikan diri karena tak tahan, akhirnya bersekolah di sekolah swasta yang lebih baik sistem dan pengajarannya. Namun sayang sekali, sekolah itu diserang pihak konservatif (soal politik). Kemudian si gadis harus putus sekolah dan menerima nasib untuk dinikahkan muda. Awalnya memang si ayah gadis menolak menikahkannya, tapi karena dia sudah tak bersekolah lagi ayahnya terpaksa menerima lamaran pihak laki-laki. Yang bikin muak adalah si ibu datang dan bilang "Aku udah tua, aku gak kuat bayar pembantu, jadi aku minta anakmu buat jadi mantuku dan bantu-bantu kerjaan dirumah".

OMG! Hati gw hancur liat itu. Dia secara terang-terangan minta anaknya jadi mantu sekaligus 'pembantu'. Gimana nasib gadis-gadis yang ingin belajar tapi terhalang soal beginian? Jujur ini bikin sakit hati. Lingkaran setan begini ini nggak akan pernah selesai kalau perang nggak selesai.

Jujur aku muak! Muak dengan segala jenis doktrinasi agama, politik, atau apapun itu. Pendoktrinan atas agamanya yang paling benar sendiri (yang secara otomatis mengatakan agama lain adalah salah), perebutan kekuasan pemerintahan sah untuk diganti dengan hukum yang mereka anggap benar. Ya tuhan, disini ku berpikir "Apakah aku berpikir benar? Atau memang mereka yang benar dengan merampas hak orang lain?" Bisa jadi agamanya memang benar, tapi yang menungganginya yang salah.


Tentunya disini kita tahu bahwa cara orang menginterpretasikan sesuatu tidak pernah sama satu lain. Meskipun opini saya berbeda, saya tetap hargai orang yg memiliki opini lain. Hanya yang saya tegaskan, saya akan keras kepada orang yang melanggar hak orang lain atau memaksakan pendapatnya untuk dilakukan atas dasar pendapat dia yang paling benar. 

Hidup katanya cuma sekali ya, ngapain dibikin sulit sih?

Yang males baca opini ini, bisa langsung menuju youtube aja ya. Recomended banget buat referensi dan membuka mata

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala...

Not A Robot

  There are so many things I did recently. It was all started since February. Not to complain about this, I just want to write it to release the stress. Because I know every choices has its own risks. Started from January, I commits to work on another blog of mine. Joining with another friend, we are committed to post at least one writing every week with different theme each week. This is still under construction *ahem, ini bukan bangunan* to make it good to read at. I will publish it here once it is ready to be published. We both are trying to be consistent. So far, I have been consistent and always post one every week. After decided to get married, I realize that it won't be that easy. No matter what, marrying someone never be easy. About the preparation and this and that. To be honest, I will not having a big feast for that. I will invite my close friends and family, although I still have to respect what my parents want to invite the neighbors (one block neighbors are tota...