Skip to main content

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

Bayar Pajak Motor Tahunan melalui Aplikasi Signal

ScoobyDoo yang setahun baru jalan 4800an KM, itupun setengahnya bukan gw yang pake 😆

Scooby umurnya udah setahun. Kalau kita pas ulang tahun kan kita seneng-seneng ya, makan-makan, kalau beruntung dapet kado. Kalo motor yang ulangtahun, ya tandanya harus bayar pajak tahunan 😐 

Sebagai orang malas, gw akan selalu mencari cara untuk bisa melakukan apapun lewat jari dan layar gw tanpa harus berhadapan dg manusia lain atau antri datang ke lokasi. Nah yang gw tau, temen gw bayarnya lewat tokopedia. Tapi pas gw cek nggak ada samsat Bali. Udah liat sana sini katanya daftar pake Signal aja. Aplikasi samsat digital gitu. Seperti biasa, setelah diunduh kita tinggal daftar aja. Tapi gatau ya ini di hp gw atau emang aplikasinya, susah dikliknya. Tentu saja gw bersabar dan "memaklumi".

Awalnya gw hampir nyerah, app-nya crash berkali-kali di hp gw. Tapi daripada gw dateng ke samsat lebih baik gw nyobain app-nya aja deh sampe bisa. Ternyata ya bisa akhirnya meskipun harus berkali-kali nyobain tiap malem.

Setelah memasukkan data dll, ada juga verifikasi KTP yang diikuti dengan selfie. Selfienya lucu sih karena disuruh kasih pose standar, kemudian senyum, kemudian ngedipin mata. Tentu saja tanpa kacamata gw nggak keliatan apa-apa, sampai harus 3 kali sign up baru deh dapet foto yang juga nggak gitu bagus. Dahlah gapapa. 

Kemudian lanjutkan dengan verifikasi email. Nah setelah itu kita bisa tambahkan kendaraan di app biar langsung tinggal klik aja ntar kalo mau bayar-bayar lagi. Di situ disuruh input NRKB (nomer registrasi kendaraan bermotor), dan gw nyari kemana-mana kok nggak ada sih. Ini apaan NRKB nih. Eh ternyata plat nomer kendaraan. Hadeeeehhh lah. 

Nomor 1 dulu untuk tambah kendaraan, lalu klik yang nomor 2 untuk proses pembayaran

Selanjutnya baru bisa bayar pajak. Nggak langsung bayar juga sih, tapi klik tombol paling gede di tengah app. "Pendaftaran Pengesahan STNK" ye kan gw gatau ya itu apa, karena ini pertama kalinya gw punya kendaraan dan bayar pajaknya. Ternyata ya itu bayar STNK nya dari situ. 

Ini yang terlihat setelah bayar dan tunggu proses pengiriman. Tentu saja meski sudah dikirim juga status masih seperti ini wkwkw!

Setelah diisi lengkap, nanti kita dapat pilihan stikernya mau diantar atau mau diambil sendiri. Ya kalau bisa dianter ngapain harus diambil sendiri yakan? Tambah lah 12rb untuk pengantaran. Padahal kantor posnya cuma 5 menit dari rumah gw. Tapi ya buat apa wkwkw

Gw bayar sekitar 270an beserta ongkir stiker. Gw bayar via virtual account, yang gw lupa pake bank apa.  

Eh ternyata, gw bayar Jumat malam, sabtu siang stikernya udah dianter lho. Secepat itu sih buat gw. Tapi kapan hari di twitter ada yg coba pake Signal (plat DK tapi tinggal di Jawa), katanya harus verifikasi ke samsat langsung. Gw nggak tau ya kenapa dia harus verifikasi, sedangkan gw ngikutin app-nya udah langsung bisa. 

Amplop yang gw dapet, dalemnya isi stiker baru.  

Pak posnya bilang kalo amplopnya nggak bisa diselipin di pagar jadi harus diterima manusia. Beliau dateng pas gw lagi enak-enak belanja. Ya gw kira bakal dateng minggu depan kan. Eh ternyata besoknya udah sampe. 

Yasudah biar app-nya tidak satset, gw udah bayar pajak tahunan Scooby. Ya semoga aja sih ini diperbaiki gitu lho app-nya. Jangan lemot kayak gitu. Kalo semua bisa via online begini kan nggak usah sibuk antri dateng ke tempatnya buat hal-hal kecil. 

But anyway, it worked! 👌

Comments

Popular posts from this blog

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja"