Skip to main content

Rough Guide to Bali

Penjor "Hey I am coming to Bali, can you recommend me things to do?" I got that question a lot. I get it, I live in Bali so people would think that I master everything about Bali. Well... 50:50. I happened to travel around Bali since 2017. So it wasn't wrong to assume me knowing Bali. But I am also a lazy traveler so I don't always do many things in one place.  That is why we will call this a rough guide to Bali.  First thing first, define your style of traveling. Because we all know that Bali is an island. Not a city. So it is quite big, you know. You can not explore all of it in two weeks. Well you might be able to do so, but probably not immersing enough of it.  So... what is your style of traveling? Bali offers you some cultures, quiet normal life, party hotspots, quiet beaches, busy beaches, temples, and so on.  Mt Batur West part of Bali (Canggu, Seminyak, Kuta) If you enjoy partying, you might want to spend your time more in the west part of Bali like Canggu, ...

Akhirnya Ambil Kelas Belanda Juga

 

Akhirnya jumat kemarin ambil juga kelas Bahasa Belanda secara resmi LOL. Ini demi bertanggungjawab ke diri sendiri dan juga demi konfirmasi tentang banyak hal yang tidak bisa dikonfirmasikan ke mertua karena ya mereka hanyalah native speakers yang kurang paham soal literatur. Sama lah seperti kita yang ditanya soal bahasa Indonesia pasti juga mikir dulu.

Oh iya, kelas bahasa ini gw ambil ditempat gw ngajar. Mumpung lah. Gw ambil kelas dari dasar dulu, meskipun banyak darinya sudah kupahami tapi mending belajar dari awal, menyamakan persepsi aja biar teratur lah ya.

Nah, karena gw ngomong sehari-hari (bahasa asing) pakai bahasa Korea, Inggris, dan juga pasif Jerman, mau ga mau bahasa ini mempengaruhi cara belajar Bahasa Belanda gw. Gampangnya ya, Bahasa Korea nya iya itu kan "Ne", sedangkan "Nee" dalam Bahasa Belanda itu artinya Nggak. Jadi sering banget gw maunya bilang "Ja" tapi malah bilang "Ne" karena mix sama Bahasa Korea. Nah pas mau ngomong "nggak" pakai Bahasa Belanda, gw salah ngomong pake "Nein" (bahasa Jerman).

Lebih sering lagi gw mix sama cara pengucapan Bahasa Jerman. Karena udah terlalu nyantol dipikiran kalau dua bahasa ini agak mirip. Misal mau bilang "Vriend" (dibaca : Frin) dalam Bahasa Belanda eh malah yang keluar cara ngomongnya "Freund" (baca : Froin). Dan banyak lagi lainnya. Apalagi kemarin temen gw ngajar bilangnya kalo logat gw krasa kek logatnnya Orang Jerman. Mungkin aja karena gw lama banget nangkring bareng orang-orang yang ngomong bahasa itu, dan juga mertua gw kan tinggalnya nggak jauh dari Jerman juga. Jadi ya latah. Gw gampang latah kok.

Tapi soal kosakata, nggak perlu khawatir. Beruntungnya banyak bahasa Indonesia yang diserap dari Bahasa Belanda. Jadi ya nggak terlalu PR banget kalo soal ini. Ada tas, tegel, dongker, wastafel, klompen, kantoor, gratis, hem, portret, bioskop (bioscoop), dan banyak lagi lainnya. Cari aja sendiri lah. Biasanya pas ngobrol sama mertua, mereka bingung cari bahasa Inggrisnya apa eh ternyata lebih mirip bahasa Indonesia malahan. Jadi ya di sisi ini jauh lebih mudah 😁

Jadi sepertinya salah satu target tahun ini bisa ngobrol sama mertua pake Bahasa Belanda bakalan tercapai karena merekalah terutama papa mertua yang paling semangat kalo bisa ngobrol pake bahasanya 💓

Comments

  1. Nah udah muncul sekarang kolom komentar nya, siip.. Jadi bisa nambah ilmu di blog ini.

    Mbak prisca jago bahasa asing ihh, saya ngiri, bahasa yg saya kuasai hanya bahasa Sunda, dan bahasa Indonesia itupun gak sempurna masih campur aduk, hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya mang jadinya template nya rusak :(
      makasih infonya lho mang. jd harus ganti template ngatur lagi dari awal smuanya haha

      haha kita smua kalo ngomong bahasa indonesia pasti masih dicampur aduk sama bahasa lokal mang, saya juga campur-campur. terbukti di tulisan blog ini hahah!

      Belajar bahasa itu candu :D

      Delete
  2. Wahaaa, semangat ya Mba :D dirimu sudah belajar Belanda saja, sementara saya baru belajar Inggris :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Weeehhh semangat ya belajar bahasa inggrisnya. Cpet cas cis cus de ya 😆

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Rough Guide to Bali

Penjor "Hey I am coming to Bali, can you recommend me things to do?" I got that question a lot. I get it, I live in Bali so people would think that I master everything about Bali. Well... 50:50. I happened to travel around Bali since 2017. So it wasn't wrong to assume me knowing Bali. But I am also a lazy traveler so I don't always do many things in one place.  That is why we will call this a rough guide to Bali.  First thing first, define your style of traveling. Because we all know that Bali is an island. Not a city. So it is quite big, you know. You can not explore all of it in two weeks. Well you might be able to do so, but probably not immersing enough of it.  So... what is your style of traveling? Bali offers you some cultures, quiet normal life, party hotspots, quiet beaches, busy beaches, temples, and so on.  Mt Batur West part of Bali (Canggu, Seminyak, Kuta) If you enjoy partying, you might want to spend your time more in the west part of Bali like Canggu, ...

Setelah Beberapa Minggu Tinggal di Moskow

red square Nggak ada yang bikin gw 100% kaget dengan perbedaan, cuma rada syiksyaksyok aja dikit.  Beberapa bulan lalu gw ke sini buat jalan-jalan. Ada kenalan suami bilang, "Gila ya, orang Moskow tuh wangi-wangi banget. Penasaran banget pake parfum apa." Waktu itu beneran nggak ngeh karena lebih banyak bau rokok daripada parfum sih menurut gw. Orang Moskow kalo ngerokok 11-12 kayak orang Indonesia di warkop.  Tapi otak udah terpapar ide tersebut, jadi waktu gw balik lagi ke sini, eh beneran dong mereka di jalan tuh wangi banget. Wanginya nggak nusuk, malah blend-in banget sama sekitar jadi nggak yang tiba-tiba puyeng makbrengg gitu baunya. Enak banget. Iya bener juga, gw jadi penasaran mereka pake parfum apa. Gw pengen beli.  Orang bilang kalau orang Rusia tuh jarang senyum, kaku, yang mana gw rasain pas awal dateng ke sini. Tapi setelah tinggal di sini, nggak juga kok. Mereka senyum kalau kita ngobrol sama mereka. Emang sih beberapa tetep ada yang pahit tapi nggak semua...

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena suami gw dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya dia dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya dia. Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. Dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Gw belum pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ada pengalaman bikin visa kecuali  Visa Sosial...