Skip to main content

Nyepi ke-4 di Bali

Taken at 3am-ish Tahun ini adalah tahun ke-4 gw nyepi di Bali. Ketagihan banyak Nyepi di Bali. Tahun ini juga semua serangkaian Nyepi terasa kembali normal. Normal dalam artian, kegiatan yang berhubungan dengan Nyepi sudah mulai dilaksanakan secara utuh. Karena 2-3 tahun sebelumnya masih nggak 100%, kali ini jauh lebih meriah.  Upacara dimana-mana. Jalanan ditutup, diputar, dimana-mana. Melasti yang bisa aja kalau kalian nggak tau ya "kejebak" macet. Gw nggak suka keramaian, tapi prosesi-prosesi kejutan yang gw nggak sengaja liat di jalanan tuh menyenangkan sekali. Riuhnya kerasa buat gw.  Big offerings 2-3 tahun lalu, seingat gw ATM tuh tutupnya H-1 Nyepi tapi jam-jam sore. Tahun ini jam 10 pagi ATM udah mati semua. Tahun ini juga gw tiba-tiba perlu urus visa yang mepet Nyepi, dengan janji temu hari kamis. Hari kamis ini masih ngembak geni, kegiatan belum ada yang 100%. Kalaupun ada pasti bukanya di atas jam 10 atau jam 1 siang.  Gw perlu print beberapa dokumen terakhir yang

Reply The Series (Drama Korea)

 

Ada drama Korea judulnya Reply 1997, Reply 1994, dan Reply 1988. Tiga series Reply ini menurut gw konyol dan relatable banget. Set lokasinya di Busan dan beberapa tempat di selatan Korea yang menggunakan bahasa kental dengan aksen (disebut saturi). Cerita dramanya tentang hal-hal sederhana dalam hidup yang selalu terjadi sehari-hari tanpa terlalu dilebih-lebihkan (bukan berarti nggak dilebih-lebihkan yaa, tapi emang gaya orang Korea emang seperti itu). Semuanya menggunakan cerita kos-kosan ala Korea dari kampung yang relatif sama menggunakan aksen, mereka hidup bersama dan menjadi akrab hingga puluhan tahun lamanya.

Tokoh utamanya, selalu diceritakan menggilai satu artis atau atlet yang mana bisa menunjukkan kegilaan fans Korea terhadap sesuatu. Sekarang ini disebut sasaengpen untuk fans yang rela menunggu idolanya keluar rumah, hadir disetiap konser atau pertunjukkannya dan lain-lain. Hingga saat ini pun masih ada fans seperti itu.

 
reply 1994

Selain itu, karena faktor aksen, digambarkan pula bagaimana mereka menjalani hidup di ibukota yang berusaha menghilangkan aksennya. Yaaaa persis lah seperti orang Jawa Timur yang hidup di Jakarta dan ngomong medok. Persis.

Digambarkan pula beberapa peristiwa penting yang terjadi selama masa itu seperti ambruknya Sampoong Mall tahun 95, world cup di Korea tahun 2002, mulai dari penggunaan pager hingga menuju telepon genggam yang segede gaban, dan banyak hal lainnya.

Kenapa gw suka banget series ini? Hangat. Drama-drama ini menggambarkan hangatnya hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Dengan karakter bawaan yang berbeda-beda tapi mereka saling menyayangi dan memanusiakan manusia. Nggak pernah ada peran antagonis, semuanya baik-baik. Terdengar flat mungkin bagi banyak orang tapi inilah sesungguhnya kehidupan yang kita perlukan. Nggak perlu drama-drama nggak penting.

Selain karena itu, banyak lagu-lagu lawas yang dinyanyikan penyanyi asli dan juga belajar bahasa Korea dari sini sangat berbeda dengan bahasa korea yang sudah dipelajari dengan logat Seoul. Perubahan bahasa dari tahun ke tahun pun terasa berbeda. Termasuk aturan pernikahan sesama marga yang diijinkan juga terjadi pada taun 90an. Sebelumnya menikah dengan sesama marga tidak diperbolehkan (seperti Kim dengan Kim). Dari sini belajar tentang moment perubahan yang terjadi di Korea. Ini karena gw cinta sejarah dan perkembangan suatu bangsa aja sih makanya suka.

 

Tokoh utama menikah satu dengan yang lainnya, tapi disitu serunya, kita diajak untuk menebak dengan siapa si tokoh wanita ini menikah karena penggambaran cinta lokasinya sangat kreatif dan biasanya dengan siapa dia menikah akan terungkap di episode terakhir meskipun pada episode 14 udah hampir ketahuan siapa, eh di episode 15nya ternyata ada peluang untuk lelaki lain yang menjadi suaminya. Jadi terus-terusan bertanya-tanya gitu.

Yang sama cuman yang jadi bapak ibunya. Sama persis dan sama konyolnya, chemistry nya dapet banget. Kabarnya ada lanjutan Reply 1976 nih.


Drama ini sangat ringan sekali, kehidupan sehari-hari aja, bukan yang terlalu kaya raya hingga perebutan kekuasan. Ceritanya disini hanya kehidupan orang-orang selama bertahun-tahun. Jadi menurut gw sih ini drama layak ditonton untuk hiburan yang super ringan sekali 😂

Udah itu aja 😁

Comments

  1. untuk mendapatkan drama-drama seperti ini dimana channel tv nya ya? Sepertinya tivi lokal tidak ada deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ohh tentu tak ada marimar haha!

      Biasanya bs nonton ato download dr drakor.id mas. Disitu lumayan update drama2nya 😅

      Kdg ada di beberapa tv kabel tapi dramanya ya terserah yg nayangin hehe

      Delete
  2. ih ada temen penyuka drakor ternyata , salam kenal mbak
    Rekomen ini sih , blom nonton juga . thnks mbak
    salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo ditonton, lumayan bikin cekikikan lho hehehe

      salam kenal juga ya, ku juga liat tulisanmu soal drakor, bs bikin list tontonan buat taun dpn :D

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Nyepi ke-4 di Bali

Taken at 3am-ish Tahun ini adalah tahun ke-4 gw nyepi di Bali. Ketagihan banyak Nyepi di Bali. Tahun ini juga semua serangkaian Nyepi terasa kembali normal. Normal dalam artian, kegiatan yang berhubungan dengan Nyepi sudah mulai dilaksanakan secara utuh. Karena 2-3 tahun sebelumnya masih nggak 100%, kali ini jauh lebih meriah.  Upacara dimana-mana. Jalanan ditutup, diputar, dimana-mana. Melasti yang bisa aja kalau kalian nggak tau ya "kejebak" macet. Gw nggak suka keramaian, tapi prosesi-prosesi kejutan yang gw nggak sengaja liat di jalanan tuh menyenangkan sekali. Riuhnya kerasa buat gw.  Big offerings 2-3 tahun lalu, seingat gw ATM tuh tutupnya H-1 Nyepi tapi jam-jam sore. Tahun ini jam 10 pagi ATM udah mati semua. Tahun ini juga gw tiba-tiba perlu urus visa yang mepet Nyepi, dengan janji temu hari kamis. Hari kamis ini masih ngembak geni, kegiatan belum ada yang 100%. Kalaupun ada pasti bukanya di atas jam 10 atau jam 1 siang.  Gw perlu print beberapa dokumen terakhir yang

Life recently #2

Ternyata seminggu nggak nulis ya.. udah ngelewatin jumat ceria juga 😁 Gara-garanya apa hayo???? Year-end schedule di kantor. Ini jadwal serem banget deh tiap tahunnya. 3 affiliates ini pada borongan ngasih kerjaan seabrek kepadaku yang lemah tak berdaya. Pulang juga sering jam 7 malem, mentok jam 8 tapi sih haha. Ogah bener 12 jam lebih kerja. Gara-gara kerjaan yang tak kunjung usai dan bakalan berlanjut hingga pertengahan desember, fokusku jadi kurang dong. Mana sibuk ngurus prenup juga.  When you feel depressed and stressed, you need something cold called ice cream. This one is Zangrandi ice cream Kemarin, waktu arrange janji sama notaris, karena males kelamaan via email akhirnya coba telpon lah ya, begini jadinya : Aku : halo… Dia : iya halooo… *dengan suara bantal* Lah kok suaranya begini sih Aku : dengan bapak x? dia : Bukan mbak *masih dengan suara bantal* Aku : hah? Bukan? Ini bukan notaries? dia : ini toko bangunan mbak Zingggggg…. Buru

Drama Jogjakarta #1

Ceritanya, apes sih, kan aku udah ngeyel banget buat tes bahasa Korea di Jogja. Udah set up the date deh, eh lakok jadwalnya sama pas dia dateng. Yaudah terpaksa kan akhirnya harus ikut dia ke Jogja. Ada dramanya? Ada dong jelas.    Jadi seperti rencana, yang mau tes itu saya sama sahabat saya. Kita sepakat berangkat dari Surabaya naek kereta. Oke fix kita berangkat dari Gubeng naek kereta Sancaka Pagi yang notabene bisnis (apa eksekutif ya?? Lupa ding). Karena hanya 5 jam perjalanan, ok saya bisa terima. Dan ini kereta bisnis, agak mendingan la ya daripada yang ekonomi. At least si mas bilang ‘I like it’. Lega deh.   Sancaka pagi Nah saya itu nggak pernah tau kalo Gubeng itu ada dua. Yang lama sama baru. Nah kita naek taksi kan bilang aja gubeng naek sancaka pagi, bapaknya udah tau sendiri dong. Belom check ini, jadi harus satu jam sebelum berangkat kalo nggak gitu nggak bisa keluar tiketnya. Kereta berangkat jam 7.30 pagi dan saya jam 6 sudah disana. Check in dan be