Skip to main content

Sustainable Way to "Dump" our Waste

Sticker from eco-bali recycling October is funny month. We have this crisis of burning landfield in Bali, and they haven't pick up my trash for 2 months. Probably over two months now. We're like "Okay it's time to swap to the sustainable options" Yea we've been thinking about composting, but I do not know where to start. Because, you know, when you did it wrong it can be stinky and worm-y and not working out well. Turns out, they have composting company that provide the bin, the pickup, and even got the compost back monthly or per 6 months. I did not know that but of course my husband found it and planned to sign up for it.  The week where we had that plan on mind, suddenly in the morning there was a guy from this company came to our house delivering the composting bin. "No we did not order this, yet" Apparently the neighbor ordered their service but they got the address wrong. The next day, the same guy came again, brought his empty composting bin f

Bijak Bersosial Media

 

Judulnya basi sih. Tapi beneran ya, sosial media sekarang rawan berita hoax yang gampang sekali menyebar. Atau pengendalian emosi yang kurang berhasil menyebabkan merugikan orang lain. Ya sayapun masih belajar dong untuk mengendalikan diri dalam bersosial media, kadang pun masih 'alay' tapi sebisa mungkin nggak merugikan orang lain. Karena sekalinya 'booming' di media sosial lalu jatuh atau terkesan 'membohongi publik' maka siap-siap saja akan dirisak (seperti kasusnya Afi itu. Anyway saya nggak mau bahas itu kok).

Kemarin pagi saya baca berita ntah dimana lupa ya, intinya ada seorang penggunak FB yang merasa nggak puas dengan pelayanan dan harga sate yang dibelinya. Seketika dia posting tulisan dan foto yang merugikan penjualnya. Setelah saya baca, dia membeli sate satu porsi seharga 30 ribu dan 4 gelas teh seharga 20 ribu, total 50ribu. Bukannya mendapat simpati malah dirisak dengan komentar-komentar pengguna jejaring sosial lainnya. Pendapat saya sih, itu sate harganya masih wajar. Bukan karena saya mampu membeli kemudian saya bilang murah. Tapi sekarang, sate paling murah pun didaerah sekitar saya harganya 12-15ribu, sate yang gede enak dekat kos saya dulu harganya 25ribu (bener-bener puas banget makan ini sate). Tapi lagi-lagi ini soal pendapat pribadi tentang makanan yang affordable apa nggaknya.

Ada pula yang menyebarkan foto hoax. Masalahnya itu foto Bung Karno yang diedit sedemikian sehingga kemudian diberi caption dan justifikasinya menggunakan agama. Ini nggak banget. Sejarah emang misterius, tapi jangan lah diedit seenaknya. Nah akun IG Foto-foto bersejarah itu memposting foto hoax tersebut dan mengancam akan memperkarakannya jika akun yang bersangkutan tidak menghapus postingnya ttg itu. Saya kepo dong, saya cek IG nya, saya tinggalkan komentar di sana di beberapa foto, komen saya nggak nyinyir nggak menjatuhkan kok, nggak menggurui pula. Eh tetiba IGnya dikunci. Saya lihat teman saya komen tapi kok nggak bisa dilihat ya... eh ternyata kita di blok. Nah akun foto lama tadi update kalau IG yang menyebarkan foto hoax tadi dikunci dan tetap mengancam akan segera memproses hukum kalau tidak ada tindak lanjut dan itikat baik. Singkat cerita, akun yang bersangkutan meminta maaf dan menghapus postingan tersebut. Masalah yang ada disini adalah penggunaan media sosial sebagai sarana memecahbelah bangsa karena isinya menyebar kebencian dan menggunakan agama sebagai justifikasi perbuatan tak benarnya.

Ada pula seorang remaja ntah sedang kesurupan atau apa ya, tiba-tiba posting yang isinya penghinaan terhadap kepolisian RI. Aduh nak kamu tau nggak sih kalau kepolisian sekarang punya tim sendiri yang mengurus cyber crime? Polisi langsung bertindak dan memproses secara hukum remaja tersebut. Indonesia sekarang punya UU ITE yang bisa menjerat siapapun yang terbukti merugikan pihak lain. Meskipun dalam hal tersebut kita yang dirugikan dan kita meluapkan emosi dalam bentuk tulisan, tapi tetap saja UU ITE bertindak. 😓

Masih inget nggak sama kasus Prita yang 'mengeluh' soal layanan rumah sakit kepada temannya? Itu hanya via email, nggak ditulis seperti sekarang secara terbuka, tapi ya kasusnya akhirnya sampai sidang berkali-kali karena pihak RS merasa dicemarkan nama baiknya.

Saya pun masih belajar untuk bijak dalam menulis, terlebih saya sering menulis review dan pengalaman pribadi di blog ini. Kadang saya menulis keluhan saya terhadap sesuatu disini, tapi sebisa mungkin saya tidak menjatuhkan 'brand' tersebut. Itu pun saya juga masih cek kanan kiri barangkali ada yang merasakan dirugikan sama seperti yang saya alami.

Jadi intinya belajar terus dan terus aja sih. Karena omongan (atau tulisan) seringkali gampang menyakiti orang lain meskipun kita nggak sengaja juga melakukannya. Semoga kita bisa terus menulis hal-hal baik yang tidak merugikan orang lain.

Comments

  1. iya hati2 banget sekarang
    UU ITE bisa menjeratmu kapan saja
    duh kok aku dadi kepingin sate
    hayo tanggung jawab mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lho aku ga menghamilimu mas! Masa aku tanggung jawab sih 😱

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa men

Sustainable Way to "Dump" our Waste

Sticker from eco-bali recycling October is funny month. We have this crisis of burning landfield in Bali, and they haven't pick up my trash for 2 months. Probably over two months now. We're like "Okay it's time to swap to the sustainable options" Yea we've been thinking about composting, but I do not know where to start. Because, you know, when you did it wrong it can be stinky and worm-y and not working out well. Turns out, they have composting company that provide the bin, the pickup, and even got the compost back monthly or per 6 months. I did not know that but of course my husband found it and planned to sign up for it.  The week where we had that plan on mind, suddenly in the morning there was a guy from this company came to our house delivering the composting bin. "No we did not order this, yet" Apparently the neighbor ordered their service but they got the address wrong. The next day, the same guy came again, brought his empty composting bin f