Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Bijak Bersosial Media

 

Judulnya basi sih. Tapi beneran ya, sosial media sekarang rawan berita hoax yang gampang sekali menyebar. Atau pengendalian emosi yang kurang berhasil menyebabkan merugikan orang lain. Ya sayapun masih belajar dong untuk mengendalikan diri dalam bersosial media, kadang pun masih 'alay' tapi sebisa mungkin nggak merugikan orang lain. Karena sekalinya 'booming' di media sosial lalu jatuh atau terkesan 'membohongi publik' maka siap-siap saja akan dirisak (seperti kasusnya Afi itu. Anyway saya nggak mau bahas itu kok).

Kemarin pagi saya baca berita ntah dimana lupa ya, intinya ada seorang penggunak FB yang merasa nggak puas dengan pelayanan dan harga sate yang dibelinya. Seketika dia posting tulisan dan foto yang merugikan penjualnya. Setelah saya baca, dia membeli sate satu porsi seharga 30 ribu dan 4 gelas teh seharga 20 ribu, total 50ribu. Bukannya mendapat simpati malah dirisak dengan komentar-komentar pengguna jejaring sosial lainnya. Pendapat saya sih, itu sate harganya masih wajar. Bukan karena saya mampu membeli kemudian saya bilang murah. Tapi sekarang, sate paling murah pun didaerah sekitar saya harganya 12-15ribu, sate yang gede enak dekat kos saya dulu harganya 25ribu (bener-bener puas banget makan ini sate). Tapi lagi-lagi ini soal pendapat pribadi tentang makanan yang affordable apa nggaknya.

Ada pula yang menyebarkan foto hoax. Masalahnya itu foto Bung Karno yang diedit sedemikian sehingga kemudian diberi caption dan justifikasinya menggunakan agama. Ini nggak banget. Sejarah emang misterius, tapi jangan lah diedit seenaknya. Nah akun IG Foto-foto bersejarah itu memposting foto hoax tersebut dan mengancam akan memperkarakannya jika akun yang bersangkutan tidak menghapus postingnya ttg itu. Saya kepo dong, saya cek IG nya, saya tinggalkan komentar di sana di beberapa foto, komen saya nggak nyinyir nggak menjatuhkan kok, nggak menggurui pula. Eh tetiba IGnya dikunci. Saya lihat teman saya komen tapi kok nggak bisa dilihat ya... eh ternyata kita di blok. Nah akun foto lama tadi update kalau IG yang menyebarkan foto hoax tadi dikunci dan tetap mengancam akan segera memproses hukum kalau tidak ada tindak lanjut dan itikat baik. Singkat cerita, akun yang bersangkutan meminta maaf dan menghapus postingan tersebut. Masalah yang ada disini adalah penggunaan media sosial sebagai sarana memecahbelah bangsa karena isinya menyebar kebencian dan menggunakan agama sebagai justifikasi perbuatan tak benarnya.

Ada pula seorang remaja ntah sedang kesurupan atau apa ya, tiba-tiba posting yang isinya penghinaan terhadap kepolisian RI. Aduh nak kamu tau nggak sih kalau kepolisian sekarang punya tim sendiri yang mengurus cyber crime? Polisi langsung bertindak dan memproses secara hukum remaja tersebut. Indonesia sekarang punya UU ITE yang bisa menjerat siapapun yang terbukti merugikan pihak lain. Meskipun dalam hal tersebut kita yang dirugikan dan kita meluapkan emosi dalam bentuk tulisan, tapi tetap saja UU ITE bertindak. 😓

Masih inget nggak sama kasus Prita yang 'mengeluh' soal layanan rumah sakit kepada temannya? Itu hanya via email, nggak ditulis seperti sekarang secara terbuka, tapi ya kasusnya akhirnya sampai sidang berkali-kali karena pihak RS merasa dicemarkan nama baiknya.

Saya pun masih belajar untuk bijak dalam menulis, terlebih saya sering menulis review dan pengalaman pribadi di blog ini. Kadang saya menulis keluhan saya terhadap sesuatu disini, tapi sebisa mungkin saya tidak menjatuhkan 'brand' tersebut. Itu pun saya juga masih cek kanan kiri barangkali ada yang merasakan dirugikan sama seperti yang saya alami.

Jadi intinya belajar terus dan terus aja sih. Karena omongan (atau tulisan) seringkali gampang menyakiti orang lain meskipun kita nggak sengaja juga melakukannya. Semoga kita bisa terus menulis hal-hal baik yang tidak merugikan orang lain.

Comments

  1. iya hati2 banget sekarang
    UU ITE bisa menjeratmu kapan saja
    duh kok aku dadi kepingin sate
    hayo tanggung jawab mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lho aku ga menghamilimu mas! Masa aku tanggung jawab sih 😱

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Menjadi dotcom

Few days ago, I wrote what I want to do on early 2017. And one thing has been done today. What is that? Tarararaaaaaaa.... silverestrella.com As I promised myself, now this blog has been upgraded to dotcom. I found a domain hosting through Mas Adhi . He wrote that when I was looking for hosting for my blog. So thank you so much, you came on right time hahaha Dibilang alay ya udahlah nggak apa-apa, yang jelas seneng akhirnya bisa upgrade jadi dotcom yeyeyeyeee

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

[Piknik] Segerin diri di Pantai Seger, Mandalika

Pernah denger cerita soal Putri Mandalika nggak? Kalo udah, berarti wawasannya luas. Kalo belom berarti nggak doyan baca 😋 Sini sini merapat tak ceritain singkatnya yaaaa... Konon katanya, Putri Mandalika ini orangnya cuantikk dan baek hati. Yakali yaaaa kalo putri-putri di legenda kebanyakan kayak gitu deh karakternya. Terus si putri cantik ini saking baeknya, disukai semua orang. Nah kalo udah disukai semua orang, nasibnya gimana hayo???? Ya disuruh milih suami sama bapaknya. Soalnya banyak pangeran yang mau jadi suaminya. heeemm interesting. Seandainya kita juga direbutin banyak orang kayak gitu ya hahaa gapapa ya meskipun dari belakang, gara-gara salah arah Karena ini mitos dan karena dia bijak, akhirnya dia bilang ke bapaknya kalo nggak mau milih salah satu buat dijadiin suami karena dia dan tubuhnya adalah milik orang Mandalika. Satu untuk semuaaaaaa. Jargon tipi ini mah Kemudian si putri nyemplungin dirinya ke laut. Dan bilang, 'karena aku untuk rakyatku, jad