Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Rangga kembali

Setelah 14 tahun menanti akhirnya rangga kembali. Bukan cuman rangga sih, tapi Cinta, Milly, Carmen, Maura juga. Film ini sambutannya luar biasa gilanya sejak ada bocoran kalau akan ada AADC 2 tahun 2016 ini. Niat hati pengen nonton seminggu setelah premiere dengan harapan nggak bakal uyel-uyelan di bioskop, ehhh ternyata seminggupun bioskop terasa panas. Saking banyaknya penonton saudara. Bahkan di salah satu mall memutar film ini di 3 studio dengan jarak tayang yg berbeda satu jam. Bayangin. Sumpek banget.

Seminggu setelah premier itu kursi yang tersisa di jam tayang 10 keatas. Ya bisa tidur lah kalau nonton jam segitu haha
Saya tidak akan menuliskan sinopsis ceritanya karena sudah banyak dimana-mana sinopsis. Cuman mau menuliskan kesan setelah nonton film legendaris ini aja. *dan sedikit sinopsis kalau dibutuhin sih heehe*

Ada Apa Dengan Cinta 1 diproduksi saat dunia perfilman Indonesia sedang mati suri. Awal menonton film ini, meninggalkan satu pertanyaan "Ini endingnya kok gantung gini sih?". Menurut saya dari kacamata saya yang masih kecil, itu film akhirnya kok ndak 'selesai' gitu lho. Dibilang nggak bagus itu, ya bagus. Dibilang bagus banget kok masih gantung ya. Ahh ya sudahlah mungkin cuma perasaan saya aja sih.

Nah sampai akhirnya ada yang bilang bakal ada AADC 2, woahhh girang setengah mati. Berasa kayak anak yang ngarepin kelanjutan suatu kisah yang tertunda. Hal pertama yang saya pikirkan adalah "Ohh jadi ini maksudnya Mira Lesmana bikin gantung AADC 1 dulu ituuu". Tapi nggak tau sih emang itu yang dipikirin mbak Miles sama kayak aku apa nggak haha.

Ternyata baru keturutan nonton satu bulan setelah premier. Sedih deh ya. Premier 28 April, baru nonton 28 Mei. Ya sudahlah yang penting ndak penasaran lagi sama film ini.

Film dibuka dengan tawa Milly. Sumpah ngefens banget sama ketawanya Milly. Dia masih tetap memerankan Milly yang polos dan agak 'oon'. Lucu banget deh kalau Milly ketawa ini. Kayak lepassss banget ketawanya. makin keliatan unyuk karena dia lagi hamil ceritanya. Si Maura udah punya anak banyak dan yang jadi suaminya si suami dia sendiri, Christian Sugiono. Si Carmen abis 'salah gaul' katanya, tapi ternyata dia juga udah nikah cuman ditinggal aja sama suaminya. Berarti cuman cinta aja yang belom nikah. Nungguin Rangga kali ya.

Cinta, dia itu mama muda ya didunia nyata, bener-bener orang yang saya kagumi banget. Fans beratnya Dian Sastro deh. Pernah ketemu dan dia jadi pembicara di seminar internasional di Jakarta. Ya ampun, pesonanya bener-bener alami apalagi dia kan cantiknya alami gitu ya, ditambah cara nyampein materinya kece abis. Bener-bener langsung 'mbakkk resep cantik sama pinternya apa siihh?'

Vila yang dipakai Cinta dkk itu cantik banget. Trus tempat-tempat yang dikunjungi di Jogja juga cantik. 'Kita skip dulu candi-candi untuk kali ini', yaiyalah di Jogja banyak candi dan pasti udah sering dikunjungin kan. Tapi disitu saya tidak melihat candi-candi yang sering dikunjungi wisatawan. Malah nunjukin daerah di ketinggian yang bisa melihat sunrise. Cantik lho, meskipun keliatan sedang mendung.

Rangga, masih tetep gitu. Cool gimana gitu. Tapi bener juga sih, dia lebih banyak senyum kali ini. Nah gaya percakapan yang dipakai Miles selalu ada ciri khasnya. Agak baku. Kalau gaya ngobrol Cinta sama temennya sih biasa, ala Jakarta. Tapi gaya ngobrol Cinta dan Rangga berbeda. Sastra banget. Menggunakan kata "lalu"daripada "trus", bener-bener AADC banget
.
Yang saya kagumi dari film ini dari dulu adalah persahabatan mereka. Mereka berlima, namun di AADC 2 ini sayangnya hanya berempat karena Allya diceritakan meninggal. Persahabatan mereka menginspirasi persahabatan saya dengan teman-teman sejak SMP. Kami juga berlima. Untungnya nggak ada yang bernasib seperti Cinta yang harus nunggu Rangga 14 taun.

Apa ya, ceritanya Cinta udah dilamar sama pacarnya, tapi ternyata ketauan kalo Rangga balik. Gatau gimana kejadiannya tapi yang jelas si Cinta akhirnya ngejar Rangga ke bandara lagi. Helahh ini AADC 1 ngejar dibandara, yg sekarang juga. Tapi yang ini nggak kekejar sih. Jadi sebulan kemudian Cinta ke New York. Hmmm enaknya yo

Oiya, disini juga Rangga ketemu sama ibunya. Saya nggak begitu ingat sih di AADC 1 emang kayaknya Rangga ditinggal ibunya, tapi saya juga nggak inget kalau si Rangga punya kakak dan adek juga. Yawes intinya ketemu akhirnya setelah 25taun dia nggak ketemu ibunya. Ini mengharukan lho kisahnya, bener-bener haruu banget deh.

Ohh ada satu hal lagi yg menggelitik, begini nih kurang lebih obrolannya :
R : aku ikut pemilu lho
C : oiya?? Milih siapa?
R : hmmm (sambil tersenyum)
C : kayaknya pilihan kita sama deh ya
R : kayaknya sih.. gimana? Kecewa nggak?
Kemudian rangga dan cinta ketawa bareng. Saat adegan itu berlangsung, serius saya ngakak berat dan cuman se bioskop itu saya aja yg ngakak. Because I really find it interesting and funny 

Akhir dari kisah ini ditutup dengan ciuman manis Rangga dan Cinta di New York. Ini suka banget saya. Cute romantic kisses :)

Eh ada lagi ding, si Milly akhirnya lairan. Digendong Rangga kirain bayinya mereka, ternyata Mamet bilang "belom pantes, balikin bayi gue"


Dapet dari google

Comments

Popular posts from this blog

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad