Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Rangga kembali

Setelah 14 tahun menanti akhirnya rangga kembali. Bukan cuman rangga sih, tapi Cinta, Milly, Carmen, Maura juga. Film ini sambutannya luar biasa gilanya sejak ada bocoran kalau akan ada AADC 2 tahun 2016 ini. Niat hati pengen nonton seminggu setelah premiere dengan harapan nggak bakal uyel-uyelan di bioskop, ehhh ternyata seminggupun bioskop terasa panas. Saking banyaknya penonton saudara. Bahkan di salah satu mall memutar film ini di 3 studio dengan jarak tayang yg berbeda satu jam. Bayangin. Sumpek banget.

Seminggu setelah premier itu kursi yang tersisa di jam tayang 10 keatas. Ya bisa tidur lah kalau nonton jam segitu haha
Saya tidak akan menuliskan sinopsis ceritanya karena sudah banyak dimana-mana sinopsis. Cuman mau menuliskan kesan setelah nonton film legendaris ini aja. *dan sedikit sinopsis kalau dibutuhin sih heehe*

Ada Apa Dengan Cinta 1 diproduksi saat dunia perfilman Indonesia sedang mati suri. Awal menonton film ini, meninggalkan satu pertanyaan "Ini endingnya kok gantung gini sih?". Menurut saya dari kacamata saya yang masih kecil, itu film akhirnya kok ndak 'selesai' gitu lho. Dibilang nggak bagus itu, ya bagus. Dibilang bagus banget kok masih gantung ya. Ahh ya sudahlah mungkin cuma perasaan saya aja sih.

Nah sampai akhirnya ada yang bilang bakal ada AADC 2, woahhh girang setengah mati. Berasa kayak anak yang ngarepin kelanjutan suatu kisah yang tertunda. Hal pertama yang saya pikirkan adalah "Ohh jadi ini maksudnya Mira Lesmana bikin gantung AADC 1 dulu ituuu". Tapi nggak tau sih emang itu yang dipikirin mbak Miles sama kayak aku apa nggak haha.

Ternyata baru keturutan nonton satu bulan setelah premier. Sedih deh ya. Premier 28 April, baru nonton 28 Mei. Ya sudahlah yang penting ndak penasaran lagi sama film ini.

Film dibuka dengan tawa Milly. Sumpah ngefens banget sama ketawanya Milly. Dia masih tetap memerankan Milly yang polos dan agak 'oon'. Lucu banget deh kalau Milly ketawa ini. Kayak lepassss banget ketawanya. makin keliatan unyuk karena dia lagi hamil ceritanya. Si Maura udah punya anak banyak dan yang jadi suaminya si suami dia sendiri, Christian Sugiono. Si Carmen abis 'salah gaul' katanya, tapi ternyata dia juga udah nikah cuman ditinggal aja sama suaminya. Berarti cuman cinta aja yang belom nikah. Nungguin Rangga kali ya.

Cinta, dia itu mama muda ya didunia nyata, bener-bener orang yang saya kagumi banget. Fans beratnya Dian Sastro deh. Pernah ketemu dan dia jadi pembicara di seminar internasional di Jakarta. Ya ampun, pesonanya bener-bener alami apalagi dia kan cantiknya alami gitu ya, ditambah cara nyampein materinya kece abis. Bener-bener langsung 'mbakkk resep cantik sama pinternya apa siihh?'

Vila yang dipakai Cinta dkk itu cantik banget. Trus tempat-tempat yang dikunjungi di Jogja juga cantik. 'Kita skip dulu candi-candi untuk kali ini', yaiyalah di Jogja banyak candi dan pasti udah sering dikunjungin kan. Tapi disitu saya tidak melihat candi-candi yang sering dikunjungi wisatawan. Malah nunjukin daerah di ketinggian yang bisa melihat sunrise. Cantik lho, meskipun keliatan sedang mendung.

Rangga, masih tetep gitu. Cool gimana gitu. Tapi bener juga sih, dia lebih banyak senyum kali ini. Nah gaya percakapan yang dipakai Miles selalu ada ciri khasnya. Agak baku. Kalau gaya ngobrol Cinta sama temennya sih biasa, ala Jakarta. Tapi gaya ngobrol Cinta dan Rangga berbeda. Sastra banget. Menggunakan kata "lalu"daripada "trus", bener-bener AADC banget
.
Yang saya kagumi dari film ini dari dulu adalah persahabatan mereka. Mereka berlima, namun di AADC 2 ini sayangnya hanya berempat karena Allya diceritakan meninggal. Persahabatan mereka menginspirasi persahabatan saya dengan teman-teman sejak SMP. Kami juga berlima. Untungnya nggak ada yang bernasib seperti Cinta yang harus nunggu Rangga 14 taun.

Apa ya, ceritanya Cinta udah dilamar sama pacarnya, tapi ternyata ketauan kalo Rangga balik. Gatau gimana kejadiannya tapi yang jelas si Cinta akhirnya ngejar Rangga ke bandara lagi. Helahh ini AADC 1 ngejar dibandara, yg sekarang juga. Tapi yang ini nggak kekejar sih. Jadi sebulan kemudian Cinta ke New York. Hmmm enaknya yo

Oiya, disini juga Rangga ketemu sama ibunya. Saya nggak begitu ingat sih di AADC 1 emang kayaknya Rangga ditinggal ibunya, tapi saya juga nggak inget kalau si Rangga punya kakak dan adek juga. Yawes intinya ketemu akhirnya setelah 25taun dia nggak ketemu ibunya. Ini mengharukan lho kisahnya, bener-bener haruu banget deh.

Ohh ada satu hal lagi yg menggelitik, begini nih kurang lebih obrolannya :
R : aku ikut pemilu lho
C : oiya?? Milih siapa?
R : hmmm (sambil tersenyum)
C : kayaknya pilihan kita sama deh ya
R : kayaknya sih.. gimana? Kecewa nggak?
Kemudian rangga dan cinta ketawa bareng. Saat adegan itu berlangsung, serius saya ngakak berat dan cuman se bioskop itu saya aja yg ngakak. Because I really find it interesting and funny 

Akhir dari kisah ini ditutup dengan ciuman manis Rangga dan Cinta di New York. Ini suka banget saya. Cute romantic kisses :)

Eh ada lagi ding, si Milly akhirnya lairan. Digendong Rangga kirain bayinya mereka, ternyata Mamet bilang "belom pantes, balikin bayi gue"


Dapet dari google

Comments

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini