Skip to main content

Sustainable Way to "Dump" our Waste

Sticker from eco-bali recycling October is funny month. We have this crisis of burning landfield in Bali, and they haven't pick up my trash for 2 months. Probably over two months now. We're like "Okay it's time to swap to the sustainable options" Yea we've been thinking about composting, but I do not know where to start. Because, you know, when you did it wrong it can be stinky and worm-y and not working out well. Turns out, they have composting company that provide the bin, the pickup, and even got the compost back monthly or per 6 months. I did not know that but of course my husband found it and planned to sign up for it.  The week where we had that plan on mind, suddenly in the morning there was a guy from this company came to our house delivering the composting bin. "No we did not order this, yet" Apparently the neighbor ordered their service but they got the address wrong. The next day, the same guy came again, brought his empty composting bin f

Otak Setengah-Setengah



semoga gambar ini menjawab rasa penasaran orang ketika mengetahui saya kuliah matematika. this is exactly what I did. bercerita melalui teorema dan conjecture


Otak bawaan saya dominan kearah eksak. Saya pun juga memutuskan untuk kuliah jurusan matematika. Ketika sebagian besar orang eksakta sangat membenci Bahasa (Bahasa Inggris dan Bahasa asing lainnya), saya sangat mencintai belajar Bahasa. Sejak masih SD, saya suka sekali belajar Bahasa asing. Pertama belajar pasti Bahasa inggris dong. Kemudian saya jatuh cinta dengan Bahasa Spanyol (yang sampe saat ini nggak mahir-mahir gara-gara nggak punya guru). 

Padahal, sayang sekali jika ada seorang jenius dibidang eksakta, tapi kemampuan bahasanya nggak mumpuni. Semisal temen saya, yang pinter banget kimia, fisika, matematika, eh tapi bahasanya nol. Jadilah adegan,
‘eh nyontek kimia lu’
‘enak aja nyontek, mikir sendiri’
‘ehh yaudah Bahasa Inggris lu juga mikir sendiri ya. Awas kalo nyontek gw’

Ngancemnya serius, biologi, kimia, fisika, matematika dituker sama Bahasa Inggris. Kemana-mana juga gampangan Bahasa Inggris daripada MIPA itu 😂😂

Hanya ada beberapa jenius eksakta seangkatan saya yang mumpuni Bahasa Asingnya. Mereka berani melanjutkan studi di luar negeri dan berkembang luar biasa. Sedangkan yang tidak mampu berbahasa asing, hanya stuck didalam negeri dalam tempurung kerdilnya dan mengatakan :

‘Buat apa bisa Bahasa asing, emang Bahasa Indonesia kamu udah bener? Nasionalis dong’

Ah pertanyaan itu selalu saya jawab sesimpel, ‘buat apa pinter eksakta kalo nggak bisa ngejar ilmu lebih luas, cari pengalaman di tempat asing biar bisa diamalin buat negerimu’

Diem deh. Tapi beberapa detik kemudian mereka bilang, ‘dasar kamu kumpeni, mau aja dibodohin pake bahasa asing’. 

Nggak mau kalah dong saya, saya jawab, ‘eh lu nggak nyontek gw Bahasa Inggris juga nggak bakal lulus lu. Gw mah masih bisa matematika, fisika, kimia, biologi biarpun nggak sepinter elu, nah situ? Bahasa Inggris mampu?’

Jahat ya saya😂😂😂

Lama-lama saya jadi bisa berbicara Bahasa Inggris dan sedikitttttttttt sekali Bahasa Spanyol. Sampai akhirnya saya belajar Bahasa Korea. Lingkungan saya pun terbiasa dengan Bahasa asing, termasuk Bahasa Jerman, jadilah saya familiar dengan beberapa Bahasa Jerman. Meskipun tidak belajar formal, tapi saya bisa sedikit menimpali menggunakan Bahasa Jerman ini. Pun ketika teman saya ngajar bingung nyari Bahasa Jermannya apa, eh saya nyaut jawab hal yang dia cari, dia malah marah. Katanya kok bisa saya yang nggak formal kuliah Bahasa Jerman bisa-bisanya skak mat ke dia yang kuliah Bahasa Jerman. Ah jadi kangen masa itu.

Nah sekarang ini saya sedang belajar Bahasa Belanda. Karena nanti saya pengen anak saya bisa Bahasa Indonesia dan Belanda. Jadilah saya harus mudeng juga kan. Lagipula juga biar nggak diomongin HJ sama nenek kalo mereka lagi ngobrol. So far so good. Progresnya juga oke sih. Dapet bantuan sana sini. Kalo pas HJ nggak mau jelasin, ya lari ke papanya hahaha. 


Karena familiar dengan Bahasa Jerman, belajar Bahasa belanda pun nggak sebegitu kaget. Kata orang kan susah banget ini Bahasa, yaaaa sejauh ini sih belom susah. Apalagi kan cuman buat ngobrol sehari-hari aja. Nggak buat bikin tesis juga kan. Jadi masih santai. Terbiasa dengan Bahasa Jerman, Bahasa Indonesiapun sangat membantu. Karena banyak dari kata Bahasa Indonesia diserap dari Bahasa Belanda. Contohnya tas aja deh, yang bener-bener saya kira originally Bahasa Indonesia, eh ternyata Bahasa Belanda juga. Schaak = catur, itulah kenapa banyak orang jawa bilang ‘main catur’ dengan kata ‘main skak’. Koffer = koper, mirip kan? Oiya, kalo ada yang bilang ‘ahh stupid tuh, masa nulis coffee aja koffie’, itu bisa jadi diambil dari Bahasa Belanda ya saudara-saudara. Jadi bukan yang bikin oon ga bisa Bahasa Inggris, tapi emang itu dari Bahasa lain. Bioscoop juga lho, bioskop. Ada lagi hem (kemeja), nenek saya lebih suka bilang hem daripada kemeja. Ya karena itu emang dari sono. Dan masih banyak yang lainnya.

Kenapa saya suka belajar Bahasa asing? Seperti kata Bung Karno, pelajari Bahasanya, kuasai orangnya. Jadi saya harus belajar bahasanya, baru kuasai dia sepenuhnya 😏 *senyum jahat*

update : gw sekarang lagi belajar bahasa Pashto lol

Comments

  1. Nih bahasa keseharian saya....


    BAHASA KALBU.....

    ReplyDelete
  2. tetep. Bahasa Tagalog di hati

    😂😂😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huahahahaha teuteeeppp
      Gampang kah? Kayake ngomongnya susah

      Delete
    2. gampang2 susah sih, yg jelas bnyk kata mirip bhs Jawa, jadi klo kita orang jawa agak di untungkan

      Delete
    3. Iya katanya kek gitu. Mungkin efek ekspansi majapahit kali yaaaa

      Wong suriname aja juga ada jawanya juga haha

      Delete
  3. Kereeen ih.. sya pernah latah pengen belajar bahasa jerman, tapi etspi langsung mundur pas tau, vocab di bhsa jerman ternyata rempong, pke jenis kelamin. Remfooooong. Wkwkwkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha iya bner, kl bhasa eropa kebanyakan pake kelamin. Spanyol juga, belanda jg kok
      Yg penting suka dlu, kalo udah suka mah rempong apa jg lewat haha

      Delete
  4. Belajar bahasa asing perlu, tapi jangan sampai melupakan bahasa daerah, karena dalam uud bahasa daerah di pelihara oleh negara

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa bener. Aku juga masih proses bljr bahasa Jawa yg bener. Nyesel dulu ga suka

      Delete
  5. 2 kali belajar bahasa china sama mahasiswa china yang belajar di UM. Dan sampai saat ini cuma bisa itung-itungan 1 sampe 10. Sama bilang xie xie, bue ke qi, ahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahah iya dikampus dlu ada ya program bahasa china gt. Aku juga dftr tapi pas mau mulai udah keder duluan haha

      Delete
    2. Kalau aku pas udah kerja ini. Untuk pegawai cuma bayar 10rebu aja buat ganti buku materi. hahaha.

      Delete
  6. aku juga sama, tapi sekarang di lapangan yang tiap ari ketemu malah gapernah ngomong. sok sibuk mulu dpn komp. malah yg aku kasih contekan maenannya uda ke singapore. sediihh kan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedih ya, aku juga sering gt. Yg dicontekin idupnya lebih enak
      Tau gt aku dulu nyontek aja maksimalin biar lbh sukses sekarangnya haha

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa men

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala