Skip to main content

Setelah Schengen Visa Ditolak Jerman

Bentheim Gw tau Jerman tuh emang meticulous banget, tapi gw nggak sangka bakal se- meticulous itu. Kira-kira bulan Maret gw apply Schengen via Jerman. Kenapa via Jerman? Karena Belanda nggak ada slot heheheee. Rencana perginya bulan April kalau nggak salah waktu itu. Karena suami ada libur tapi cuma pendek banget, dan dia pengen banget pulang ke sana, yaudah lah coba aja. Dapet antrian, mana bayarnya 700ribu pula 😅 lalu pergilah gw submit semua dokumen gw.  Gw bukan yang pertama kali mengajukan Schengen, jadi gw udah "tau" harus submit apa aja. Karena sebagai orang yang menikah dengan warga EU, kami berhak untuk tidak menunjukkan buku tabungan (yg penting tabungan pasangan yang EU yg ditampilkan), dll. Dengan ina inu, eh ternyata diminta surat kerja lah, kalau freelancer harus kasih tau bukti kerjaan juga. Gw rasa ribet ya karena nggak formal kerjanya, jadi ya udah gw tulis ibu rumah tangga. Itu juga masih harus bikin surat pernyataan siapa yg membiayai biaya hidup gw kala

Finding The Sun in Borobudur

 

We made plan to see the sunrise in Borobudur. Well.. Sunrise always good for making photos. Since we didn't stay in Manohara hotel which is FULLY BOOKED, we plan to join the sunrise borobudur next morning through this gate. Including ticket from this hotel.

The price for sunrise is quiet expensive than the normal one. I think it is always like that right?



We planned to wake up early, around 4 to get the Manohara entrance. Those guys are not morning people, but they have to wake up for the sunrise.

At 4 am in the morning, we met in front of our room and then we walked to Manohara hotel (about 10mins walk). Not so many people there (but the hotels are fully booked!), maybe because we came too early. Queue up to get the ticket, and the staff asked me 'Are you still Indonesian?, marrying foreigner doesn't mean make me automatically become foreigner huh!

So I paid Indonesian price for me, and he paid for foreigner price. We bought some snacks and tea/coffee to warm up the body, then we got the torch and then we go to climb the temple. After 15 mins on top of the temple, a lot of people coming.




tik tok tik tok tik tok..... at 6 am and the sun not coming yet. Where the hell the sun is???

Then HJ said that you have to wait at least till 6.30 or 7 to get some good photos because the mist will always be there. Okay we wait for awhile. Looking around the temple, try to digest what is the meaning of the relief there although for me it's like 'hmmm apa ya iniiii?', but still ok. I like it.

Flavio and his gf going down first to get the snacks and coffee that are provided from the hotel (ticket). Then his gf back to our hotel since she felt something wrong with her body. Well.. it can happen for pregnant women. And Flavio back to Borobudur while HJ and I tried to capture in some spots. We got some good photos and we walked down for the snacks. Flavio follow us after.





Well... for me, I love temples. Temples are always cute. Ok cute here on my own definition. The temples are magic, you know. Like Something magical that always make me think, 'how could they built something like this? how to put the stones here?', and many other questions.

But for Borobudur, it is good to come and see it at least once in your life. So stunning with the combination of stones and sun. But, this is always be the main destination for travelers, or for students who are on holiday. I remember, this also become our destination when I was at 6 grade. Like I said, after 7 am, this temple is gone. I mean, what will you see isn't the stones or the temple, but the students or little kids who try to take selfie in the top of temple haha!

Good to wake up early huh?

all photos are taken by me

Comments

Popular posts from this blog

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa men

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad