Skip to main content

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

Fully Booked!

  

Well actually this is kinda funny when I tried to remember again about it.

A day after I got married (22 April), we plan to go to Jogja. We planned to see HJ's friend, Flavio and his gf in Jogja. Flavio is based in Jakarta since 2017. Well he will leave soon again to another country, so we use this chance to see each other in Jogja. This is my first time to see him and his gf. His gf is pregnant, 7 months, such a beautiful thing on her belly. Flavio said to my husband, 'you see the belly bump? amazing right?'. akupun merasa, 'wow, hemm manisnya'.

So... we were all talking about going there by train but all trains from Jakarta to Jogja were fully booked. So does from Surabaya. So we decided to fly. I've check train from Jogja to Surabaya were available so we went back to Surabaya by train. We were all forgot that this is long weekend. 24 April is a holiday here. We were all focused on how to get there and how to go back, but didn't pay attention on 'where will we stay'.

...my husband distract me by asking me to make him a cup of ice coffee in the middle of writing...😑

21 April night, my husband thought that we can just book a hotel in Inna Garuda on last minute, so does Flavio. But then when we checked all the hotels around Jogja, they are all fully booked. We called about 10-15 hotels and they were all told us the same 'Ohh I am sorry, fully booked'. Also in Manohara hotel, a hotel in Borobudur complex that become our first destination. We're all like 'hell! we got the flight to go there, also the train back to Surabaya, but we don't know where to stay while we are there'. Kudu ngguyu tapi yo kudu nangis pisan kok geblek tenan ora mikir turu e nang endi

'Ok we have to stay outside Jogja I think, maybe we can stay in Solo or Semarang or somewhere'

Then I found a homestay next to Borobudur, in the midnight after we called 10-15 hotels. We said yes, we book it! We didnt even care about how it looks, how it is, and this and that, what we care only 'we have to find a place to sleep'. Thats all.

22 April we flew to Jogja from Surabaya around 4, and they flew from Jakarta around 4 I guess. When they came to airport, going for check in, dengan manisnya mbak petugas bilang 'Oh... your flight was yesterday'. Flavio gf book wrong date for the flight. So they have to wait and if they are lucky they can get the ticket. They were lucky, they got ticket to fly to Jogja and finally we met in Jogja!


Kita makan malam di Hotel Manohara, meskipun nggak bisa nginep disana tapi kita penasaran dan makan disana. Kondisi restorannya bener-bener sepiiii banget dan hanya kita berempat yang makan. Karena saking nggak percayanya kalo semua hotel fully booked, kita tanya ke petugas Manohara Hotel, Borobudur, 'Hi may I ask you if this hotel is fully booked for tonight?', dan jawabannya 'yes it is fully booked till 24'. Bener-bener sepi dan kita selese makan tiba-tiba tanya lagi ke staf yang lainnya, semacem 'mas, ini beneran fully booked ya?', dan jawabannya masih sama. Fully booked menjadi tema kita selama liburan di Jogja. Mereka yang bukan orang Indonesia heran kok bisa sampe segininya pas liburan panjang. Well... Jogja is main destination for people.

Moral valuenya adalah, jangan cuma fokus ke tiket penerbangan/kereta atau apapun untuk mencapai tujuan, tapi pikirkan juga dimana mau tidur, otherwise anda akan menggembel selama perjalanan 😂😂😂😂

Comments

  1. Hahaha.. ya iyalah jeng, Kalo jalan musti nyiapin tempat nginep dimana. Kecuali memang planning ngegemesin, kek aku :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya soalnya sibuk ngurus yg laen jg, pkiran kepecah, akhirnya lupa book hotel hahahahaa

      Delete
  2. Saya harap hotel itu gak sesepi hati Ini...
    Xixixixiixiii...

    ReplyDelete
  3. Bener mbak. Pas udah siap tiket sama barang bawaan sekalinya pas sampe tujuan malah ga dapat kamar.
    Tapi tenang masih ada mes mbak. Mesjid :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah makanya itu. Mana kita sering lg mau kemana lngsg aja berangkat, ga planing jauh2 hari haha

      Delete
  4. Kwkwkw pengalaman yang sangat berharga :D lain kali jangan lupa lagi XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kekke iya mbak. Ini mau jalan lagi, menghindari long wiken dan wiken, plus udah nyiapin hotel dluan hahaha

      Delete
  5. wkwkwk... Saking bahagianya habis married nih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kekeke saking bhagianya dpt tiket pulang pergi mas, tp hotelnya kelupaan haha

      Delete
  6. Yo ngok banget to mbak? Hahahaha

    ReplyDelete
  7. "Kudu ngguyu tapi yo kudu nangis pisan kok geblek tenan ora mikir turu e nang endi"
    you should go to the walk on the road and start to gulung2 ndek tengah dalan
    :p :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. yatuhanku yang maha kuasa, jahat nian dua kakak manis ini kepadakuuu

      tapi I didnt gulung2 in the tengah dalan mas alhamdulillah hohohoho

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja"