kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame. Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa. Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis
designed by a friend of my friend. although I am originally coming from Java, not Bali, but seems that Bali is the icon of Indonesia. to tell them that Bali is part of Indonesia haha
Cerita tentang menikah ini terjadi begitu cepat. Begitu mendadak. Bukan karena saya hamil duluan makanya saya dinikahkan. Tapi menurut pertimbangan HJ yang merasa bahwa apa lagi yang harus ditunggu? Kita sudah mempersiapkan dokumen dan sedang dalam proses sekarang. Dulu memang saya tidak diperbolehkan nikah secara agama terlebih dahulu, dikarenakan jarak pengurusan dokumen masih terlalu jauh, bulanan, terlalu beresiko (katanya). Tapi ini jaraknya 2 minggu sebelum pernikahan official yang tanggalnya baru bisa fix pasti seminggu sebelum the day.
HJ mengajukan proposal ke papa mama untuk memperbolehkan kami berdua menikah secara agama terlebih dahulu. Papa mama juga berpikir, sehari dua hari bolehlah tinggal dirumah, tapi kalau dua minggu nanti orang lebih mikir aneh-aneh, kalau nyuruh dia tinggal di hotel juga nggak mungkin. Mending buat traveling daripada stay di hotel, sedangkan kita juga sudah ada rumah di Malang, tapi dia nggak mau tinggal sendirian dirumah itu. Solusinya, ya nikahkan!
Orangtua juga berpikir nenek sudah kritis. Istilahnya itu papa mama bagi pikiran. Satu ke urusan pernikahan kita, satunya ke nenek yang sakit. Akhirnya sepulang dari Singapura yang 4 hari itu, kami langsung menuju Surabaya mengurus CNI di konsulat jam 2 siang, kemudian jam 3 langsung ke notaris yang jaraknya (untungnya) cuma 1km dari konsulat Belanda.
Rencana pulang kerumah hari kamis gagal, karena ternyata pengurusan CNI di konsulat bisa dipercepat dan hasilnya bisa diambil besoknya. Karena senin tanggal merah, pihak konsulat berbaik hati mempercepat prosesnya. Jadilah hari jumat kita baru pulang kerumah. Sampai dirumah sekitar pukul 4 sore, dan jam 6 sore mama tanya 'pake baju apa nanti?'. Yeee meneketehek. Manten rock n roll. Bener-bener apa adanya hahaha. Ada stok kebaya dirumah,yang kebtulan udah kesisetan 😑😒
Akad nikah di lakukan pukul setengah 8 malam, tanggal 21 April 2017, menggunakan bahasa Inggris. Dihadiri keluarga dan tetangga sekitar. Jangan tanya gimana perasaannya. Nggak begitu deg deg an. Cuman pas abis 'sah' itu tetiba mikir 'oemji! I am now a wife. I have a husband now'. Karena pikiran larinya ke dokumen aja, sampe yang paling penting aja kayak asal lewat aja. Temen-temen juga kaget kalo status saya sudah berubah. Kayak nothing change aja, soalnya juga biasanya jalan bareng, kemana-mana bareng, eh tiba-tiba udah bukan fiance atau gf-bf lagi. But husband and wife.
Semua memang sudah ada skenario yang tersusun dibalik semuanya. Menikah ini, melengkapi impian terakhir nenek, yang ingin kuat bertahan sampai saya dinikahkan. Meskipun nenek tidak hadir, tapi saya yakin spiritnya hadir bersama keluarga besar.
Saya hanya bisa mengucapkan selamat ,selamat. Bahagia dan langgeng terus. Dimudahkan rezeki dan diberi keturunan yang sholeh.
ReplyDeleteAamiin.... Makasih mas bumi 😆
Deleteselamat mbak
ReplyDeletewis semoga barokah
sing sabar ngladeni mas HJ, insha allah pahalae akeh
aduh melok seneng
Hahaha pengen melu ngeladeni a mas? Uhuuuiii
DeleteMakasih yo mas doae
Selamat ya, jadi akadnya bulan April ya? Semoga jd keluarga samawa ya. Trus moving Belanda dong..
ReplyDeleteakadnya jadi dua kali haha, april sama mei. sementara di malang aja dlu, soale suami ga kerja di negaranya. nanti kedepannya masih gatau. masih rahasia ilahi hahaha
DeleteTulisan nya bagus mbak, salam kenal. Oh iya, kalau boleh kasih saran, pengaturan tema versi seluler nya di nonaktifkan aja, soalnya template situs ini saya cek sudah responsif.
ReplyDeleteHalo mas salam kenal juga. Iya ini juga tahap beta nih, belum utak atik lg, mau nengahin judul kok ya diutak atik codingannya ga bs haha
Delete