Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Galau gara-gara emas



‘Ka, anterin ke pegadaian dong ntar siang ya, aku mau buka tabungan emas’
‘Oke ayok aku anter siap. Kabarin aja’

Ceritanya ini dia berencana sejak 6 bulan lalu sejak harga emas per gram masih 530 ribu sampai sekarang 580 ribu. 

Jam 12…

‘Mbak, jadi kan?’
‘Nggak jadi Ka, aku galau jadinya’
‘Lah, yawes tak makan siang dulu deh’

Ternyata setelah berbicara dengan si mbak itu, dia galaunya kenapa saudara-saudara???? Takut rugi. Lah?? Bingung dong saya, kok takut rugi itu kenapa dan gimana maksudnya?? Ternyata begini, dia cek harga beli emas per hari itu 580 ribu per gram, sedangkan harga jualnya 560. 

‘Nggak jadi beli Ka, la kok aku rugi 20ribu kalo aku jual’

Wajar dia jadi galau ya, karena ada temannya yang mempengaruhi ‘Nggak usah beli emas, tabungin aja di rekening terpisah. Ntar seneng kalo liat jumlahnya’ à mbak yang satu ini paling anti sama investasi, gatau kenapa, padahal dia cinta mati sama duit.

Kalau itu sih tergantung niat mbak, maunya liat jumlah duit 10 digit di tabungan apa dapat lebih dari itu dari return investasi?

Saudara-saudara, apakah anda membeli emas sekarang untuk dijual besok? Ya nggak mungkin kan. Saya jelaskan lagi ke si mbak, saya nanya bener-bener ini, ‘Mbak mau beli emas sekarang ini, trus mau dijual minggu depan gitu?’. dia jawabnya nggak, tapi dia galau kalau mendadak butuh uang gimana kalo harganya turun. Ok, harus dipisahkan antara dana darurat dan investasi. Tujuan dia menabung emas adalah untuk menabung sebelum dijadikan property berupa tanah atau rumah. Ya, itu juga salah satu tujuan saya. Dan tujuan dia lainnya untuk dijual ketika membutuhkan. Bisa sih, tapi menurut saya harus dipisah. Karena sejauh ini dia belum memiliki dana darurat, jadinya dia masih mencampur adukkan tabungan emasnya dengan ‘kebutuhan dadakannya’ nanti. 



aku cuman mau emasku numpuk kayak gini hahaha (pinjem kok gambarnya disini)

Saya kasih gambaran ke mbaknya, sebut saja ilustrasi seperti ini :

Saya membeli emas bulan februari dengan harga 530 ribu per gram. Saat itu harga jualnya sekitar 510 ribu per gram. Pertengahan bulan agustus, saya membeli dengan harga per gramnya 580 ribu dengan harga jualnya 560 ribu per gram. Kalau saya ingin menjual emas yang saya beli bulan februari itu sekarang, satu gram saja misal, saya sudah untung 30ribu kan pergram. 

Idealnya memang investasi emas batangan ini bukan untuk jarak pendek tapi menengah. Analisis sederhana saya selama menabung ini, saya bisa menyimpulkan modal akan kembali tanpa untung setelah 3 bulan, dan akan mendapatkan sedikit untung dalam 6 bulan. Jadi kalau ingin menjual emas batangannya, tunggu setelah 6 bulan ya biar dapet untung biarpun sedikit. Pakai saja formula kasar saya itu, tiap satu gram selama 6bulan dapat untung 30ribu. Kalau kita punya emas 10gram, untung kita 300 ribu. Kalau punya 50 gram, untung kita satu juta lima ratus kan dalam 6 bulan?

Kalau urusan sewaktu-waktu butuh dana trus dijual, cara mensiasatinya ya kita harus ada dana darurat dulu. Dan menabung emas jauh-jauh hari. Kita memang nggak tau sih kapan keadaan darurat itu datang, makanya sebelum itu harus ada dana darurat dulu. Ya paling tidak mengcover sebagian kebutuhan darurat kita lah. Nggak seketika menjual emas batangan seminggu setelah dibeli. 

Saya bukan financial planner, bukannnn, saya juga sedang berusaha menyehatkan kondisi financial saya. Kemudian si mbak bilang ‘Ka, nanti share lebih lanjut ya soal gimana caranya bagi duit karena emang aku masih bingung baginya, apalagi aku udah punya anak’. Ya seneng dong, pendapat saya ternyata dipertimbangkan. 

Akhirnya dengan saran saya, dia memutuskan membuat rekening baru untuk dana darurat. Dan mengeksekusi investasi emasnya. Jadi duitnya dia dibagi 2, setengah investasi emas, yang setengah buat dana daruratnya.
Keinginan untuk investasi itu bagus, lebih bagus lagi kalau dieksekusi. Jadi nggak ngomong aja. Bisa-bisa duit 5 juta bisa dapet emas 10 gram, eh karena ditunda jadi cuman dapet 8gram deh. Kan sayang. 



Cara menabung emas di Pegadaian bisa dibaca disini ya
 

Comments

  1. Bener, langsung eksekusi, jangan rencana doang. Rencana doang ntar keburu naik senin depan, macem rumah yang dijual feni rose di tipi, hahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha tp itu bs kasih efek dramatis dan galo lho mas, pkiran kita jd dipermainkan 'waduh hrus cpet beli nih'

      Delete
  2. hai kakak :p
    itu galau tak pikir gara-gara mas roy :p hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya mas, galo gara2 pengen jg nyobain ORI hahaha

      Mas ditungguin tulisan investasinya buat jd referensi hihi 😄

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini