Skip to main content

Setelah Schengen Visa Ditolak Jerman

Bentheim Gw tau Jerman tuh emang meticulous banget, tapi gw nggak sangka bakal se- meticulous itu. Kira-kira bulan Maret gw apply Schengen via Jerman. Kenapa via Jerman? Karena Belanda nggak ada slot heheheee. Rencana perginya bulan April kalau nggak salah waktu itu. Karena suami ada libur tapi cuma pendek banget, dan dia pengen banget pulang ke sana, yaudah lah coba aja. Dapet antrian, mana bayarnya 700ribu pula 😅 lalu pergilah gw submit semua dokumen gw.  Gw bukan yang pertama kali mengajukan Schengen, jadi gw udah "tau" harus submit apa aja. Karena sebagai orang yang menikah dengan warga EU, kami berhak untuk tidak menunjukkan buku tabungan (yg penting tabungan pasangan yang EU yg ditampilkan), dll. Dengan ina inu, eh ternyata diminta surat kerja lah, kalau freelancer harus kasih tau bukti kerjaan juga. Gw rasa ribet ya karena nggak formal kerjanya, jadi ya udah gw tulis ibu rumah tangga. Itu juga masih harus bikin surat pernyataan siapa yg membiayai biaya hidup gw kala

Taking Photos at The Onsen

 

I am not a big fan of Japan, at all. Then one day my friends asking me out to take some photos somewhere, some of them will be used for photo competition. Oh sure I said ok for this. I love to capture and to be captured lol. I let them find the place nearby. Then they found this new place. The Onsen Hot Spring resort in Batu. With Japanese theme. Not my type at all lol. But the point is spending time together with friends.

Tara.... of course I took my grandma with me and she said 'Oh wow, now I get a lot more of grandsons'.

They said it is a new resort with onsen, but onsen is not operated yet. It was free for grand opening, but now a lot of people coming so we have to pay for the entrance fee, basically for taking photos or eating in the restaurant. One funny conversation in front of the gate  :

Satpam : Halo selamat pagi pak,
Us : Halo pagi pak...
Satpam : ada yang bisa saya bantu (dengan posisi portal  tertutup di depan mobil)
Us : Ehmm apa ya pak ya? Gimana kalo dibantu bukain portalnya aja ya? Ini mau masuk ini mobil 😂

And then he explained that now you'll be charged IDR 50,000 to enter the resort. Either for taking photos or just coming for eating in the restaurant. It is funny for me, if we pay for taking photos then it will be okay because we consider to take photos like in Museum Angkut. But if we come for eating without having the feeling for taking photos there, then it would be so extremely nonsense lol. Imagine if we just want to come to the restaurant, maybe just to see the green stuff around then we buy a cup of coffee around IDR 25,000 and we have to pay IDR 50,000 for entrance, and also 21% of tax for restaurant. It will be the same as you got 2 cups of coffee from starbucks lol.

lobby

That is just logical thoughts of me. But they are for sure make it easy because they won't control everyone who are coming for photos or eating. I know it will be difficult to do.

Okay... here is the place is located close to Songgoriti. Hmmm it took about 1-2 km from the big street. Oh hey if you come for the first time to Batu and pass this road, don't bother with ojek guys there who will ran into you and offer you : vila murah mas, cuma 100ribu. Murah mas mbak murah 😂 (PS : the road is the same road as a 'red light district' villas).


Don't worry, after you pay the entrance fee, you'll get mizone and vit levite for drink (that I don't like to drink them at all). And a cute goodie bag (that is kept by my grandma haha). Afterward, you can start to enjoy the view and taking photos as much as possible you can.

 
goodie bag

You can also rent a kimono to wear, it cost IDR 150,000. To make you feels what it feels like in Japan lol.We also tried to sit in the restaurant at first, but then I bought coffee. The prices for F&B are not really expensive. That price is the normal price for this resort. But... like I said that I don't like Japan and officially with the foods, so we just end up drinking coffee. I dont know if we got to sensitive or how, but the waitress saw us and said 'oh please wait for the menu'. We waited for 15 minutes and she didn't give us the menu yet till koko Hen asking her to bring the menu. While we drank the coffee... we smell something like cow shit. So strong. Don't really know where it came from.

 
ada yang salah fokus dikirain koko Hend itu Ernest komika lol

 
effortnya ambil foto ini gede banget lho 

  
I took this one. I sell this guy. Any one to endorse him? I promise he is good at making pose and expression. I can be his manager lol

  
makasih koko rajin motoin plus bawain tas gw hoho

 
hp gw kebalik, mereka mana sadar 

 
because laughter is the cure 😄

 

 

 

 

 

One thing that really annoyed me, yesterday a lot of Harley drivers use the road, well you know how (most of) they behave while they are on the road, it was really annoying. SO MUCH. They kept following us till we have our lunch.

We also asked the room rate  for a night. The concept like a bungalow with two rooms like Japanese style. It cost around IDR 3 mio/ night. Well, it is a normal price for that price, and because the hotel prices in Batu and Malang is always two times more expensive than Surabaya and Bali.

We were there from 10 - 12. It was like a short walking tour for us, and long enough for grandma lol. And when we were back in the car, me and Adi try to count how much money they get every day 😂

Comments

  1. Replies
    1. ketipu ni yee wkwkwkw
      temenku aja nangis2 ngira aku ke Jepang hahahaha

      Delete
  2. Kok bisa mencium aroma kotoran Sapi, itu yang nyium mbaknya aja atau yang lain juga nyium? Hmm..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Smuanya bau. Krg tau ya, bs jadi itu buat pupuk jg sih. Cuman agak menggangu soalnya dket banget baunya ke restorannya

      Atau bisa jadi ada sapi2 punya warga didekat situ.

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa men

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad