Skip to main content

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

Ini Dutch, Bukan Deutsch


Hari ini kelas Bahasa Belanda yang kedua dan ehmmm lagi lagi bacanya seperti Jerman. Ntah kenapa, terlalu lama terkontaminasi Jerman bertahun tahun jadi bikin lidah ini ngomongnya persis Jerman meskipun tulisannya Belanda. 

Trus jadi mikir hari ini, kayaknya ngomongnya lebih gampang Jerman daripada Belanda deh ya. Ya mungkin karena kebiasaan juga akhirnya juga begitulah. Baca vokal dobel malah diganti hurufnya, padahal vokal dobel di bahasa ini dibacanya panjang (contoh heeft dibacanya bukan hift tapi heift). Tapi ya lidah tidak bertulang. Mlungker mlungker. 

Duits yang harusnya dibaca Dauts, gw baca Deutsch (Doits). Artinya sih sama, tapi bacanya bego. Gini jadi mikir sejenak "oh begini ya rasanya murid gw yang gw suruh baca Korea dengan benar yang kedengeran kek mandarin" Lidah dan otaknya beda arah. 

Ini senin, dan hari ini juga gw punya kelas pertama Bahasa Belanda, trus langsung ngajar Korea. Lidah rasanya harus di setel ulang biar ganti nada. Itu ternyata cukup menantang lol. Tapi seru sih. Sekarang PR gw harus rajin baca. Baru kemarin nyuruh murid gw latihan baca novel Korea sekarang gw yang disuruh baca. Udah lupa rasanya jadi murid gimana 😂

Lucunya, yang ngajar kalo gw udah kebangetan banget dia bilang "Gapapa wis kamu kan dari selatan, masih lah ada logat logat aksen baca memper Jerman". 

Iya jadi PR ku hari ini dan selanjutnya adalah belajar membaca 😀

Comments

  1. Yang beda-beda tipis suka malah mbingungin ya. Waktu belajar Jerman dulu (sekarang sudah tidak bisa lagi, nggak pernah dipakai soalnya hehe), tetap saja nggak ngerti kalau Ibu ngomong Belanda. BTW, artikel ini bikin saya jadi ingat sama "Prisencolinensinainciusol", lagu tahun 70'an oleh Adriano Celentano (tentang gimana rasanya ngengerin omongan yang bahasanya kita nggak ngerti). :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wAhh iya betul. Yang mirip2 dikiranya gampang eh malah ngeselin. Suka bingung dan terdistraksi dong :D

      eh lagu apa itu?? aku cek dulu ahh :D tp emang suka kesel sih kl ada ditengah2 orang yang bahasanya kita gatau apa. dan berprasangka "jangan2 mereka ngomongin aku lagi" hahah

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Gampangnya Apply e-visa Rusia

Red square Jadi, WNI diberi kemudahan untuk ke Rusia. Cukup dengan apply e-visa yang bisa didapatkan dalam hitungan hari saja. Meskipun sudah sering apply e-visa, tapi e-visa Rusia ini agak unik formulirnya. Jadi sebelum apply, gw baca gimana caranya di sini yang amat sangat runtut dan mudah dipahami. Sebelum isi formulir online, ada baiknya siapkan foto 3.5 x 4.5 dengan background putih dulu. Setelah itu jangan lupa untuk beli asuransi. Karena agak kepikiran, gw putuskan untuk beli asuransi dari perusahan yang ada di sana. Asuransi yang gw beli dari sini . Tadinya setelah beli kok nggak ada info apapun, bahkan bukti bayar pun nggak ada. Tapi petugasnya cukup tangkas setelah gw email, gw langsung dapat asuransinya. Nomer asuransi diperlukan untuk mengisi formulir, jadi harus beli asuransi sebelum apply visa.  Nah, bagi gw, ini formulir baru kali ini dapat pertanyaan yang unik-unik semacam apakah pernah pelatihan militer, wajib militer, pernah pegang / punya senjata, bahkan sampai nany