Skip to main content

Rough Guide to Bali

Penjor "Hey I am coming to Bali, can you recommend me things to do?" I got that question a lot. I get it, I live in Bali so people would think that I master everything about Bali. Well... 50:50. I happened to travel around Bali since 2017. So it wasn't wrong to assume me knowing Bali. But I am also a lazy traveler so I don't always do many things in one place.  That is why we will call this a rough guide to Bali.  First thing first, define your style of traveling. Because we all know that Bali is an island. Not a city. So it is quite big, you know. You can not explore all of it in two weeks. Well you might be able to do so, but probably not immersing enough of it.  So... what is your style of traveling? Bali offers you some cultures, quiet normal life, party hotspots, quiet beaches, busy beaches, temples, and so on.  Mt Batur West part of Bali (Canggu, Seminyak, Kuta) If you enjoy partying, you might want to spend your time more in the west part of Bali like Canggu, ...

Mabok Lagi di Lautan Nusa Penida

Crystal Bay

Jujur ini gw bingung, gw yang lemah apa emang ombak di Nusa Penida tuh bikin mabok banget. Gw belum pernah ke Nusa Penida pulaunya tapi ke lautan sekitar Nusa Penida udah 2 kali dan masih juga belum bersahabat. Pertama kali sekitar tahun 2018 atau 2019, buat snorkeling. Minggu kemarin, kali kedua ke sana dengan provider yang sama, namun untuk Diving. Hanya ukuran wet suit saja yang berbeda, dari XS ke M. Iya beda banget. 

Beberapa tahun yang lalu ditanyain apa mabokan, gw dengan PD nya bilang enggak karena sebelumnya juga pernah ke Gili naik boat juga oke aja. Eh belum 30 menit, udah ambyar mutah-mutah. Gw inget banget ada mas-mas diver cakep banget nyebur diving di samping gw muntah-muntah. Well, you'll feel better in the water, and it was. 

Kita dibawa ke 3 spot diving/snorkeling. 

Kalau low tide begini, dibawa dulu pakai kapal mini ke speed boat di agak tengah

Bertahun berlalu, H mulai pengen diving di Nusa Penida buat liat manta. Gw agak grogi karena masih trauma, beneran trauma banget ada di boat dan air. Waktu di Maldives juga ada di boat juga, tapi baik-baik aja. Jadi gw beraniin oke lah diving pergi pake boat itu lagi. 

Sebelum berangkat gw minum tolak angin, ngemut permen tolak angin nggak berhenti, masih juga minum antimo. Sejam setelahnya gw masih oke bahkan sampe setelah diving. Tapi begitu naik kapal setelah diving pertama, perut rasanya kayak dikocok, muka pucat, tapi masih bisa tahan. 

ke speed boat ini

Karena diving sekitar 30-45 menitan, kita perlu waktu istirahat sekitar sejam di daratan sebelum nyemplung lagi. Nah otak gw udah kayak "OKE INI SEJAM DI BOAT APA GW BISA TAHAN?" Ya tentu tidak. 30 menit setelahnya gw muntah-muntah. 3 kali ngeluarin isi perut, langsung kosong. Dikasih antimo lagi, lalu siap-siap nyebur. 

Setelah diving kedua, istirahat lagi dong di kapal. Gw udah nggak pengen naik ke kapal. Trauma banget ngeliat kapal. Lalu, karena harus, akhirnya gw nyerah. Gw udah nggak bisa lanjut diving ketiga karena gw udah pusing banget. Rasanya terombang-ambing, tapi gw juga nggak mau di kapal trus. Akhirnya join grup snorkeling aja di Crystal Bay. Surge di Nusa Penida emang nggak main-main. 

Selama di air pasti rasanya lebih enakan daripada di darat tapi terombang-ambing. Gw juga udah liat one fixed point tapi tetep aja mabok. Apaan. Waktu gw diving juga di bawah nggak ada sih arus yang gimana gitu, tapi surge yang gede banget. Jadi di dalam air kayak main ayunan gitu. Ya kalau di air sih oke, tapi di atas air rasanya... ingin muntah lagi. 

Sanur dari kejauhan

Jadi, buat yang ingin ke Nusa Penida (pulaunya) dari Sanur, perjalanan sekitar 45 menitan. Kalau langsung ke pulaunya sih satu pil antimo bisa lah tahan mabok. Tapi kalau mau diving/snorkeling trip 3 lokasi ya kehidupan di kapal setidaknya akan dilalui selama kurang lebih 3-4 jam, dengan masa berada di air berkisar kurang lebih 3 jam. Kami naik kapal pukul 8.30 pagi dan kembali ke darat sekitar pukul 15.30. 

Kami mikir, oke pertama kali sebelum ke air maboknya, kedua kali ke sana maboknya setelah diving pertama. Mungkin kita harus coba lagi, siapa tahu maboknya setelah diving kedua lol. Tapi gw rasa, udah cukup lah menyelami lautan Nusa Penida. Udah cukup. 

Tapi All4Diving Sanur ini enak banget dipake jasanya. Go check them out for snorkeling or diving.

Was it worth it? Hell yea! We saw the mantas!!!!

Comments

Popular posts from this blog

Jumat ceria

Hari ini memang bukan hari jumat, tapi cuman mau bilang aja sih kalo hari yang paling aku tunggu-tunggu itu hari jumat. Why?   Karena jumat itu selalu ceria, kalopun ada meeting besar pasti di hari jumat dan banyak cemilan, orang-orang pada berangkat sholat jumat, yang nasrani juga mengikuti misa di kantor, bisa pake baju bebas dan bebas berekspresi sepuas-puasnya, dan..... bisa video call sepuasnyaaaaaa kapanpun karena dia libur kerja 😍😍 gambarnya lucu 😁  taken from internet

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Jangan minta oleh-oleh!

    Taken from internet Pernah nggak kalau kita mau bepergian, trus orang-orang pada bilang 'Jangan lupa oleh-olehnya ya' ? Pasti pernah dong ya... Yang jelas saya nggak pernah ngerti kenapa orang sering meminta sesuatu ketika kita pergi somewhere. Dulu waktu kecil juga saya suka bilang begitu. Siapa yang pergi kemana pasti deh 'jangan lupa oleh-olehnya ya om, tante pakdhe, budhe, mas, mbak'. Tapi lama kelamaan saya mikir 'saya cuman ngomong aja tanpa niat minta oleh-oleh', kecuali kalo memang kita menitipkan hal itu karena memang hanya ada ditempat yang akan dikunjungi orang tersebut, misal buku. Pernah nitip beliin buku di Korea karena emang adanya disana. Jadi esensinya oleh-oleh itu apa? Saya juga kurang tau soalnya udah nggak pernah lagi minta dibawain oleh-oleh. HJ pulang ke Belanda sana saya cuma minta beliin buku. Itupun nggak dibeliin gara-gara bukunya nggak bagus kata dia. Oleh-oleh pun ada yang sekedar apa adanya karena emang adanya begitu...