Skip to main content

Posts

Showing posts with the label gojek

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Drama Transportasi Kita

vector-eps.com Gimana kalo kemana-mana naek ini aja? Bebas macet deh kayaknya Seminggu yang lalu, angkot pada demo di Malang. Agendanya sama, menentang keberadaan transportasi online. Lagi, katanya di Bandung dan Tangerang juga demo. Hal yang sama, di Surabaya pun tempo hari juga seperti itu. Ada sopir angkot yang bahkan menabrak pengendari transportasi online hingga tewas. Berujung pada dikenakannya hukuman pasal pembunuhan berencana. Ada juga yang keluarga menjemput keluarga lainnya di mall dan mobilnya dirusak sopir angkot, yang dikira itu adalah mobil Uber. Padahal mobil pribadi dan bukan sopir Uber. Geli saya mendengar semua berita itu. Bukan kenapa-napa ya, rejeki udah ada yang ngatur. Dan lagi sekarang ini jamannya hidup di era yang serba fast moving . Internet sudah menjadi kebutuhan utama. Kita semua memang tau transportasi di Indonesia masih acakadut. Mbok ya sekalian bikin sinkanzen sana, Jakarta Surabaya bisa ditempuh 3 Jam. OHHH surga. Dari sisi supir angko...

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter...

Gojek bintang lima

Bagi anda yang sering menggunakan applikasi gojek, tentunya anda mengetahui apa yang harus anda lakukan setelah menerima jasa gojek tersebut. Iya, memberikan rate bintang dari 1 sampai 5. Rate tersebut diberikan suka-suka kita. Rate 1 menandakan yang paling jelek dan rate 5 menandakan yang paling bagus. Ketika menggunakan jasa gojek pun seringkali saya diajak ngobrol kesana sini, ini itu, jadi biar terkesan nggak boring gitu lah ya. Nah biasanya saya kasih rate 4 kalau yang driver begini. Ada juga driver yang dari awal menjemput hanya melempar senyum tanpa sepatah katapun, dan mengucap terima kasih ketika kita sampai dan melempar senyum lagi. Tipe driver yang seperti ini biasanya saya kasih bintang 3. Nah ada lagi yang driver super cerewet, tapi nggak sampai annoying sih. Yang lucunya, endingnya dia bilang “mbak, tolong di rate bintang 5 ya mbak ya”. Kalau buat saya sih no problem memberikan rate 5 untuk driver macam ini. Kenapa? Saya puas dengan pelayanannya, nggak aneh-...

Salah nomor

Cerita gojek sore ini adalah soal nomor telepon. Why why?? Karena seorang teman ada wawancara kerja, dia memutuskan untuk bermalam di kos karena lokasi dekat dengan tempat tes. Dengan kepadatan lalin surabaya, pilihan transportasi yg sesuai adalah gojek. Akhirnya saya setting app gojek saya menggunakan nomor dia agar nantinya driver gojek bisa langsung menghubungi dia. Sore harinya, niat hati membeli nasi goreng depan kos. Namun apa daya hujan dan warung tutup membuatku bingung harus beli makan dimana. Okelah akhirnya go-food lah pilihannya. Setelah pesan dan menunggu 15menit saya pun berpikir kenapa kok nggak ditelpon ya, biasanya langsung telpon dan nggak lama pesenan datang. Setelah koar2 di grup, si teman menghubungiku dan menanyakan pesanan bebek sinjay via go-food. Oh meeeennnn ternyata saya lupa mengganti nomor telpon di app gojek menjadi nomor telepon saya. Pantes aja nunggu 15menit kok nggak ada konfirmasi. Akhirnya setelah kuganti, drivernya konfirmasi dan saya meminta maaf...

App cerdas : Gojek

Gojek adalah salah satu app favoritku. Menurutku ini adalah aplikasi cerdas untuk memecah kemacetan *ehh masih aja macet, tapi paling nggak kan nggak selama taksi gitu*. Karena tinggal di Surabaya, jauh dari mana2, gojek adalah pilihan ketika harus pergi sendirian. Harganya jelas lebih mahal daripada angkot tarif tetap, dan lebih murah daripada taksi. Jelasnya lebih praktis. Udah berkali2 dapetin abang2 gojek yg unik2. Mulai dari yg cerewet, ganteng, banyak omong, pendiem, banyak nanya hal2 yg ajaib, gak tau alamat dan harus aku yg nunjukin arah berdasarkan GPS, sampe driver yg suka curhat. Semuanya unik. Selalu dapet cerita baru dari tiap abang gojek yg approve pesenanku. Sisi lain, kita jadi belajar hal baru juga dari cara pandang manusia lain. Yg paling banyak sihhh driver yg gatau alamat kosku. Rumahnya sih mudah ditemukan, tapi alamatnya itu yg fenomenal. Karena saking gataunya, banyak driver yg berspekulasi menurut pandangan dan opini yg beredar. pernah juga kebagian driver yg ...

Cerita Gojek #1

Jadi ceritanya ini baru pertama kali gojek. Pertama kali pulang dari surabaya sendirian, naik bis. Ga tau kanan kiri harus naik apa dari kos sampe terminal, akhirnya pengen cobain gojek de ya. Tereeettt... aplikasi uda di tablet jauh2 hari, tp belom pernah cobain. Jadi yaaa coba la gojek pertama kali. Pesen. Bismillah submit. Selesai submit langsung ditelpon sama abang gojeknya. "Mbak, tunggu ya, saya menuju sana. Sebenta kok" "Oh ok pak sip" Nunggulah aku kira2 5menit. Selang itu ditelpon lagi bapaknya bilang "mbak saya uda di *somewhere*,ini saya jalan kemana ya harusnya?" WHAT???? MANA GUE TAU HARUS KEMANA. Tujuannya pesen gojek biar kemana2 tinggal jalan aja, orang juga baru sebulan di surabaya. Plisss deh ya Akhirnya dengan kemampuan yg sangat amat terbatas tentang surabaya, aku jelasin lah itu dimana lokasiku. "Bapak tau kantor *ini* ?" "Oiya mbak, tau" "Yaudah pak diseblah kantor itu kan ada jalan gede, nah lwat situ...