Skip to main content

Setelah Schengen Visa Ditolak Jerman

Bentheim Gw tau Jerman tuh emang meticulous banget, tapi gw nggak sangka bakal se- meticulous itu. Kira-kira bulan Maret gw apply Schengen via Jerman. Kenapa via Jerman? Karena Belanda nggak ada slot heheheee. Rencana perginya bulan April kalau nggak salah waktu itu. Karena suami ada libur tapi cuma pendek banget, dan dia pengen banget pulang ke sana, yaudah lah coba aja. Dapet antrian, mana bayarnya 700ribu pula 😅 lalu pergilah gw submit semua dokumen gw.  Gw bukan yang pertama kali mengajukan Schengen, jadi gw udah "tau" harus submit apa aja. Karena sebagai orang yang menikah dengan warga EU, kami berhak untuk tidak menunjukkan buku tabungan (yg penting tabungan pasangan yang EU yg ditampilkan), dll. Dengan ina inu, eh ternyata diminta surat kerja lah, kalau freelancer harus kasih tau bukti kerjaan juga. Gw rasa ribet ya karena nggak formal kerjanya, jadi ya udah gw tulis ibu rumah tangga. Itu juga masih harus bikin surat pernyataan siapa yg membiayai biaya hidup gw kala

Fully Booked!

  

Well actually this is kinda funny when I tried to remember again about it.

A day after I got married (22 April), we plan to go to Jogja. We planned to see HJ's friend, Flavio and his gf in Jogja. Flavio is based in Jakarta since 2017. Well he will leave soon again to another country, so we use this chance to see each other in Jogja. This is my first time to see him and his gf. His gf is pregnant, 7 months, such a beautiful thing on her belly. Flavio said to my husband, 'you see the belly bump? amazing right?'. akupun merasa, 'wow, hemm manisnya'.

So... we were all talking about going there by train but all trains from Jakarta to Jogja were fully booked. So does from Surabaya. So we decided to fly. I've check train from Jogja to Surabaya were available so we went back to Surabaya by train. We were all forgot that this is long weekend. 24 April is a holiday here. We were all focused on how to get there and how to go back, but didn't pay attention on 'where will we stay'.

...my husband distract me by asking me to make him a cup of ice coffee in the middle of writing...😑

21 April night, my husband thought that we can just book a hotel in Inna Garuda on last minute, so does Flavio. But then when we checked all the hotels around Jogja, they are all fully booked. We called about 10-15 hotels and they were all told us the same 'Ohh I am sorry, fully booked'. Also in Manohara hotel, a hotel in Borobudur complex that become our first destination. We're all like 'hell! we got the flight to go there, also the train back to Surabaya, but we don't know where to stay while we are there'. Kudu ngguyu tapi yo kudu nangis pisan kok geblek tenan ora mikir turu e nang endi

'Ok we have to stay outside Jogja I think, maybe we can stay in Solo or Semarang or somewhere'

Then I found a homestay next to Borobudur, in the midnight after we called 10-15 hotels. We said yes, we book it! We didnt even care about how it looks, how it is, and this and that, what we care only 'we have to find a place to sleep'. Thats all.

22 April we flew to Jogja from Surabaya around 4, and they flew from Jakarta around 4 I guess. When they came to airport, going for check in, dengan manisnya mbak petugas bilang 'Oh... your flight was yesterday'. Flavio gf book wrong date for the flight. So they have to wait and if they are lucky they can get the ticket. They were lucky, they got ticket to fly to Jogja and finally we met in Jogja!


Kita makan malam di Hotel Manohara, meskipun nggak bisa nginep disana tapi kita penasaran dan makan disana. Kondisi restorannya bener-bener sepiiii banget dan hanya kita berempat yang makan. Karena saking nggak percayanya kalo semua hotel fully booked, kita tanya ke petugas Manohara Hotel, Borobudur, 'Hi may I ask you if this hotel is fully booked for tonight?', dan jawabannya 'yes it is fully booked till 24'. Bener-bener sepi dan kita selese makan tiba-tiba tanya lagi ke staf yang lainnya, semacem 'mas, ini beneran fully booked ya?', dan jawabannya masih sama. Fully booked menjadi tema kita selama liburan di Jogja. Mereka yang bukan orang Indonesia heran kok bisa sampe segininya pas liburan panjang. Well... Jogja is main destination for people.

Moral valuenya adalah, jangan cuma fokus ke tiket penerbangan/kereta atau apapun untuk mencapai tujuan, tapi pikirkan juga dimana mau tidur, otherwise anda akan menggembel selama perjalanan 😂😂😂😂

Comments

  1. Hahaha.. ya iyalah jeng, Kalo jalan musti nyiapin tempat nginep dimana. Kecuali memang planning ngegemesin, kek aku :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya soalnya sibuk ngurus yg laen jg, pkiran kepecah, akhirnya lupa book hotel hahahahaa

      Delete
  2. Saya harap hotel itu gak sesepi hati Ini...
    Xixixixiixiii...

    ReplyDelete
  3. Bener mbak. Pas udah siap tiket sama barang bawaan sekalinya pas sampe tujuan malah ga dapat kamar.
    Tapi tenang masih ada mes mbak. Mesjid :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah makanya itu. Mana kita sering lg mau kemana lngsg aja berangkat, ga planing jauh2 hari haha

      Delete
  4. Kwkwkw pengalaman yang sangat berharga :D lain kali jangan lupa lagi XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kekke iya mbak. Ini mau jalan lagi, menghindari long wiken dan wiken, plus udah nyiapin hotel dluan hahaha

      Delete
  5. wkwkwk... Saking bahagianya habis married nih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kekeke saking bhagianya dpt tiket pulang pergi mas, tp hotelnya kelupaan haha

      Delete
  6. Yo ngok banget to mbak? Hahahaha

    ReplyDelete
  7. "Kudu ngguyu tapi yo kudu nangis pisan kok geblek tenan ora mikir turu e nang endi"
    you should go to the walk on the road and start to gulung2 ndek tengah dalan
    :p :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. yatuhanku yang maha kuasa, jahat nian dua kakak manis ini kepadakuuu

      tapi I didnt gulung2 in the tengah dalan mas alhamdulillah hohohoho

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa men