Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Bangsring Breeze Serasa Rumah Sendiri



 

HJ itu sebelum booking apa-apa pasti cek kitab sucinya dulu (lonely planet) plus tripadvisor dulu. Sebelum ke Banyuwangi, tetiba dia bilang Bangsring Breeze aja ya sayang, yang punya juga orang Belanda. Woah. Okelah terserah, you decide. Kita book lewat booking.com. Lengkap dengan fasilitas jemputan ke Stasiun Baru Banyuwangi, sekaligus diantar balik ke stasiun atau Ketapang, plus bisa minta anter ke alfamart indomart karena emang disana nggak ada transportasi umum yg oke.

 
sunset dari lantai dua

Mereka jemputnya on time banget, kita nggak pake nunggu, langsung deh. Sepanjang jalan menuju hotel, kita dikasih liat pulau Bali. Bali lho cuman 5cm didepan mata. Gila ini Banyuwangi keren bener sih.

Nah trus kita belok ke gang kecil. Yaaaa mungkin gang selebar 2-3 meter gitu lah. Kecil kok. Kita surprised banget karena nggak bakal mikir masuk gang gini. Biasanya hotel sekelas dia mah pinggir jalan atau sekalian ditengah sawah kek hotel yang dipake nginep Obama di Ubud gitu.

Lebih surprise lagi pas nyampe disana. Langsung disambut satu managernya, kecil lucu ramah gitu mbak nya ini, 'Halo, Hendrik dan Prisca....'. Woah.. kek di Gili Air aja kita langsung dipanggil nama begini. Dan lebih surprise nya lagi, kita dibilang satu-satunya tamu untuk malam itu.

 
tangga menuju kamar

Percaya nggak sih, pertama menginjakkan kaki, otak sama hati ini langsung mikir 'OMG! gw pengen bikin kek gini. Feels home banget deh'. Stafnya juga memperlakukan kita layaknya keluarga sendiri dengan tampilan informal tapi sopan. Duh gimana ya, keren deh pokoknya. Saking kerennya saya langsung kasih review di malam pertama nginep disana. Oiya, ownernya juga memanggil staf nya dengan sebutan 'our family'. Si bos yang orang Belanda ini ternyata juga nikah sama orang Jember, trus beli tanah disana seharga 60juta seluas satu hektar (?) Percaya nggak? Saya sih nggak percaya, sampe akhirnya ibu-ibu pemijat menjelaskan kenapa bisa segitu murah harganya. Gw sih langsung gatel pengen beli, tapi gw udah ga ada income 😂

  
teras depan kamar, kursinya mengingatkan akan rumah lawas

 

 

 
 itu pintu ke kamar mandi

 
outdoor shower. I am in love with this hotel design

 

Masakannya itu lho, no MSG sama sekali. Enak-enak pula. Stafnya ramah semuanyaaaaa. Kamarnya, hemmmmm super! dan ditanah seluas itu hanya ada 5 kamar, dan dalam proses pembangunan 2 kamar baru lagi. Suasanya? nggak usah ditanya, adem dan breezy banget. Makanya namanya Bangsring Breeze, hotel yang ada di Bangsring yang bener-bener breezy banget.

 

 

 


Pemiliknya bener-bener memanfaatkan tenaga kerja lokal. Semua yang kerja disana adalah anak lokal, termasuk dua ibu pemijat itu juga orang sana. Kesan yang diberikan, ahhhh 12 out of 10 lah pokoknya. Ini hotel kedua setelah Hotel Majapahit yang memukau saya.

 
gazebo

 

 
captured dari teras kamar, dan dari gazebo ini bisa liat pulau Bali 

 



Kita selalu makan di lantai bawah, yang ternyata di lantai atas juga ada ruang makan lengkap dengan beberapa koleksi buku. Tapi ruang makannya kita nggak terlalu suka sih, soalnya terlalu modern dan merusak keaslian bangunan lainnya yang super sederhana tapi elegan (ini soal selera kita berdua aja sih haha). oiya di restoran lantai satu, ada pool. Saya sih nggak bisa, tapi pas diajarin sama HJ dan dia kasih kesempatan istrinya yang newbie ini kebebasan buat masukin bola hitamnya, akhirnya permainan pertama, dengan analogika dan taktis yang matematis, istrinya menang 😂 beat her husband in first game meskipun sering masukin bola putih right after bola gw masuk lobangnya yang bener.

Dan baru kali ini kita sampe bisa ngangenin hotel, berkali-kali bilang 'ayuk balik banyuwangi nginep di Bangsring Breeze, trus ke Ubud pijat disana'. Khayal kan. Kita berdua emang sering absurd kok.

Yang jelas sih kita puas banget, seneng banget disana. Dan yang pasti feel home.

Comments

Popular posts from this blog

Menjadi dotcom

Few days ago, I wrote what I want to do on early 2017. And one thing has been done today. What is that? Tarararaaaaaaa.... silverestrella.com As I promised myself, now this blog has been upgraded to dotcom. I found a domain hosting through Mas Adhi . He wrote that when I was looking for hosting for my blog. So thank you so much, you came on right time hahaha Dibilang alay ya udahlah nggak apa-apa, yang jelas seneng akhirnya bisa upgrade jadi dotcom yeyeyeyeee

Jumat ceria

Hari ini memang bukan hari jumat, tapi cuman mau bilang aja sih kalo hari yang paling aku tunggu-tunggu itu hari jumat. Why?   Karena jumat itu selalu ceria, kalopun ada meeting besar pasti di hari jumat dan banyak cemilan, orang-orang pada berangkat sholat jumat, yang nasrani juga mengikuti misa di kantor, bisa pake baju bebas dan bebas berekspresi sepuas-puasnya, dan..... bisa video call sepuasnyaaaaaa kapanpun karena dia libur kerja 😍😍 gambarnya lucu 😁  taken from internet

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter