Skip to main content

Rough Guide to Bali

Penjor "Hey I am coming to Bali, can you recommend me things to do?" I got that question a lot. I get it, I live in Bali so people would think that I master everything about Bali. Well... 50:50. I happened to travel around Bali since 2017. So it wasn't wrong to assume me knowing Bali. But I am also a lazy traveler so I don't always do many things in one place.  That is why we will call this a rough guide to Bali.  First thing first, define your style of traveling. Because we all know that Bali is an island. Not a city. So it is quite big, you know. You can not explore all of it in two weeks. Well you might be able to do so, but probably not immersing enough of it.  So... what is your style of traveling? Bali offers you some cultures, quiet normal life, party hotspots, quiet beaches, busy beaches, temples, and so on.  Mt Batur West part of Bali (Canggu, Seminyak, Kuta) If you enjoy partying, you might want to spend your time more in the west part of Bali like Canggu, ...

Reply The Series (Drama Korea)

 

Ada drama Korea judulnya Reply 1997, Reply 1994, dan Reply 1988. Tiga series Reply ini menurut gw konyol dan relatable banget. Set lokasinya di Busan dan beberapa tempat di selatan Korea yang menggunakan bahasa kental dengan aksen (disebut saturi). Cerita dramanya tentang hal-hal sederhana dalam hidup yang selalu terjadi sehari-hari tanpa terlalu dilebih-lebihkan (bukan berarti nggak dilebih-lebihkan yaa, tapi emang gaya orang Korea emang seperti itu). Semuanya menggunakan cerita kos-kosan ala Korea dari kampung yang relatif sama menggunakan aksen, mereka hidup bersama dan menjadi akrab hingga puluhan tahun lamanya.

Tokoh utamanya, selalu diceritakan menggilai satu artis atau atlet yang mana bisa menunjukkan kegilaan fans Korea terhadap sesuatu. Sekarang ini disebut sasaengpen untuk fans yang rela menunggu idolanya keluar rumah, hadir disetiap konser atau pertunjukkannya dan lain-lain. Hingga saat ini pun masih ada fans seperti itu.

 
reply 1994

Selain itu, karena faktor aksen, digambarkan pula bagaimana mereka menjalani hidup di ibukota yang berusaha menghilangkan aksennya. Yaaaa persis lah seperti orang Jawa Timur yang hidup di Jakarta dan ngomong medok. Persis.

Digambarkan pula beberapa peristiwa penting yang terjadi selama masa itu seperti ambruknya Sampoong Mall tahun 95, world cup di Korea tahun 2002, mulai dari penggunaan pager hingga menuju telepon genggam yang segede gaban, dan banyak hal lainnya.

Kenapa gw suka banget series ini? Hangat. Drama-drama ini menggambarkan hangatnya hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Dengan karakter bawaan yang berbeda-beda tapi mereka saling menyayangi dan memanusiakan manusia. Nggak pernah ada peran antagonis, semuanya baik-baik. Terdengar flat mungkin bagi banyak orang tapi inilah sesungguhnya kehidupan yang kita perlukan. Nggak perlu drama-drama nggak penting.

Selain karena itu, banyak lagu-lagu lawas yang dinyanyikan penyanyi asli dan juga belajar bahasa Korea dari sini sangat berbeda dengan bahasa korea yang sudah dipelajari dengan logat Seoul. Perubahan bahasa dari tahun ke tahun pun terasa berbeda. Termasuk aturan pernikahan sesama marga yang diijinkan juga terjadi pada taun 90an. Sebelumnya menikah dengan sesama marga tidak diperbolehkan (seperti Kim dengan Kim). Dari sini belajar tentang moment perubahan yang terjadi di Korea. Ini karena gw cinta sejarah dan perkembangan suatu bangsa aja sih makanya suka.

 

Tokoh utama menikah satu dengan yang lainnya, tapi disitu serunya, kita diajak untuk menebak dengan siapa si tokoh wanita ini menikah karena penggambaran cinta lokasinya sangat kreatif dan biasanya dengan siapa dia menikah akan terungkap di episode terakhir meskipun pada episode 14 udah hampir ketahuan siapa, eh di episode 15nya ternyata ada peluang untuk lelaki lain yang menjadi suaminya. Jadi terus-terusan bertanya-tanya gitu.

Yang sama cuman yang jadi bapak ibunya. Sama persis dan sama konyolnya, chemistry nya dapet banget. Kabarnya ada lanjutan Reply 1976 nih.


Drama ini sangat ringan sekali, kehidupan sehari-hari aja, bukan yang terlalu kaya raya hingga perebutan kekuasan. Ceritanya disini hanya kehidupan orang-orang selama bertahun-tahun. Jadi menurut gw sih ini drama layak ditonton untuk hiburan yang super ringan sekali 😂

Udah itu aja 😁

Comments

  1. untuk mendapatkan drama-drama seperti ini dimana channel tv nya ya? Sepertinya tivi lokal tidak ada deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ohh tentu tak ada marimar haha!

      Biasanya bs nonton ato download dr drakor.id mas. Disitu lumayan update drama2nya 😅

      Kdg ada di beberapa tv kabel tapi dramanya ya terserah yg nayangin hehe

      Delete
  2. ih ada temen penyuka drakor ternyata , salam kenal mbak
    Rekomen ini sih , blom nonton juga . thnks mbak
    salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo ditonton, lumayan bikin cekikikan lho hehehe

      salam kenal juga ya, ku juga liat tulisanmu soal drakor, bs bikin list tontonan buat taun dpn :D

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Jumat ceria

Hari ini memang bukan hari jumat, tapi cuman mau bilang aja sih kalo hari yang paling aku tunggu-tunggu itu hari jumat. Why?   Karena jumat itu selalu ceria, kalopun ada meeting besar pasti di hari jumat dan banyak cemilan, orang-orang pada berangkat sholat jumat, yang nasrani juga mengikuti misa di kantor, bisa pake baju bebas dan bebas berekspresi sepuas-puasnya, dan..... bisa video call sepuasnyaaaaaa kapanpun karena dia libur kerja 😍😍 gambarnya lucu 😁  taken from internet

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Jangan minta oleh-oleh!

    Taken from internet Pernah nggak kalau kita mau bepergian, trus orang-orang pada bilang 'Jangan lupa oleh-olehnya ya' ? Pasti pernah dong ya... Yang jelas saya nggak pernah ngerti kenapa orang sering meminta sesuatu ketika kita pergi somewhere. Dulu waktu kecil juga saya suka bilang begitu. Siapa yang pergi kemana pasti deh 'jangan lupa oleh-olehnya ya om, tante pakdhe, budhe, mas, mbak'. Tapi lama kelamaan saya mikir 'saya cuman ngomong aja tanpa niat minta oleh-oleh', kecuali kalo memang kita menitipkan hal itu karena memang hanya ada ditempat yang akan dikunjungi orang tersebut, misal buku. Pernah nitip beliin buku di Korea karena emang adanya disana. Jadi esensinya oleh-oleh itu apa? Saya juga kurang tau soalnya udah nggak pernah lagi minta dibawain oleh-oleh. HJ pulang ke Belanda sana saya cuma minta beliin buku. Itupun nggak dibeliin gara-gara bukunya nggak bagus kata dia. Oleh-oleh pun ada yang sekedar apa adanya karena emang adanya begitu...