Skip to main content

Rough Guide to Bali

Penjor "Hey I am coming to Bali, can you recommend me things to do?" I got that question a lot. I get it, I live in Bali so people would think that I master everything about Bali. Well... 50:50. I happened to travel around Bali since 2017. So it wasn't wrong to assume me knowing Bali. But I am also a lazy traveler so I don't always do many things in one place.  That is why we will call this a rough guide to Bali.  First thing first, define your style of traveling. Because we all know that Bali is an island. Not a city. So it is quite big, you know. You can not explore all of it in two weeks. Well you might be able to do so, but probably not immersing enough of it.  So... what is your style of traveling? Bali offers you some cultures, quiet normal life, party hotspots, quiet beaches, busy beaches, temples, and so on.  Mt Batur West part of Bali (Canggu, Seminyak, Kuta) If you enjoy partying, you might want to spend your time more in the west part of Bali like Canggu, ...

Otak Matematika

Bicara soal pemanfaatan ilmu yg didapat setelah kuliah, hmmmm gimana ya? Jurusanku matematika murni, dan sekarang aku mengajar bahasa korea. *Fiuh... Jauh amat*. Oke bicara soal itu, dibilang percuma gak sih belajar matematika??? Mikirlah aku selama beberapa hari *kayak kayak serius banget gt*. Dan jawabannya adalah ndak percuma. Kok bisa? Emang sih, jujur aja ilmu semacem sejenis sebangsa kalkulus, aljabar, analisis, statistik itu emg 96% aku lupa. Trus apa yg diinget coba? Yaaa ilmu lainnya seperti komputasi. Kalo ini, lupa pun aku masih bisa buka buku dan baca bentar uda bisa aplikasi buat lain kasus. Beda ma ilmu matematika yg uda tersebut diatas tadi, ilmu itu emg aku udah lupa bahkan saat ganti semesterpun. Tapi satu yg jelas jelas udah terpatri dari dulu dan semakin dalam saat kuliah itu analisis. Secara ndak sadar emg sih, kalo ada kulia berjudul analisis blablabla gitu emg aku rada bodho. Tapi ndak sadar itu membuat dan melatih otakku menjadi lebih tertata dalam penyelesaian satu masalah matematis. Otak akan selalu berpikir cepat dlm menyelesaikan masalah. Terutama nasalah sistematis. Yaaaa walopun kalo ditanya pake cara apa nyelesaian soal analisis blablabla itu ya susah juga sih. Udah gak masuk dinalarku hahaha

Agak susah juga sebenernya kalo menalar hal yg abstrak gitu. Kagak nyampe otak gue! Terapannya matematika juga di apa? Mesin, kertas, atau apapun yg tidak berhubungan dengan manusia haha. Bosan aku dg segala keabstrakan heheh.. Tapi yang jelas, otak udah terbiasa berpikir logis juga. Jadi menyelesaikan masalah pasti bergerak dari yg besar dipersempit jadi kecil, dan solve!! Done!

Jadi kesimpulannya, papaaaa anakmu ini ndak percuma kok kuliah dijurusan yg (sebenernya ndak) diambil ini hahahah. Untung ada komputasi yg lebih aku banget dijurusan matematika ini hahah

Semoga study yg aku ambil untuk program master ini benar benar bisa terpakai untuk kehidupan, aku benar benar ingin ilmuku jauh lebih bermanfaat untuk masyarakat secara nyata dan jelas dan ndak ribet. Science and technology policy

*tau kagak tuh maksut jurusan master gue? Gue juga agak bingung sih :D

Comments

Popular posts from this blog

Jumat ceria

Hari ini memang bukan hari jumat, tapi cuman mau bilang aja sih kalo hari yang paling aku tunggu-tunggu itu hari jumat. Why?   Karena jumat itu selalu ceria, kalopun ada meeting besar pasti di hari jumat dan banyak cemilan, orang-orang pada berangkat sholat jumat, yang nasrani juga mengikuti misa di kantor, bisa pake baju bebas dan bebas berekspresi sepuas-puasnya, dan..... bisa video call sepuasnyaaaaaa kapanpun karena dia libur kerja 😍😍 gambarnya lucu 😁  taken from internet

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Jangan minta oleh-oleh!

    Taken from internet Pernah nggak kalau kita mau bepergian, trus orang-orang pada bilang 'Jangan lupa oleh-olehnya ya' ? Pasti pernah dong ya... Yang jelas saya nggak pernah ngerti kenapa orang sering meminta sesuatu ketika kita pergi somewhere. Dulu waktu kecil juga saya suka bilang begitu. Siapa yang pergi kemana pasti deh 'jangan lupa oleh-olehnya ya om, tante pakdhe, budhe, mas, mbak'. Tapi lama kelamaan saya mikir 'saya cuman ngomong aja tanpa niat minta oleh-oleh', kecuali kalo memang kita menitipkan hal itu karena memang hanya ada ditempat yang akan dikunjungi orang tersebut, misal buku. Pernah nitip beliin buku di Korea karena emang adanya disana. Jadi esensinya oleh-oleh itu apa? Saya juga kurang tau soalnya udah nggak pernah lagi minta dibawain oleh-oleh. HJ pulang ke Belanda sana saya cuma minta beliin buku. Itupun nggak dibeliin gara-gara bukunya nggak bagus kata dia. Oleh-oleh pun ada yang sekedar apa adanya karena emang adanya begitu...