Skip to main content

Mengunjungi Moscow Pertama Kali

Moscow Bukan jadi negara yang ada di daftar kunjungan impian, but I did it anyway.  Jujur waktu pertama kali dapat info ke Rusia, agak deg-degan banget. Kayaknya gara-gara gw terlalu banyak nonton film yang ada hubungan Rusia-nya. Tapi ya dijalani aja karena ke sana buat ketemu suami.  Perjalanan gw mulai dari apply e-visa yang gampang banget itu, tentunya juga dengan tiket yang sudah di tangan. Di konter check in bandara Bali, pertanyaan yang gw dapatkan sedikit agak panjang. Gw bisa lihat di muka mbaknya, "Ngapain ke Rusia lu?" Kira-kira begitu, tapi tentu saja pertanyaan formal yang gw dapetin ya semacam apakah visanya udah pernah dipakai apa belum, ngapain ke Rusia, trus visanya minta difoto (ini nggak pernah terjadi di gw), krosceknya agak lama dikit.  Masuk ke custom check, kita nggak bisa pakai autogate karena di Rusia akan diminta stempel keluar negara kita. Jadi harus manual minta stempel. Seperti biasa, perjalanan interaksi gw dengan orang imigrasi di bandara selal

Menabung USD Lagi

Setelah mencoba transaksi valuta asing di DBS dan pembandingnya, kemarin gw putuskan untuk menyimpan dana dalam bentuk USD di Digibank.

Bukan investasi tujuan gw karena menurut gw valuta asing bukan instrumen investasi yang tepat buat gw. Kenapa akhirnya gw putuskan untuk nabung USD lagi? Gegara bos gw nih minta gw cariin sumber krisis Asia dan Rusia tahun 97-98. Agak serem ya ketika perusahaan-perusahaan banyak hutang dalam mata uang selain IDR, banyak yang kolaps dan dana hutang jadi menggelembung sekali. 

Makin banyak gw baca makin gw sadar juga kalau krisis pasti terjadi. Rentang tahunnya atau kapannya kita nggak akan pernah tau, tapi krisis pasti terjadi. Ada yang jarak 3 tahun, 10 tahun, 20 tahun, yang jelas krisis itu pasti terjadi. Sepanjang sejarah sih, manusia selalu berhasil melewati krisis walaupun terseok-seok. Tapi bisa. 

Dari situ gw mikir, kayaknya emang perlu sokong dana dalam bentuk mata uang asing selain IDR. Gw rasa untuk saat ini USD adalah pilihan yang pas buat gw. Apakah ada faktor takut di sini? Yah, namanya juga manusia. Manusiawi lah kalau ngerasa takut. Gw lebih takut aja ngerepotin orang lain aja kalo lagi susah. Nggak ada salahnya diversifikasi instrumen juga. 

Apakah belinya hanya saat turun saja? Hemmm metode itu bisa sih dipakai tapi karena gw nggak gitu ngikutin perkembangan naik turunnya valuta asing, jadi ya gw belinya nggak harus nunggu turun dulu. Yaudah seadanya itu berapa ya gw beli. Niatnya nabung aja. Untung atau nggak, nominal gw masih tetep sama di mata uang USD. 

Jadi, bulan-bulan lalu gw pernah bilang kalau gw buka tabungan CAD buat urusan kerjaan dan dapat nomor rekening sendiri kan. Nah, gw buka lagi akun USD di situ yang ternyata nggak dapet nomer rekening yang berbeda. Jadi nomor rekening valuta asing DBS ini cuma satu, dengan berbagai valuta asing. Nggak berbagai sih, beberapa aja yang diakomodir DBS. 

Top up minimal 10, dalam bentuk valuta asing tersebut. Jam operasionalnya atau jam masuknya uang ke rekening adalah hari kerja normal. Gw masih penasaran aja sih kalau misal dikirim duit langsung dalam bentuk valas ke rekening itu, apakah masuknya sesuai yang dikirimkan atau diubah menjadi yang sudah ada dalam tabungan tersebut. Mungkin nanti gw coba kalau ada kesempatan. 

Begitulah kiranya, akhirnya gw putuskan untuk menabung valuta asing lagi 😅 Ada yang udah punya tabungan valuta asing?

Comments

  1. Nyimpen uangnya bentuk macem2 ya Mbak. Saya bisa nyimpen uang di Bank Jateng aja udah Alhamdulillah 😆

    Ini sampe bentuk USD .. mantap. 😁

    Btw, saya baru tau kalau kita nanti pasti mengalami krisis ya. Kalau nggak ada persiapan pasti emang bakalan terseok-seok 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya lama2 uang fisik bisa jadi punah ini 😅

      Dulu mau punya rekening USD aja bukanya harus ke bank, harus bawa banyak berjuta-juta. Sekarang tinggal klik klik klik, seratus ribu juga udah boleh beli USD. Dunia berkembang secepat itu 😅

      Delete
  2. Sama deh kayak eikeh, bikin rekening USD di Digibank. Sangat praktis dan gratis ! Boleh sesekali ditransfer dollarnya ke rekening saya bu....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebentar kak. Transfer ke aku dulu gimana? Nantik tak transfer balik wkwkkw

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

Gampangnya Apply e-visa Rusia

Red square Jadi, WNI diberi kemudahan untuk ke Rusia. Cukup dengan apply e-visa yang bisa didapatkan dalam hitungan hari saja. Meskipun sudah sering apply e-visa, tapi e-visa Rusia ini agak unik formulirnya. Jadi sebelum apply, gw baca gimana caranya di sini yang amat sangat runtut dan mudah dipahami. Sebelum isi formulir online, ada baiknya siapkan foto 3.5 x 4.5 dengan background putih dulu. Setelah itu jangan lupa untuk beli asuransi. Karena agak kepikiran, gw putuskan untuk beli asuransi dari perusahan yang ada di sana. Asuransi yang gw beli dari sini . Tadinya setelah beli kok nggak ada info apapun, bahkan bukti bayar pun nggak ada. Tapi petugasnya cukup tangkas setelah gw email, gw langsung dapat asuransinya. Nomer asuransi diperlukan untuk mengisi formulir, jadi harus beli asuransi sebelum apply visa.  Nah, bagi gw, ini formulir baru kali ini dapat pertanyaan yang unik-unik semacam apakah pernah pelatihan militer, wajib militer, pernah pegang / punya senjata, bahkan sampai nany