Skip to main content

Nyepi ke-4 di Bali

Taken at 3am-ish Tahun ini adalah tahun ke-4 gw nyepi di Bali. Ketagihan banyak Nyepi di Bali. Tahun ini juga semua serangkaian Nyepi terasa kembali normal. Normal dalam artian, kegiatan yang berhubungan dengan Nyepi sudah mulai dilaksanakan secara utuh. Karena 2-3 tahun sebelumnya masih nggak 100%, kali ini jauh lebih meriah.  Upacara dimana-mana. Jalanan ditutup, diputar, dimana-mana. Melasti yang bisa aja kalau kalian nggak tau ya "kejebak" macet. Gw nggak suka keramaian, tapi prosesi-prosesi kejutan yang gw nggak sengaja liat di jalanan tuh menyenangkan sekali. Riuhnya kerasa buat gw.  Big offerings 2-3 tahun lalu, seingat gw ATM tuh tutupnya H-1 Nyepi tapi jam-jam sore. Tahun ini jam 10 pagi ATM udah mati semua. Tahun ini juga gw tiba-tiba perlu urus visa yang mepet Nyepi, dengan janji temu hari kamis. Hari kamis ini masih ngembak geni, kegiatan belum ada yang 100%. Kalaupun ada pasti bukanya di atas jam 10 atau jam 1 siang.  Gw perlu print beberapa dokumen terakhir yang

Cara Agar Tidak Direkrut Teroris

Sanur

Usia 17 tahun, lepas dari SMA dan masuk ke kampus, salah satu pesan papa yang gw paling inget adalah "Kamu kesana kuliah, bukan gabung-gabung grup-grup ekstrimis. Gausah ikutan kalo diajak. Ada banyak macem-macem grup teroris yang mengatasnamakan agama lho. Hati-hati, kalo bisa kuliah pulang aja, gausah berorganisasi"

Well... papa gw mendapatkan apa yang diminta karena sampe luluspun gw nggak berorganisasi 😂 Tapi, nggak mahasiswa kupu-kupu juga sih. Kuliah pulang-kuliah pulang. Tidak dong 😚 Wajar bagi orangtua gw buat khawatir karena anak pertamanya bakalan jauh dari rumah, nggak 24/7 diawasi. Tapi yaaa ada untungnya gw nggak relijius banget dulu. Hmm sekarang juga nggak sih 😅 Bukan urusan manusia juga bisa bilang "Gw relijius! Gw lebih relijius dari lu!" Meh!

Lalu apa yang gw lakukan selama kuliah di luar kegiatan perkuliahan? Gw belajar Bahasa Korea dan jadi KPopers 😂😂😂 Awalnya sih gw Super Junior banget, tapi setelah bertahun-tahun mulai bisa jadi random aja. Dari menjadi Kpopers dan belajar Bahasa Korea bersama dengan pembicara asli sampe udah kayak jadi kakak sendiri lah pokoknya, ternyata gw dapetin banyak hal dari kegiatan gw tersebut. 

Apakah kuliah gw keteteran? Yaaa keteterannya bukan karena kegiatan tersebut tapi karena mata kuliahnya aja tambah sulit 😂 Pernah satu dua semester isinya banyak aljabar, sumpah bikin gw pengen keluar aja. Tapi langsung banting setir ke kelas pemrograman yang sampai lulus gw ternyata mampu bikin skripsi AI sederhana. 

Di sela-sela kuliah, gw inget banget, tiap hari Jumat di gerbang kampus, selalu ada orang yang membagi buletin mingguan. Buletin ini milik HTI. Gw selalu ambil kok buletinnya, buat kipas-kipas nanti di kelas 😉 Gw baca juga kok. Cuma karena isinya agak keras juga jadi yaudah nasibnya kalau nggak jadi kipas ya jadi bungkus makanan. 

Jaman gw kuliah dulu, gw masuk kuliah 2009, kegiatan mereka ini nggak terlalu terbuka. Nggak ada orang yang terang-terangan prospek orang untuk join grup mereka. Grup "jihad" mereka. Sejujurnya gw penasaran sih gimana cara mereka prospek, karena banyak banget adek tingkat gw yang cerita kalo mereka "diprospek". Diberikan berita-berita keutamaan jihad, mati syahid, dsb, dsb, lalu ketika dibantah, mereka akan membantah lagi. Apa karena muka gw udah ngeselin dan nggak meyakinkan ya? Makanya jarang diajak debat. 

Jadi kesimpulannya, kalau situ nggak mau diajak jadi teroris, pasang muka ngeselin - jangan muka yang iya iya oke oke aja. Muka polos tuh yang selalu diincar mereka. Muka yang penuh amarah juga biasanya yang jadi incaran. Punya muka belaga bego itu bagus (kadang), tapi punya ekspresi muka yang masa bodoh itu lebih penting 😏 Trus kalau udah terlanjur kena dan diajak "diskusi", ketika mereka menanyakan sesuatu, tanya balik aja pertanyaannya. Misal; tau nggak jihad yang utama itu apa? Jawab aja, "hmm apa ya kak, menurut kakak jihad yang paling utama itu apa? Gw yakin setelah 10 kali pertanyaan mereka kesel sendiri. 

Cara lain adalah, menyibukkan diri dengan kegiatan misal jadi Kpopers 😎 Fangirling itu ngabisin waktu banget lho. Selama gw fangirling, kehidupan gw cuma terbagi jadi kampus dan fangirling. Udah ga masuk lah itu join grup ekstrimis, ga ada waktu.  

Yang paling penting adalah tau apa yang kalian mau. Tau apa yang ada dalam diri kalian, kendalikan diri kalian. Kalau dalam diri kalian ingin melakukan hal yang bermanfaat untuk sesama, gampang! Cek aja janda dan anak yatim di sekitar kalian. Nggak usah ndakik-ndakik mau berjuang demi umat seluruh dunia dan melakukan pembalasan dengan bunuh diri. Itu goblog namanya! Inget, menjadi bermanfaat bagi sekitar adalah hal yang nggak kalah baik dari jihad yang mereka definisikan 😉

Menurut kalian, apa cara yang lebih efektif biar nggak direkrut teroris? Mending juga direkrut jadi komisaris perusahaan negara ya nggak 😎

Comments

Popular posts from this blog

Nyepi ke-4 di Bali

Taken at 3am-ish Tahun ini adalah tahun ke-4 gw nyepi di Bali. Ketagihan banyak Nyepi di Bali. Tahun ini juga semua serangkaian Nyepi terasa kembali normal. Normal dalam artian, kegiatan yang berhubungan dengan Nyepi sudah mulai dilaksanakan secara utuh. Karena 2-3 tahun sebelumnya masih nggak 100%, kali ini jauh lebih meriah.  Upacara dimana-mana. Jalanan ditutup, diputar, dimana-mana. Melasti yang bisa aja kalau kalian nggak tau ya "kejebak" macet. Gw nggak suka keramaian, tapi prosesi-prosesi kejutan yang gw nggak sengaja liat di jalanan tuh menyenangkan sekali. Riuhnya kerasa buat gw.  Big offerings 2-3 tahun lalu, seingat gw ATM tuh tutupnya H-1 Nyepi tapi jam-jam sore. Tahun ini jam 10 pagi ATM udah mati semua. Tahun ini juga gw tiba-tiba perlu urus visa yang mepet Nyepi, dengan janji temu hari kamis. Hari kamis ini masih ngembak geni, kegiatan belum ada yang 100%. Kalaupun ada pasti bukanya di atas jam 10 atau jam 1 siang.  Gw perlu print beberapa dokumen terakhir yang

Life recently #2

Ternyata seminggu nggak nulis ya.. udah ngelewatin jumat ceria juga 😁 Gara-garanya apa hayo???? Year-end schedule di kantor. Ini jadwal serem banget deh tiap tahunnya. 3 affiliates ini pada borongan ngasih kerjaan seabrek kepadaku yang lemah tak berdaya. Pulang juga sering jam 7 malem, mentok jam 8 tapi sih haha. Ogah bener 12 jam lebih kerja. Gara-gara kerjaan yang tak kunjung usai dan bakalan berlanjut hingga pertengahan desember, fokusku jadi kurang dong. Mana sibuk ngurus prenup juga.  When you feel depressed and stressed, you need something cold called ice cream. This one is Zangrandi ice cream Kemarin, waktu arrange janji sama notaris, karena males kelamaan via email akhirnya coba telpon lah ya, begini jadinya : Aku : halo… Dia : iya halooo… *dengan suara bantal* Lah kok suaranya begini sih Aku : dengan bapak x? dia : Bukan mbak *masih dengan suara bantal* Aku : hah? Bukan? Ini bukan notaries? dia : ini toko bangunan mbak Zingggggg…. Buru

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa men