Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Road Trip to Kazbegi

Ceritanya, Kazbegi itu daerah yang paling deket border Rusia. Selempar galah aja udah Rusia. Galahnya yang puanjang banget tapinya.

Si abang tersayang pengen kesana, ke Gereja yang letaknya diatas gunung. Perjalanan aja kayak perjalanan ke Bromo gitu, untungnya masih bisa pake jeep sampe atas. Bumpy bumpy nggak masalah deh asal nggak mendaki.

Kita ada di Tbilisi ya, naek travel gitu seharga 45 lari dari Tbilisi ke Kazbegi balik lagi ke Tbilisi. Untuk harga segitu dengan perjalanan sejauh itu, saya bisa bilang itu murah. Bayangin aja deh lah, perjalanan 5 jam dari Tbilisi menuju Kazbegi (termasuk foto-fotonya dan berhenti di setiap tempat), trus baliknya 3 jam. Ya kan udah persis Surabaya - Jogja kan?

Kita berangkat jam 10 tet, bersama dengan sepasang Russian yang nggak bisa bahasa Inggris sama sekali ulala. Alhasil saya cuma mincep cantik nggak ngomong sama sekali. Ya gegara saya juga ga bisa bahasa Rusia. Suami mah lancar.

Perjalanan tentunya dimulai dari keluar Tbilisi dulu ya. Sepanjang jalan kita liat gereja yang ada di Mztkheta, cuman lewat doang (kita kesananya esok harinya). Nah stop pertama kita di Ananuri. Ada gereja yang posisinya yahud banget. Pas banget. Ntah kenapa ya letak gereja-gereja disini tuh ekstrim banget. Tapi bener-bener cantik juga. Sempet nanya lah ke suami, eh dia bilangnya 'ya namanya juga orang beragama, mereka pasti ngelakuin hal extraordinary gini tanpa beban'. Hmm masuk akal sih.

Tiap tempat ada ceritanya masing-masing ya, tapi bukunya dibawa suami jadi nggak bisa cerita banyak sih huhu.

Nah bawahnya gereja ini, sebut saja di seberang ya, ada danau. Bisa dibuat renang. Ntah danau atau sungai atau apa ini saya juga nggak tanya rasa airnya asin apa nggak 😐 mereka bertiga renang. Saya kemana? Jaga mobil aja. Sumpah temperatur kala itu panas banget. Keknya cocok pas juga kalo buat renang <tapi gw ga bisa renang>


 

  
cantik kan? ini di Ananuri

 
perjuangan naik keatas dulu buat dapetin foto diatasnya ini 

 

 

Tapi... kemudian... meninggalkan Ananuri, langsung adem. Jalanannya hampir sama kayak jalanan sepanjang bukit teletubies di Bromo. Asik, adem, enak, adem pokoknya. Nah sepanjang jalan itu menuju Kazbegi itu ceritanya dibangun dari Rusia menuju kearah mana ya mendekati Tbilisi tapi nggak sampe Tbilisi. Gitu kata suami. Buat nyerang Georgia dari arah Rusia. Ya maklum ya, yang namanya tetanggaan itu sering berantem. Kek kita sama negeri seberang noh lol

 

Terakhir perang Rusia-Georgia tahun 2008 dan itu baru aja saya tau pas udah di Tbilisi. Parno kan, berulang kali nanya suami ini beneran aman apa nggak ini kota. Dia meyakinkan kalo sekarang udah aman.

 



Selama perjalanan kurang lebih 5 jam, akhirnya sampai juga di gereja yang katanya tertinggi disana, letaknya di daerah Kazbegi ya (semoga nggak salah info). Kalau desanya sih ada dibawahnya. Dan lagi-lagi dalem mobil yang bumpy tadi mereka juga pake bahasa Rusia. Bahkan ada anak kecil yang ngeremeng bilang 'No, its okay. it's not dangerous. why you are so afraid? no I am not afraid'. Gitu mulu diulang-ulang. Ya kan dalam bahasa Rusia sampe akhirnya suami kasih tau dia ngomong apa. Barulah disitu gw ngakak.

Karena sarapan ala Georgia itu bukan bisa disebut sarapan menurut kamus kita berdua, akhirnya kita ga pernah sarapan di hotel selama di Tbilisi. Kita lebih milih jalan ke coffee shop beli kopi teh sekalian sama croissant. Itu masih jauh lebih masuk akal menurut kita. Tapi tetep lah perut kita yang ga bisa kompromi soal makanan, sepagi gitu cuma makan seringan itu, dan perjalalan jauh itu bikin gw pusing banget, takut masuk angin kan. Dijanjiin mulu bakal dibeliin makan, ehh mana nggak. Si supir ya nggak peka banget deh kalo kita belom makan siang. Jadilah sampai di gereja yang diatas puncak itu sekitar jam 4 sore. Udah kesorean, laper, ujan lagi. But I saw a miracle in the darkness!!! HOTDOG SELLER!!! Sumpah itu penyelamat banget dan entah kenapa itu rasanya enakkkkk banget. Semisal kek makan indomi sama telor ceplok di Bromo. Uenak bangett. Sumpah mbak penjualnya keliatan shining cuantik banget pas jualan. Hmmm yaa mungkin karena saking lapernya kita ya...

 
liat van putih ini?? She was my saviour!! HOTDOG 😂

Udahlah kita nggak bisa lama-lama diatas sana, udah bosen juga jalan jauh eh ujan lagi diatas. Lah si mbak yang bareng kita itu doyan banget selfie. Kek tiap sudut kudu ada dia disana trus difotoin, sampe diteriakin sama bapak supir mobil bumpy ini 'senorita, come on!!!!' wkwkwkwk

ujan, dingin, basah, laper, pengen pingsan aja lah

ini cobain pano tapi dari bawah ke atas :D


 
mobil ala jeep untuk melintasi bumpy road

  

 


Oh ya itu jeep bumpy itu bayarnya terpisah lagi ya, beda sama yang 45 Lari itu. Tapi jujur juga gw gatau harganya berapa la wong mereka ngobrol asik sendiri sama bahasa Rusia. Kan gw jadi keliatan bego sendiri ya. Tapi yang jelas nggak mahal banget kok. Masih rasional. 

Balik ke Tbilisi, mampir suatu tempat buat makan. Tempatnya asik sih, tapi sayangnya makanannya nggak super banget dan malah bikin HJ sama cowo Rusia itu diare 😕

georgian beer

Nyampe hotel sekitar jam 9.30 malem, langsung menuju hotel... eh tetiba kepikiran 'Thai massage lagi yuk?!' Ya hayukkk akhirnya kita Thai massage sampe jam 11 malem. Tidur jadi nyenyak bener ya haha

Kita rencana ke sini lagi tapi nginep biar bisa eksplor paginya. Uhhmmm dia sih, gw mah ikut aja 😋

Comments

  1. gerejanya kayak tempat sejarah or kastil gitu. disana dingin ga mba??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa itu gereja2nya cenderung kek kastil ya emang. Soalnya uda tua smuanya, umurnya minimal udah ratusan taun gt. Di Tbilisinya panas tp pas ke kazbeginya suhunya antara 12-16 derajat hoho adem buat kita2 yg dr negera tropis hihi

      Delete
  2. Waah bagus-bagus banget pemandangannya mbak. Apalagi yang di sungai itu tuh. Nyemplung sama berenang disana pasti enak banget hehe :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaaaaa mereka nyemplung, kalo aku maksain nyemplung ya aku tenggelem hahaha
      Panas bgt emg cocoknya nyemplung aer ya 😋

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini