Skip to main content

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Cara Agar Tidak Direkrut Teroris

Sanur

Usia 17 tahun, lepas dari SMA dan masuk ke kampus, salah satu pesan papa yang gw paling inget adalah "Kamu kesana kuliah, bukan gabung-gabung grup-grup ekstrimis. Gausah ikutan kalo diajak. Ada banyak macem-macem grup teroris yang mengatasnamakan agama lho. Hati-hati, kalo bisa kuliah pulang aja, gausah berorganisasi"

Well... papa gw mendapatkan apa yang diminta karena sampe luluspun gw nggak berorganisasi 😂 Tapi, nggak mahasiswa kupu-kupu juga sih. Kuliah pulang-kuliah pulang. Tidak dong 😚 Wajar bagi orangtua gw buat khawatir karena anak pertamanya bakalan jauh dari rumah, nggak 24/7 diawasi. Tapi yaaa ada untungnya gw nggak relijius banget dulu. Hmm sekarang juga nggak sih 😅 Bukan urusan manusia juga bisa bilang "Gw relijius! Gw lebih relijius dari lu!" Meh!

Lalu apa yang gw lakukan selama kuliah di luar kegiatan perkuliahan? Gw belajar Bahasa Korea dan jadi KPopers 😂😂😂 Awalnya sih gw Super Junior banget, tapi setelah bertahun-tahun mulai bisa jadi random aja. Dari menjadi Kpopers dan belajar Bahasa Korea bersama dengan pembicara asli sampe udah kayak jadi kakak sendiri lah pokoknya, ternyata gw dapetin banyak hal dari kegiatan gw tersebut. 

Apakah kuliah gw keteteran? Yaaa keteterannya bukan karena kegiatan tersebut tapi karena mata kuliahnya aja tambah sulit 😂 Pernah satu dua semester isinya banyak aljabar, sumpah bikin gw pengen keluar aja. Tapi langsung banting setir ke kelas pemrograman yang sampai lulus gw ternyata mampu bikin skripsi AI sederhana. 

Di sela-sela kuliah, gw inget banget, tiap hari Jumat di gerbang kampus, selalu ada orang yang membagi buletin mingguan. Buletin ini milik HTI. Gw selalu ambil kok buletinnya, buat kipas-kipas nanti di kelas 😉 Gw baca juga kok. Cuma karena isinya agak keras juga jadi yaudah nasibnya kalau nggak jadi kipas ya jadi bungkus makanan. 

Jaman gw kuliah dulu, gw masuk kuliah 2009, kegiatan mereka ini nggak terlalu terbuka. Nggak ada orang yang terang-terangan prospek orang untuk join grup mereka. Grup "jihad" mereka. Sejujurnya gw penasaran sih gimana cara mereka prospek, karena banyak banget adek tingkat gw yang cerita kalo mereka "diprospek". Diberikan berita-berita keutamaan jihad, mati syahid, dsb, dsb, lalu ketika dibantah, mereka akan membantah lagi. Apa karena muka gw udah ngeselin dan nggak meyakinkan ya? Makanya jarang diajak debat. 

Jadi kesimpulannya, kalau situ nggak mau diajak jadi teroris, pasang muka ngeselin - jangan muka yang iya iya oke oke aja. Muka polos tuh yang selalu diincar mereka. Muka yang penuh amarah juga biasanya yang jadi incaran. Punya muka belaga bego itu bagus (kadang), tapi punya ekspresi muka yang masa bodoh itu lebih penting 😏 Trus kalau udah terlanjur kena dan diajak "diskusi", ketika mereka menanyakan sesuatu, tanya balik aja pertanyaannya. Misal; tau nggak jihad yang utama itu apa? Jawab aja, "hmm apa ya kak, menurut kakak jihad yang paling utama itu apa? Gw yakin setelah 10 kali pertanyaan mereka kesel sendiri. 

Cara lain adalah, menyibukkan diri dengan kegiatan misal jadi Kpopers 😎 Fangirling itu ngabisin waktu banget lho. Selama gw fangirling, kehidupan gw cuma terbagi jadi kampus dan fangirling. Udah ga masuk lah itu join grup ekstrimis, ga ada waktu.  

Yang paling penting adalah tau apa yang kalian mau. Tau apa yang ada dalam diri kalian, kendalikan diri kalian. Kalau dalam diri kalian ingin melakukan hal yang bermanfaat untuk sesama, gampang! Cek aja janda dan anak yatim di sekitar kalian. Nggak usah ndakik-ndakik mau berjuang demi umat seluruh dunia dan melakukan pembalasan dengan bunuh diri. Itu goblog namanya! Inget, menjadi bermanfaat bagi sekitar adalah hal yang nggak kalah baik dari jihad yang mereka definisikan 😉

Menurut kalian, apa cara yang lebih efektif biar nggak direkrut teroris? Mending juga direkrut jadi komisaris perusahaan negara ya nggak 😎

Comments

Popular posts from this blog

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Pakai Debit Jenius di Luar Negeri

Amsterdam Central Station  Ini pertama kalinya pakai debit Jenius di luar negeri. Pemakaian ini menggunakan sumber dana EUR yang ada di aplikasi. Jadi uang yang keluar adalah uang EUR, bukan IDR.  Untuk buka rekening valas di Jenius, tinggal ditambahkan saja bagian buka akun valas lalu pilih kurs yang diinginkan. Di kasus ini gw punya rekening EUR di Jenius yang ditujukan untuk transaksi di Eropa.  Karena kemarin lagi di Belanda, akhirnya pengen coba pakai debit card Jenius karena EDC di Belanda belum tentu bisa untuk kartu kredit saja. Sebelum digunakan tentunya jangan lupa untuk menyambungkan kartu debit ke rekening mata uang asingnya biar sumber pengeluaran juga langsung dari tabungan valas itu. Tinggal klik klik aja kok. Tibalah saatnya menggunakan mata uang EUR yang sudah kubeli dari Jenius. Waktu itu gw pakainya di Schipol, di dua toko berbeda, dan keduanya nggak bisa tap langsung. Jadi harus insert kartu, tentu bukan masalah.  Karena terbiasa dengan transaksi...

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...