Skip to main content

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Jancok!

 

Adakah yang bereaksi "Ih dosa mengumpat!" ketika mendengar kata ini?

Kata sumpah serapah ini beken di Jawa Timur. Mungkin bagi orang luar Jatim ada yang nggak tau atau bahkan nggak kenal kata ini. Kalaupun kata ini terdengar di luar Jatim, bisa dipastikan pembawanya adalah orang Jatim (atau orang yang pernah tinggal di Jatim dan terpengaruh oleh orang sekitarnya) terutama Surabaya, Malang, Pasuruan dan sekitarnya.

Pertama kali kenal kata ini dan mengucapkan kata ini, waktu SMP. Karena waktu SD deket rumah, orangtua, guru-guru jadinya agak saru mengucapkannya. Waktu SMP, sekolah agak jauh dikit, kenal "berandalan" yang bawaannya cak cuk an akhirnya ikutlah ngomong cak cuk an. Tapi tetep dong nggak dibawa kerumah, karena pernah ketahuan dan ditabok aja mulut ini.

Banyak versi asal mula kata Jancok ini. Ada yang versi Belanda, versi Jepang, Arab, Jawa sendiri, apapun versinya, masyarakat kala itu setuju bahwa kata ini sebagai kata umpatan yang universal.

Selayaknya Bahasa Jawa dengan tingkatan bahasa dan kesopanannya, sumpah serapah ini pun memiliki tingkatannya tersendiri. Jasik adalah tingkatan terendah dari sumpah serapah ini. Kata ini diucapkan ketika ingin mengumpat tapi tak ingin terdengar mengumpat (atau nggak pengen dimarahin orangtua), biasanya bernada guyonan. Satu level diatasnya ada kata Jancik, yang masih sedikit terdengar sopan ala kupu-kupu yang amarahnya nggak sebegitu kuat. Diatasnya lagi ada kata Jancuk, yang level marahnya udah lumayan, udah agak mendidih. Nah kalo Jancok udah mulai panas bener ini. Kata ini biasanya diucapkan ketika marahnya udah meledak-ledak. Sedangkan ada satu kata buyutnya lagi nih yang super marah banget yaitu Mbokne Ancok. Iya, kalo udah ngomong kata ini biasanya si pembicara sudah amat sangat marah. Nggak bisa lah disiram pake air buat menyadarkannya. Biarkan aja dia meluapkan emosinya dulu.

Level Jancik, jancuk, jancok digunakan untuk penanda level kepedasan nasi goreng di banyak tempat.

Memang, kata umpatan ini seringkali dilarang orangtua untuk diucapkan. Sampe dibilang dosa lah kalo ngomong kata-kata ini. Bener-bener forbiden word to say. Padahal dosanya bukan di jancuk nya tapi di emosi, amarahnya. Tapi semakin mendewasa, semakin bisa kurasakan ada dualitas di satu kata ini. Satu bermakna umpatan, satu juga bermakna keintiman. Ungkapan kedekatan untuk biasanya memanggil "orang terdekatnya". Misal "Nang endi ae koen cok?" (translate : Kemana aja kamu hey?). Atau "Cuk cik angele ujiane iki" (translate : Duh susah bener ujiannya ya?). Terlebih lagi ketika berhasil memahami dan memaknai enaknya hidup woles, kata ini lebih terdengar positif dan santai menghadapi sesuatu (thanks to Sujiwo Tejo).

Dikirim teman, mungkin dari twiter. Ilustrasi ini keren banget menurut gw. Gambarnya di zoom aja biar keliatan besar dan jelas keterangannya.

Kenapa gw tulis soal kata ini? Karena kemaren dikirimi temen gambar diatas ini. Sebenernya keliatan seperti memberikan label dan stigma terhadap kota-kota di Indonesia. Nggak sebegitu bagus untuk melabeli, tapi ntah kenapa keterangan yang ada di situ juga ada benarnya juga. Tetep nggak semuanya ya, tapi gambaran umum yang sering terlihat di masyarakat karena terpengaruh budaya juga. 

Mata gw pertama langsung menuju NASI PADANG dong. Ketauan liatnya pas laper. Trus coba cek aja ke Jawa Timur yang isinya ternyata cuman cok, cuk, coeg, jancuk, dan berbagai turunannya. Nggak ada artinya, tapi bagi gw cukup menunjukkan betapa humorisnya orang Jawa Timur ini dalam menghadapi hidup 😂 Somehow, gw bangga aja dengan kejancukan itu.

Jadi, menurutmu yokpo cok? 😋

Comments

  1. Kalau saya sendiri lebih condong kalau jancuk itu sebenarnya sebuah nama tank tempur Belanda. Terus berkembang menjadi sebuah umpatan. Ya mirip umpatan orang jawa tengahan yang menggunakan nama hewan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh yang tank itu aku juga pernah baca. Jan Coek kalo ga salah ya. krn keadaan akhirnya ngode2 kl belanda dtg pake nya jancuk itu td (seingetku gt)

      ini slh satu ungkapan mesra menurutku skrg hahaha

      Delete
  2. Replies
    1. Jagalah mulutmu itu cuk!

      😂😂😂😂

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...