Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Waiting List To Be Read


Tulisan nggak penting kali ini cuma pengen nulis seberapa banyak dan seberapa tebal waiting list to be read-nya. Ini buku makin hari makin nambah gegara HJ doyannnnn banget kasih PR baca buku. Ini pacaran sama dosen kali ya.

Buku yang dia rekomendasiin pasti buku bagus kok. Sayangnya aku aja yang nggak sanggup baca banyak. Kalo dia waktu senggangnya pas nungguin aku (atau bahkan pas sama aku tapi aku diem!), nungguin apa aja, pas nggak ngomong, pasti buku HP. Bukan buat instagraman, bukan fesbukan tapi baca. Kecepatan bacanya 2 kali kecepatanku. Pernah baca bareng satu buku, dia udah dihalaman sebelah, aku setengah aja belom kelar. Ketauan kan bacanya lambat.

Aku sampe sign up di goodreads lho biar semangat baca kalo liat read-shelves-nya nambah. Tapi ya... perubahan nggak signifikan 😑

Kenapa nggak kelar baca buku diatas? Bisa diliat nggak dari judulnya aja berattttt banget. Serba mikir, belom lagi buku yang pake bahasa Inggris. Dimaklumin aja lah yahh, prosesornya nggak kuat kalo kebanyakan. For sure it's only making excuse 😂

Oke untuk saat ini aku lagi baca koleksinya Jostein Gaarder. Sedang menyelesaikannya terutama Dunia Shopie yang aduhai, kalo nggak sastra Jerman UM aja pasti jarang ada yang kelar. Soalnya itu tugas utama sastra dikampusku hahaha

Oiya ada beberapa buku yang sedang diincar tapi belom nemuin dimana jualnya. Jadi kalo ada yang tau, plis infonya yaaa. Bukunya itu : Nyai dan Pergundikan Hindia Belanda (Reggie Bay), Momoye, Dunia Maya (Gaarder), Putri Sirkus (Gaarder). Terutama empat buku ini deh. Nyari dimana juga nggak nemu sampe pengen aku jadiin mahar aja biar HJ yang muter-muter cari 😂😂

Comments


  1. Aakkk list ku Amin Maalof yang belom kelar dari november taun lalu. Ada pram yang juga kebeli tapi kesentuh aja belon. Paling parah sujiwotejoo.. umurnya udah 2 tahun tapi kebaca setengah terus ditaroh gegara matanya suka gatel liat yang ini itu langsung berpaling. Huhuhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huahahahahahahahahah samaaa
      Itu buku umurnya udah setaunan jga. Yg fresh from the oven jg setengahnya.
      Aku pngn beli pram, yg apaaa itu judulnya smpe lupa

      Kelarin ini dulu kali ya hahaaha

      Delete
  2. Buku yg sampean unggah di IG belum sempat kebaca, masih plastikan
    Apalah dayaku dengan kesibukan bulan ini
    Nyai dan pergudikan di Hindia Belanda aku pernah nemu mbak di Perpus Kota
    Ada 2 malah, ini linknya
    http://digilib.malangkota.go.id/katalog_detail.php?Reg=2014101789

    ReplyDelete
    Replies
    1. Titip dong! Curiin dari puskot ya!!!!
      Aku cari dimana2 ga ada. Ada sih bahasa belanda, tp lak kudu mahir dulu aku belandaan. Masa iya HJ tak suruh ndongengin aku hahahaha

      Bacaen mas, bagus lho *padal aku jg belom sperempatnya haha

      Delete
  3. Replies
    1. betul sekali! Liat buku, beli, koleksi. Bacanya ntar kalo ada waktu superrr senggang haha

      Delete
  4. Buku yang sedang dalam masa penyelesaian:


    TIPS MENJADI SUAMI YANG BAIK


    Hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nanti kalo udah kelar, tlg critain ke HJ ya 😂😂

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad