Skip to main content

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Investasi Valuta Asing? Nah, thanks

Warna warni Sanur.

Pertanyaan pagi ini gw dapet dari temen gw nanya "USD gimana? Pengen beli gw"

Ya gw tanya balik, buat apa? Buat investasi katanya. Gw secara personal nggak punya niatan investasi valuta asing. Ya kalo soal jual beli valas sih udah sering banget. Tapi gw nggak anggap itu investasi karena ... gw selalu doa baik buat negeri gw 😂

Inget nggak sebelum tahun 1998 yang mana USD 1 = IDR 2,000, lalu Soeharto lengser diikuti dengan krismon 98, USD 1 = IDR 16,650. Banyak yang bilang, "Bayangkan dulu sebelum taun 98 punya tabungan USD 1000, jadi berapa kali tuh pas tahun 98? Untung banyak kan?"

Ya banyak, tapi ya bangsat. Maksud gw, apakah kondisi saat itu baik bagi seluruh rakyat Indonesia? Oh tentu tidak. Harga beras dari yang nggak sampai IDR 100 aja jadi berkali-kali lipat harganya.

Emang sih dari beberapa kali dapet duit dalam bentuk selain IDR di saat naik-naiknya kurs itu ya gw seneng banget karena konversinya jadi lebih mahal. Tapi itu waktunya juga kurang enak. Bulan April 2020, dimana secara global kita semua menghadapi covid yang baru saja dinyatakan sebagai pandemi, harga IDR terhadap USD di kisaran 16 ribu. Banyak yang udah khawatir kalau kita akan melampui batas terburuk sepanjang masa seperti tahun 98. 

Harga saham? Anjlog seanjlog-anjlognya. ANTM gw dari 1000/lembar aja bisa jadi 200-350an bulan-bulan itu. BBRI dari 4500 jadi 2250/lembar. Ekonomi morat marit. 

Ya masa kita doain negeri kita yang jelek-jelek 😅 

Pilihan jual beli mata uang asing ini biasanya menjadi pilihan banyak orang atau pemula. Beberapa temen gw punya tabungan valas dengan alasan sebagai investasi tergampang. Mungkin karena pertimbangan mereka, mata uang kita trennya cenderung melemah dibandingkan dengan nilai tukar asing. Jadi akan lebih banyak "untungnya". 

Gw beli mata uang asing buat bentuk tabungan aja kalau pengen ke negara tersebut. Dengan pemikiran seperti itu, gw nggak akan terbebani dengan "Yah nilainya kok nggak naik-naik sih" karena nilai tukar mata uang tsb di negara yang dituju juga nggak akan berubah. 1 dolar di Amerika juga nilainya akan tetep 1 dolar di tabungan.

Tentu saja banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Bisa jadi perangai USD berbeda dengan perangai Dinar. Kalau memang mau investasi, bisa dipelajari dulu mata uang asing yang akan dibeli.

Ini adalah pandangan personal gw terhadap investasi valuta asing. Daripada gw buat beli valas, mendingan gw pake buat beli reksadana pasar index yang lajunya nurut IDX 😅 Karena gw yakin banget, perekonomian kita ini akan bagus banget di masa depan. Dan... ini adalah doa baik. Jadi kalau bisa doa baik, kenapa nggak?

Yang perlu diingat adalah, tiap jenis investasi memiliki warnanya masing-masing yang harus dikenali dan dipelajari. 

Jadi, gimana? Kamu investasi valas atau nabung valas? 

Comments

  1. Aku ngga nabung valas atau investasi valas, adanya investasi makan biar kenyang.🤣

    Kalo ada duit penginnya sih beli tanah, kan harganya naik tiap tahun. Tapi sayangnya ngga ada duit. Giliran ada duit malah belinya hape yang harganya turun terus tiap tahun.😂

    Iya, tahun 1998, $1 biasanya 2000 jadi 16.000 lebih. Apa-apa jadi mahal. Aku ingat beli rokok disuruh orang, biasanya sebungkus 1000 jadi 2500.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha yaa betul banget investasi perut itu yang paling yahud 😂

      Beli tanah di tempat yg kira2 10 taun ke depan jadi rame. Soalnya makin lama makin masuk ke desa2 makin banyak pembangunan perumahan dg harga yg lebih murah daripada kota besar. Bagus sih itu prospeknya. Sama kayak harga tanah di Tabanan per are kisaran 20-25jutaan, di Denpasar tanah se are bisa sampe M M an 😅

      Delete
    2. Satu are berapa M² mbak? 100 m² ya?

      Wajar kalo di Denpasar satu are 1m. Lha di daerah kabupaten serang Banten, 100 m kalo dipinggir jalan raya itu 450 juta, kemarin adik iparku beli.

      Tapi kalo di pelosok kampung cuma 20 juta, beda jauh ya.😂

      Delete
    3. iya betul 100m2. enak beli di pelosok yang bisa diprediksi rame kedepannya. orang2 sekarang belinya daerah tabanan. daerah denpasar mahhh yang mampu beli cuma yang mau bangun hotel2 gitu wkwkwkw

      Delete
  2. hihi aku ngakak mba prisca pas bagian inih

    USD 1000, jadi berapa kali tuh pas tahun 98? Untung banyak kan?"

    Ya banyak, tapi ya bangsat. hahahahhaha


    tapi kebayang emang, valas untuk konsep tabungan sepertinya lebih pas dan tepat guna apalagi pas kepake buat ke luar negeri dan ada savingnya di situ

    daripada yang dipantau harian as invest

    ReplyDelete
    Replies
    1. soalnya pas 98 saya ikutan kelompok yg ga punya $1000 mbak 😂

      iya enaknya kalo punya valas, pas keluar negeri bisa dipake langsung ga bingung2 tukar2 duit lagi. lumayan hemat biaya konversi juga

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Pakai Debit Jenius di Luar Negeri

Amsterdam Central Station  Ini pertama kalinya pakai debit Jenius di luar negeri. Pemakaian ini menggunakan sumber dana EUR yang ada di aplikasi. Jadi uang yang keluar adalah uang EUR, bukan IDR.  Untuk buka rekening valas di Jenius, tinggal ditambahkan saja bagian buka akun valas lalu pilih kurs yang diinginkan. Di kasus ini gw punya rekening EUR di Jenius yang ditujukan untuk transaksi di Eropa.  Karena kemarin lagi di Belanda, akhirnya pengen coba pakai debit card Jenius karena EDC di Belanda belum tentu bisa untuk kartu kredit saja. Sebelum digunakan tentunya jangan lupa untuk menyambungkan kartu debit ke rekening mata uang asingnya biar sumber pengeluaran juga langsung dari tabungan valas itu. Tinggal klik klik aja kok. Tibalah saatnya menggunakan mata uang EUR yang sudah kubeli dari Jenius. Waktu itu gw pakainya di Schipol, di dua toko berbeda, dan keduanya nggak bisa tap langsung. Jadi harus insert kartu, tentu bukan masalah.  Karena terbiasa dengan transaksi...

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...