Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Menjadi Seorang Intuitif

Kiki, snuggly cat in Fulidhoo

Menurut definisi, Highly Intuitive Person adalah orang yang intuisinya tajam banget. Kebetulan gw menjadi salah satunya. Dari dulu gw dapet sebutan dukun dari temen-temen gw. Karena seringkali gw bisa nebak 80% soal ujian yang bakal keluar. Tiap mau ujian, temen gw pasti nanya apa yang gw pelajari dan apa yang gw rasa bakal muncul di ujian. Tapi bukan berarti gw bisa dapet nilai bagus sih. Gw bisa nebak soal yang keluar tapi belum tentu gw bisa tau jawabannya juga 😤 Kalau soal itu penentu masa depan, gw langsung minta temen gw buat kasih gw jawaban haha! 

Segampang berujar waktu karantina, "Kok gw pengen ya sarapan besok pecel", eh besoknya dateng pecel. "Pengen ikan goreng sambel kecap" siangnya dateng menu itu. "Ah bosen ah gini doang, pengen sarapan enteng pake roti gitu aja, ala barat" datang juga besokannya begitu. 🙆

Seringkali, ini sering banget sampai gw pernah "dibenci" sahabat gw karena gw bilang gw nggak suka sama temen barunya. Bukan karena gw cemburu, tapi gw ngerasain ada yang off sama energi dia yang gw tangkap. Sahabat gw berbulan-bulan meyakinkan gw kalau temen barunya ini orang yang asik, dan lain sebagainya. Ternyata setahun kemudian, doi nyakitin sahabat gw dong. Bener-bener kebongkar banget gimana "busuknya" dia. Gw nahan diri buat nggak bilang, "I told you so". 

Gw bukan orang yang suka bersosialisasi, tapi bisa cepet bikin perkawanan baru dengan orang baru karena ya itu tadi. Gw bisa ngenalin energi mereka masuk nggak ke orbit gw. Begitu nggak masuk, biasanya gw diem aja, nggak respon se-chatty kalau energinya masuk. Seringkali gw dibenci ketika gw bilang gw nggak suka sama orang yang "keliatan baik". Orang lain nggak ada masalah dengan itu tapi gw nggak suka. Begitu juga sebaliknya, banyak orang yang nggak disukai orang lain tapi gw enak aja bergaul sama dia. Gw juga nggak bisa kasih penjelasan juga, namanya juga intuisi. First sight matter, for me. Tinggal liat aja matanya. Like people said, eyes are indeed the windows of the soul. 

Gw juga bisa tau kalau ada orang terdekat gw yang bohong. Ya karena gw investasikan waktu dan tenaga gw buat orang terdekat gw ya, jadinya mereka udah di bawah radar gw. Bahkan saat mereka belum ada gerak gerik yang menunjukkan kebohongan aja gw udah tau kalau ada yang disembunyikan. Biasanya sih hal yang nyakitin gw 😁

Hal yang dulu gw takutin dari menjadi seorang yang cukup intuitif adalah, gw bisa ngerasain kalau ada hal buruk yang akan terjadi. Dulu gw bener-bener takut banget karena gw nggak bisa mengontrol hal itu, semuanya serba intens dan gw nggak tau gw harus ngapain. Jadinya gw belajar juga buat ngontrol omongan gw. Omongan, pikiran gw, semuanya harus gw latih buat nggak offside lol. Ya emang seringkali nggak bisa bedain ini beneran pikiran gw atau semacem "vision" yang gw nggak bisa kendalikan. Akhirnya gw cuma bisa bilang "Ya Tuhan kalau emang beneran mau kejadian yang nggak baik-baik tolong kasih tanda dong biar bisa bersiap." Kalau kejadian yang bagus sih gw semangat banget menantinya sembari bilang, "Ya Tuhan kapan nih? Nggak sabar wkwkw." Manusia emang banyak maunya kok. Tapi itu juga yang bikin gw belajar menerima apapun keadaannya. Karena nggak semua hal bisa kita kendalikan.

Mengenal H pun dari intuisi yang gw dapet setahun sebelumnya lol

Akhir-akhir ini juga gw jadi lebih sensitif banget, makin menyerap energi sekitar gw. Entah positif entah negatif semua masuk orbit gw. Akibatnya gw jadi cepet capek kalau lagi di luar, kecuali di tempat yang dikelilingi hehijauan atau pantai. Gw jadi takut nyetir kelamaan dan jauh karena makin keganggu dengan suara dan cahaya lampu. Toleransi gw ke situ udah menurun banget. Ternyata suami gw masih inget gw pernah stres parah di Yangon gara-gara suara kendaraan yang klakson kanan kiri gak tau aturan banget. Hampir pingsan juga. Gw kira kena heatstroke 😓 Tapi ternyata karena kecapean aja nyerap terlalu banyak energi wkwkw.

Dan biasanya orang intuitif itu mimpinya kerasa jelas banget, ada ceritanya dan saling sambung. Udah hampir tiap hari gw mimpi. Ini jadi kebiasaan baru gw sekarang, nyatat mimpi gw semalem. Temen gw bisa heran kok bisa gw inget mimpi gw. 

Sebenarnya, semua orang bisa saja menjadi intuitif. Hanya saja perlu diperhatikan dan dilatih. Gw sendiri ngerasain pernah sempat intuisi gw nggak mempan karena gw waktu itu berantakan banget. Kayak yaudah lah hidup gw lagi berantakan banget. Itu ternyata mempengaruhi intuisi gw. Perlu dilatih untuk mendengarkan hati, memberikan ruang di hati untuk tenang dan kembali grounded. Makanan juga perlu diperhatikan. 

Orang bilang gw adalah orang yang rasional banget yang nggak pernah pake perasaan tapi intuisi gw tajam banget. Agak paradoks tapi yaa... gw nikmati banget sih jadi intuitif begini. Jadi gimana? Apakah kamu juga orang yang intuisinya tinggi?

Comments

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini