Skip to main content

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Personal Approach



picture taken from google 

Dulu saya orangnya pemalu, susah bergaul dengan orang baru, dan hal itu bertahan hingga awal SMP. Tapi karena lama-lama koneksi dan kegiatan semakin banyak, akhirnya saya mulai memberanikan diri untuk bergaul dengan orang lain.

Lama-lama makin dewasa ya, makin banyak kegiatan yang melibatkan banyak orang, pikiran mulai berkembang, akhirnya mulai memiliki lebih banyak koneksi. Terutama ketika mulai mengajar di semester akhir kuliah. Mulailah bertemu dengan murid-murid yang nggak tau sama sekali sifat dan karakternya. Lah gimana cara ngajarnya kalau karakternya aja nggak tau? Ya akhirnya saya melakukan pendekatan personal kepada setiap murid yang saya tangani.  

Tanpa pendekatan personal, saya yakin itu ibarat sayur tanpa garam, micin dan MSG. Nggak gampang juga karena karakter mereka aneh-aneh dan saya bertanggungjawab atas ilmu yang akan ditransfer dan harus membuat mereka memahami dan nyaman ketika bersama saya. Dari situ saya gali beberapa hal yang membuatnya minat dan semangat untuk belajar. 

Jadilah sampai sekarang saya cenderung menganggap penting orang yang bekerja dengan saya, jadi saya harus melakukan pendekatan personal. Eh bukan kepo kok, hanya berusaha membuatnya nyaman dan menerima keberadaan saya dan tidak terganggu dengan bekerja bersama saya. 

Disini pun begitu, meskipun saya sadar kalau dilingkungan ini akan ada yang datang dan pergi, tapi setidaknya saya pun membuat lingkungan kerja jadi nyaman untuk diri saya sendiri dan jika memang beruntung, mereka pun juga merasa nyaman. 

Di tempat kerja saat ini, saya pernah memegang beberapa affiliates, seperti Hongkong, Thailand, Singapore, Vietnam, Filipina (untuk sesaat), India, Bangladesh. Dari sekian affiliates yang ada, secara otomatis karakternya berbeda antara satu Negara dengan Negara lainnya. Tugas pertama saya, tentu saja mengenal karakter umumnya, kemudian mempelajari karakter personal baru kemudian bekerja bersama. Dari beberapa Negara tersebut, jarang sekali ada yang mengecewakan saya karena memang sama-sama nyamannya. Bahkan kalau satu teman satu tim absen, dan bukan saya yang jadi back up-nya, mereka mencari saya. Hongkong pun sudah lama saya tinggal tapi mereka masih sering menghubungi saya. Kayaknya belom bisa move on hahaha

Affiliate yang paling saya sayang itu Thailand. Semua user dari sana awalnya serem, tapi ternyata setelah kenal mereka asik juga buat kerja sama, bahkan sampai kita dekat dan mengirimkan sesuatu buat saya yang bikin iri teman satu tim. 

Resiko dari pendekatan personal ini, ada yang terlalu attach dengan saya, ada yang baru dibantu sekali dan hal kecil saja langsung pengen ngajak makan malam pas kunjungan kesini. Ada juga yang bilang suka hahahahha, sampe ada beberapa cewek Thailand yang berkali-kali manggil ‘sweetheart, sweety’ dengan ucapan love you instead of thank you. Kalo yang ini serem, cewek soale haha

Tapi… dengan kenyamanan yang terbentuk, team work pun berjalan lancar dan tanpa hambatan 😄

Comments

  1. Kayaknya asyik ya bisa seteam work sama kamu nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayok kita jadi satu tim yok! Balapan ngeblog haha

      Delete
  2. ibarat sayur tanpa garam ya mba heheheh. semangat

    ReplyDelete
  3. Aku juga suka gitu. Pendekatan secara personal. Terutama ibu-ibu warung depan komplek. Biar kalo mau ngutang beras sama micin gampang


    #uhuk

    ReplyDelete
  4. Aku juga suka gitu. Pendekatan secara personal. Terutama ibu-ibu warung depan komplek. Biar kalo mau ngutang beras sama micin gampang


    #uhuk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berarti aku harus deketin bapak2 yg jual galon juga ini? Biar bisa ngutang juga dan nggak dehidrasi dg stok air melimpah 😏

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...