Skip to main content

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...

Gamarjoba Tbilisi

Karena fotonya masih ada di mamer, jadi skip dulu soal bahasan Ayasofya yang keren itu


Menjejakkan kaki di Georgia tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Beruntung sekali paspor hijau ini bisa mendapatkan e-visa dengan mudah untuk menjejakkan kaki di Georgia. Apply evisa untuk Georgia membutuhkan waktu 5 hari pas, via online dengan tarif usd 20,7. Thanks to bestie who always help me on credit card needed -I dont have CC btw-

9 hari di Istanbul, kita memutuskan untuk terbang menuju Georgia, yang mana katanya si partner itu kotanya bagus banget, dan nggak touristy macem Istanbul. Terakhir kali partner ke Tbilisi sekitar 3 tahun lalu dan ternyata banyak perubahan selama itu. Tapi rada kaget ternyata sekarang banyak yang kesini. Tulisan ini ditulis ketika menanti jam untuk terbang balik ke Istanbul sore ini. Tapi baru tayang beberapa minggu setelah sampai di rumah.


Nggak banyak orang tau tentang Georgia. Negara pecahan Uni Soviet ini mengklaim dirinya sebagai the origin country of wine. Ya banyak wine berserakan disudut kota. Mulai dari wine murahan sampai yang paling mahal sekalipun. Sekitar tahun kelairanku -harus ya sebut gitu-, oke to the point aja, taun 1991, negara ini lepas dari Soviet. Yang tua2 mah masih ngomong Rusia. Dan ini sebelnya, gak banyak dari mereka ngomong bahasa Inggris. Suami gw mah bisa bahasa rusia, gw geleng-geleng doang.

Secara umum sih, disini ini tempatnya ortodok kristen. Gereja banyaknya kek musola di Indonesia yang dempet-dempet jarak 100 meter udah nemu tempat ibadah. Jadi ga usah kaget kalo disini nemu orang ibadah digereja dengan penutup kepala yg sering kita tafsirkan sebagai jilbab di Indonesia. Plis jangan bilang 'hati2 ada aliran agama baru yg meniru islam dan beribadah di gereja' plis no ya! Gak usah baper!

Plus-nya, kita suka suasana kotanya. Asik deh pkoknya. Nggak begitu rame juga, dibanding Istanbul (meskipun udah masuk kategori rame sih kalo versi suami). Aromanya aroma Eropa kalo kata partner. Wis pokoke asik deh.

Gak asiknya, most spoken language is Russian. Itu suck banget! Kemaren aja kita ke Kazbegi bareng 2 orang Rusia, dan mereka gak ngomong bahasa Inggris sama sekali. Semacem anti gitu. Mereka bertiga ngobrol asik, gw ngobrol dalem hati aja sambil mikir kapan sih gw bisa ketemu orang yang bisa diajak ngobrol pake bahasa internasional ya tuhan!!


Comments

  1. Ah jadi pengen liat suasana luar negeri, supaya saya bisa lebih mencintai Indonesia. Ada hubungannya kan? Nggak ada? Oke, fine!

    Memang ada tuh mbak beberapa negara yang nggak mau ngomong bahasa Inggris walaupun itu bahasa internasional. Saya pernah dengar cerita kalau di China juga gitu. Sebagian besar orangnya ngomong bahasa Mandarin doang dan nggak bisa ngomong bahasa Inggris.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada mas ada! At least kamu smakin mencintai makanan indonesia hahaha. Eh tapi bneran kok, smakin kita keluar smakin kita ngerasa kalo sejauh apa kaki melangkah tetep pikirannya kerumah (tapi ini exclude kasus politik beserta korupsinya ya yg bikin ngangenin haha)

      iya itu kayak korea juga gitu kok, bahkan di beberapa negara eropa yang bangganya kebangetan sama negaranya jg gt. Ogah belajar bahasa internasional

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...