Skip to main content

Sustainable Way to "Dump" our Waste

Sticker from eco-bali recycling October is funny month. We have this crisis of burning landfield in Bali, and they haven't pick up my trash for 2 months. Probably over two months now. We're like "Okay it's time to swap to the sustainable options" Yea we've been thinking about composting, but I do not know where to start. Because, you know, when you did it wrong it can be stinky and worm-y and not working out well. Turns out, they have composting company that provide the bin, the pickup, and even got the compost back monthly or per 6 months. I did not know that but of course my husband found it and planned to sign up for it.  The week where we had that plan on mind, suddenly in the morning there was a guy from this company came to our house delivering the composting bin. "No we did not order this, yet" Apparently the neighbor ordered their service but they got the address wrong. The next day, the same guy came again, brought his empty composting bin f

Vaksin Booster (ke-3) di Bali


Gw anaknya emang rajin banget imunisasi dari bayi. Bersyukur banget mak gw bukan antivak wkwkw. Jadi ketika tau booster covid bisa didapat di bulan ke-6 setelah vaksin kedua, bergegaslah diriku ini mencari informasi. Gw sempet itung juga, "Kalau 6 bulan berarti gw dapet bulan Februari, tanggal berapa ya? Oh gini aja, setaun dibagi 2 kan 6 bulan. Oke berati 182,5 hari." Setelah gw hitung ternyata gw liat ada list di di tanggal 23 Februari. Maunya tanggal 22 Februari yaa biar cantik tanggalnya juga biar inget aja, tapi nggak dapet tanggal itu. 

Nah, harusnya kan di Peduli Lindungi keluar tiket vaksin ya. Temen gw yang vaksinnya 2 hari duluan dari gw aja udah dapet tiket kok gw belum. Dia udah dapet dari bulan lalu, gw nggak ada. Yaudah akhirnya gw hitung manual tadi. 

Karena gw nggak dapet tiket, tapi gw hitung manual, tentu saja gw berdoa semoga gw nggak ditolak ya. Nah, di Bali enak banget. Daftarnya pakai aplikasi antrian namanya SpeedID. Ini waktu gw vaksin pertama udah ada sebenernya, tapi gw nggak pernah dapet antrian lol. Waktu itu juga aplikasinya belum sebagus sekarang. Tapi waktu temen gw bilang, "Pake SpeedID mbak, coba aja, cari." Ya gw akhirnya download lagi aplikasi itu. 

Booster di sini nggak tiap hari ada. Jadi ada yang seminggu sekali aja, seminggu 3 kali, seminggu 4 kali, tinggal pilih aja. Ini sih kayaknya aplikasi khusus Bali ya. Kayak Jakarta yang juga punya aplikasi sendiri.


setelah scan barcode antrian keluar ini, artinya tinggal tunggu aja nanti dipanggil

Ternyata udah bagus dong. Ya nggak usah dibayangin yang jauh-jauh tapi aplikasinya berfungsi banget. Tinggal gw klik "booster" aplikasi langsung bergerak mencari tempat vaksin booster sekitar. Ada beberapa puskesmas yang memperuntukkan vaksin untuk orang di domisili setempat. Ada juga RS yang boleh siapa saja. Ada juga sentra vaksinasi di gedung DPR dengan kuota 400 orang per harinya. Kebetulan gw dapet RS deket gw yang kuotanya cuma 50 aja per hari. Gw daftar Pfizer tapi ternyata stok habis jadi ya dapet AZ lagi. Yaudah gapapa. 

Gw vaksin di Bali Royal Hospital. Lokasinya tinggal ngesot doang. Tapi pas vaksin ujan dong. Gerimis lah, tapi ya males nyetir basah-basah. Naik ojek aja lah, cuma 5 menit doang. Lalu masuk antrian scan ina inu pukul 8.35an sudah di tunggu antrian. Nunggu 5 menit, langsung masuk pendataan ina inu, cek tekanan darah dan lain sebagainya, tapi nggak seekstrim yang vaksin 1, 2 dulu. pukul 8.48 udah disuntik aja. Lalu nunggu 10 menit untuk tunggu ada reaksi setelah vaksin atau nggak. Sekaligus didata untuk dimasukkan ke sistem Peduli Lindungi. 

Oh ya, nanti petugasnya cek tanggal vaksin kedua, dicocokin apa udah boleh vaksin atau belum.

Iseng banget dia nongolnya abis gw suntik. Ada tanggal yang tertera juga. Tapi banyak kasus yang udah di atas 6 bulan belum dapet juga kayak gw.

Nah sembari nunggu, gw refresh aplikasi Peduli Lindungi gw dan baru dapet dong tiket ketiga buat vaksinnya. Tau aja nih aplikasi kalo gw booster hari ini. Tapi yaudah lah udah daftar juga kok. Belum jam 9 gw udah keluar RS. Kartu vaksinasi dikirimkan online via WA jadi nggak usah bawa kertas gitu. 10 menit kemudian gw udah dapet sertifikat ketiga. 

Gw emang semangat banget buat booster karena gw termasuk orang yang sering mobile ke luar negeri untuk ketemu suami. Meskipun kalau di rumah yaudah di rumah aja, nggak pernah nongkrong di tempat rame, paling juga grounding di pantai sendirian. Sekaligus juga gw punya tanggungjawab agar tidak menularkan virus ke orang lain dan diri gw sendiri. Sehat-sehat aja lah pengennya. 

Tulisan ini akan gw update ketika gw ngerasain efek sampingnya. Tunggu 2 harian lagi wkwkw.

Jadi gimana, kalian udah booster belum? Yuk booster kalau udah waktunya! 

Comments

Popular posts from this blog

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa men

Sustainable Way to "Dump" our Waste

Sticker from eco-bali recycling October is funny month. We have this crisis of burning landfield in Bali, and they haven't pick up my trash for 2 months. Probably over two months now. We're like "Okay it's time to swap to the sustainable options" Yea we've been thinking about composting, but I do not know where to start. Because, you know, when you did it wrong it can be stinky and worm-y and not working out well. Turns out, they have composting company that provide the bin, the pickup, and even got the compost back monthly or per 6 months. I did not know that but of course my husband found it and planned to sign up for it.  The week where we had that plan on mind, suddenly in the morning there was a guy from this company came to our house delivering the composting bin. "No we did not order this, yet" Apparently the neighbor ordered their service but they got the address wrong. The next day, the same guy came again, brought his empty composting bin f