Skip to main content

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Antara kuno dan modern


Ada yang bilang saya aneh kalo tau saya suka banget sama barang-barang kuno yang unik dan bernilai sejarah atau memiliki kenangan tersendiri?
Yaaa saya emang pecinta barang-barang kuno antik unik dan bernilai sejarah. Minimal sejarah dalam hidupku sendiri lah hehehehe… suka barang-barang kuno antik bukan berarti aku fanatik dan menutup diri terhadap kemodernan lho yaa.. aku masih sangat update terhadap barang-barang teknologi baru yang canggih. Yaa kayaknya sih udah bawaan orok kl aku suka banget ma barang-barang teknologi yang terbaru dan canggih. Bisa dibilang, kayak generasi transisi. Dimana sangat mencintai barang-barang kuno dan menanti kecanggihan teknologi baru.

Bongkar-bongkar lemari ibunda, nemu kamera analog yang masih pake film buat fotonya, masih pake baterai alkaline, masih kagak bisa nampil di lcd (boro-boro nampil, lcd aja kagak ada hahaha).. ada lagi nih, sejenis walk man, tapi yang kaset. Apaan ya  itu namanya. Pokoknya itulah, pemutar kaset pita itu. Aku dapetin seharga 70rb di pasar minggu malang. Ngga tau sih murah apa mahal, tp yang jelas aku suka dan bisa nemuin itu udah seneng banget.

Pengenku ntar kalo bangun rumah, rumahku punya tema Modern Touch in Classic Style. Bagus bgt tuh konsep heheeheh (Setidaknya menurutku)

Salah satu hobiku emang mengkoleksi. Mengkoleksi sesuatu yang unik, nggak harus dalam jumlah yang banyak per itemnya, tapi cukup punya benda unik tersebut aja. Nggak tau kenapa, aku pengen banget koleksi kamera. Berbagai macam dan jenis kamera aku pengen punya. Kamera yang udah aku punya ya kamera analog, sebut saja tustel hehehe.. target selanjutnya beli kamera air seharga paling mahal 150 ribu. Setelah itu nahan dulu buat beli yang digital biasa ato Polaroid buat beli DSLR dulu. 6 jutaan nih. Abis tuh merambah ke Polaroid, selanjutnya ke digital yang smart itu hohohooo

*banyak maunya hehehhe


Comments

Popular posts from this blog

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad