Penjor "Hey I am coming to Bali, can you recommend me things to do?" I got that question a lot. I get it, I live in Bali so people would think that I master everything about Bali. Well... 50:50. I happened to travel around Bali since 2017. So it wasn't wrong to assume me knowing Bali. But I am also a lazy traveler so I don't always do many things in one place. That is why we will call this a rough guide to Bali. First thing first, define your style of traveling. Because we all know that Bali is an island. Not a city. So it is quite big, you know. You can not explore all of it in two weeks. Well you might be able to do so, but probably not immersing enough of it. So... what is your style of traveling? Bali offers you some cultures, quiet normal life, party hotspots, quiet beaches, busy beaches, temples, and so on. Mt Batur West part of Bali (Canggu, Seminyak, Kuta) If you enjoy partying, you might want to spend your time more in the west part of Bali like Canggu, ...
Nggak ada yang bikin gw 100% kaget dengan perbedaan, cuma rada syiksyaksyok aja dikit.
Beberapa bulan lalu gw ke sini buat jalan-jalan. Ada kenalan suami bilang, "Gila ya, orang Moskow tuh wangi-wangi banget. Penasaran banget pake parfum apa." Waktu itu beneran nggak ngeh karena lebih banyak bau rokok daripada parfum sih menurut gw. Orang Moskow kalo ngerokok 11-12 kayak orang Indonesia di warkop.
Tapi otak udah terpapar ide tersebut, jadi waktu gw balik lagi ke sini, eh beneran dong mereka di jalan tuh wangi banget. Wanginya nggak nusuk, malah blend-in banget sama sekitar jadi nggak yang tiba-tiba puyeng makbrengg gitu baunya. Enak banget. Iya bener juga, gw jadi penasaran mereka pake parfum apa. Gw pengen beli.
Orang bilang kalau orang Rusia tuh jarang senyum, kaku, yang mana gw rasain pas awal dateng ke sini. Tapi setelah tinggal di sini, nggak juga kok. Mereka senyum kalau kita ngobrol sama mereka. Emang sih beberapa tetep ada yang pahit tapi nggak semuanya. Cuma ya emang nggak senyum juga ke orang random yang ga kenal gitu, karena akan dianggap flirting (dan gila).
Toilet umumnya, behhh mantap kali. Bersih banget. Kira-kira selevel lah sama toilet restoran fancy di Indonesia. Beberapa emang ada yang bayar 100-150 rubel (dalam mall) tapi kalau di luar gratis. Ini yang bikin menganga karena gila banget sebersih sewangi itu. Nggak ada yang namanya tisu berantakan, basah becek. Nggak ada sama sekali.
Nah berkenaan dengan merokok, ini budaya yang gw anggap agak aneh dikit. Di tengah-tengah makan di restoran, wajar buat mereka untuk ambil break di tengah-tengah makan untuk keluar merokok. Jadi kalau tiba-tiba ada meja kosong, tapi penuh makanan yang setengah habis, itu biasanya penghuninya lagi di luar ngerokok. Buat gw ini aneh banget.
Jalanannya di sini bersih banget. Kalaupun ada perbaikan jalan, itu bisa selesai dalam waktu beberapa hari aja dan nggak ada bekasnya kalau itu baru aja diperbaiki.
Kereta dan stasiunnya masih ala Soviet jadi keliatan banget tuanya. Tapi asik banget.
Stasiun bawah tanahnya banyak mosaik keren. Tangga untuk naik turunnya sangat panjang dan dalem banget. Konon kabarnya tujuannya sebagai shelter kalau-kalau ada sesuatu di atas sana. Masuk akal sih. Keretanya pun datang tiap 2 menit sekali, harga per tripnya cuma 63 rubel. Ini meski ganti-ganti kereta, sejauh apapun, ya segitu bayarnya. Gila kan. Murah banget. Kita nggak perlu tap out saat keluar stasiun.
Harga makanan di sini termasuk murah. Dalam artian untuk harga kisaran $3-$5 per porsi makan, porsinya gede banget. Kalau beli take out yang dari supermarket, per porsi sekali makan cuma $1-$3 aja tapi puas. Sedangkan kalau masak, lebih mahal lagi meskipun harga groceries masih termasuk 11-12 sama Indonesia.
Di Moskow nggak ada bawang merah yang kecil (shallot). Adanya yang segede bawang bombay. Jadi kalau bikin makanan Indonesia yang harus pake bawang merah kecil, agak tricky dikit. Masih bisa pakai yang besar, tapi rasa beda sedikit. Kalau mau beli bahan-bahan asia harus ke toko Cina atau Korea.
OH IYA, di sini ada resto Korea Utara. Gw udah makan di sana 2 kali. Rasa makanannya enak banget. Agak lebih soft dibandingkan dengan makanan dari selatan. Restonya cuma ada satu ya. Yang banyak di sini adalah resto makanan Vietnam. Buanyakkkk banget, tinggal ngesot aja. Tiap blok ada resto makanan Vietnam.
Satu hal yang bikin gw berbunga-bunga adalah kebiasaan orang Moskow untuk beli bunga. Cewe-cowo bawa sebuket bunga adalah hal yang normal di sini. Kebiasaan memberikan bunga untuk orang lain atau beli bunga untuk diri sendiri tuh wajar banget. Jadi seneng tiap jalan ngeliat buket-buket bunga warna warni cantik banget.
Udara di sini jauh lebih kering daripada udara di Belanda. Menurut kulit gw yang sensitif, shea butter itu udah yang paling minimal buat kulit gw. Kalau nggak gitu nggak mempan. Segala krim harus yang thick banget.
Dan bulan Mei masih bersalju ❆
Comments
Post a Comment
Share your thoughts with me here