Skip to main content

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Jalur Khusus Pejalan Kaki

Tau trotoar?? Pasti tau lah ya. Jadi trotoar itu sebenarnya adalah jalur khusus pejalan kaki yang sekarang banyak beralih fungsi menjadi tempat berjualan pedagang kaki lima atau jalan dadakan bagi pengendara motor yang merasa dirinya sedang buru-buru dan perlu menggunakan hak pejalan kaki tersebut.

Saya adalah salah satu orang yang sering berjalan kaki. Kalau memang lokasi yang saya tuju tersebut tidak jauh dari tempat tinggal saya, maka saya lebih memilih untuk berjalan kaki. Berjalan kaki di Indonesia dilakukan jika sedang ingin berolahraga. Beberapa adik kos sangat suka menggunakan motor padahal jarak dari kos-kampus tidak sampai satu kilometer.  Sedangkan diluar negeri dilakukan karena merupakan lifestyle mereka. Bedanya, disana fasilitas sangat tercukupi dan aman bagi pejalan kaki.
 
Malas. Itulah sifat banyak orang Indonesia.


Hmmm Check my article on kompasiana Yukk jalan kaki untuk Indonesia sehat

Saya tinggal di kota Malang. Sedangkan saya asli dari Kabupaten Pasuruan. Sudah terlihat bedanya, kota dan kabupaten. Di kota ada memang beberapa tempat yang memiliki jalur pejalan kaki yang bagus dan aman. Namun itu hanya beberapa tempat saja. Kalaupun ada,itupun tidak lebih dari satu meter. Selebihnya tidak ada trotoar yang aman. Beda lagi dengan daerah asal saya. Karena Pandaan berada di jalan raya Surabaya - Malang, kendaraan juga melaju dengan cepat, ditambah lagi dengan tidak adanya jalur khusus pejalan kaki dikanan kiri jalan. Beneran ini. Makanya saya jadi malas untuk berjalan ketika berada di rumah.

Nah... BBM sekarang juga naik kan? Lumayan lah harganya kalo buat anak kosan, 8500/liter.  Buat saya sih tidak ada keluhan berarti, karena memang saya bukan pengguna kendaraan bermotor frequently. Tapi untuk adik-adik kos yang hobi menggunakan motor, mereka mengeluh. Akhirnya ya, terpaksa harus berhemat dengan cara jalan kaki ke kampus.

Ada yang bilang gini, "Idealis ah kamu, mana mau orang Indonesia suruh jalan kaki? wong jarak ga sampe 500 meter aja naek motor kok".  Nah makanya itu,ayo kita mulai dari sekarang. Kalau banyak yang jalan kaki, kita jadi lebih hemat pengeluaran untuk BBM yang mahal (Ya meskipun BBM Indonesia itu harganya paling murah dibanding negara maju yang lain).


Kenapa saya nulis ini? Mungkin aja suatu saat ada pihak 'penggede' membaca tulisan ini yang bisa memberikan perintah untuk membangun jalan khusus pejalan kaki, memperbaiki jalan khusus pejalan kaki agar pengguna merasa aman ketika berjalan.Jujur sih kalo boleh saya request, bisa gak pak buk fasilitasi kami pejalan kaki dengan  jalur khusus yang aman dan nyaman?? Kalau bisa skalian sama jalur khusus sepeda juga. dan kalau memang mengadakan proyek tersebut, jangan cuma Jawa aja yang difasilitasi. Semuanya harus merata pak buk. Biar ga ada iri-irian pak buk.

#edisi mencoba untuk menghasut lewat tulisan. semoga ada yang baca dan mulai bisa mencoba untuk jalan kaki. Atau ada penguasa yang bisa mencoba untuk membuat jalur pejalan kaki didaerahnya. Atau kalo ga ada yaaa anggap aja ini cuma mengisi blog biar tetep eksis hehehe#



Comments

  1. mek btw ... PEMIKIRANMU SAMA KAYAK AKU *TOSS ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahha tooosssss
      semoga banyak yg punya pikiran pngn sehat ya heheheh

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...