Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Sosok 66 tahun

Sosok seorang papi yang kurindukan akan selalu tampak jelas di ingatanku sosok seorang dengan badan tegas, kuat, tinggi besar dan berusia 66 tahun. Tak akan pernah kulihat papiku menjadi tua renta dengan usia 80, 90 atau bahkan 100. Seorang papi yang kumiliki akan selalu kuingat dengan penampakannya terakhir yang kulihat, 66 tahun. Penampakan yang masih sangat kuat di usianya itu.

Hmmm... Seorang papi yang kurindukan. Aku kadang berpikir, apakah papiku akan mengijinkanku mengejar impianku di negeri ginseng jika saja papiku masih berada disampingku saat ini?? Apapun, aku yakin papi akan mengijinkan walaupun berat. Beliau adalah salah satu orang yang sangat menyayangiku dan sangat menjagaku. Aku masih ingat waktu aku bercerita salah satu teman lelakiku memukulku di TK, dan papiku menjawab, "kene tak ketak e nggawe cincin e papi seng gede iki. Akik iki nek digawe ngetak iso loro. Pokoke nek ngganggu putune papi maneh, ngomongo papi yo nduk". Masih sangat jelas kata itu dipikiranku.

Durian atau berkotak2 es krim kesukaanku slalu diberikan untukku selepas papi pulang kerja. Agenda rutin papi pulang kerja adalah membelikanku durian atau es krim. Setelah pensiun, pekerjaannya adalah merawat apapun yang bisa dirawat. Anggap saja yaaa mengusili sesuatu lah. Ada motor yang dibeli papi setelah pindah rumah. Motor itu tiap hari digunakan untuk mengantarku sekolah SD. Motor itu juga tiap hari di lap, dibersihkan, kadang malah dibongkar biarpun ga ada yg rusak. Dan akhirnya motor itu dijual beberapa bulan setelah papi pergi. Apapun dilakukan untuk menyibukkan diri. Campursari itu lagunya.

Akhir masa hidupnya papi mengalami gangguan di syaraf kakinya yg menyebabkan tidak bisa merasakan rangsangan apapun. Sampai2 pulang dari sholat di mushola tidak menggunakan sandal dan tidak sadar. Kadang juga lupa, lupa melepas kunci motor yg diparkir di teras. Yahh... Wajar. Kita maklum. Sering banget berantem ma mami, gara2 hal sepele. Namanya orangtua, tingkah lakunya balik seperti anak kecil. Berebut video player, yg satu ingin campursari sedangkan satunya menyetel lagu barat. Tp kl terpisah, pasti saling mencari dan merindukan satu sama lain. Fiuuhh mami papi yg wonderful

However, I miss him so much. So so so much. Aku tidak bs memenuhi permintaan terakhirnya, ku akui itu kekecewanku terbesar selama ini. Aku juga tidak bisa memenuhi permintaan papi untuk sekolah di kesehatan, (kalo ini otak jg g seberapa nyampe hehe). Papi juga tidak bisa melihatku sekarang yg sudah menjadi sarjana.

I miss him so much
Doaku dan pintaku, Ya Allah, berikanlah keluargaku panjang umur. Agar mereka bisa melihatku sukses dan berhasil, dan bisa membanggakan keluarga. Agar aku bisa bermanfaat bagi mereka. Agar aku bisa memenuhi semua permintaan mereka. Berikan aku kekuatan untuk bisa menjaga keluargaku apapun yg terjadi, aku tak menginginkan penyesalan yg lain datang. Engkau adalah maha segalanya Ya Allah. Jagalah keluargaku.. Karena aku sangat menyayangi mereka..

Comments

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini