Skip to main content

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

Mabok Lagi di Lautan Nusa Penida

Crystal Bay

Jujur ini gw bingung, gw yang lemah apa emang ombak di Nusa Penida tuh bikin mabok banget. Gw belum pernah ke Nusa Penida pulaunya tapi ke lautan sekitar Nusa Penida udah 2 kali dan masih juga belum bersahabat. Pertama kali sekitar tahun 2018 atau 2019, buat snorkeling. Minggu kemarin, kali kedua ke sana dengan provider yang sama, namun untuk Diving. Hanya ukuran wet suit saja yang berbeda, dari XS ke M. Iya beda banget. 

Beberapa tahun yang lalu ditanyain apa mabokan, gw dengan PD nya bilang enggak karena sebelumnya juga pernah ke Gili naik boat juga oke aja. Eh belum 30 menit, udah ambyar mutah-mutah. Gw inget banget ada mas-mas diver cakep banget nyebur diving di samping gw muntah-muntah. Well, you'll feel better in the water, and it was. 

Kita dibawa ke 3 spot diving/snorkeling. 

Kalau low tide begini, dibawa dulu pakai kapal mini ke speed boat di agak tengah

Bertahun berlalu, H mulai pengen diving di Nusa Penida buat liat manta. Gw agak grogi karena masih trauma, beneran trauma banget ada di boat dan air. Waktu di Maldives juga ada di boat juga, tapi baik-baik aja. Jadi gw beraniin oke lah diving pergi pake boat itu lagi. 

Sebelum berangkat gw minum tolak angin, ngemut permen tolak angin nggak berhenti, masih juga minum antimo. Sejam setelahnya gw masih oke bahkan sampe setelah diving. Tapi begitu naik kapal setelah diving pertama, perut rasanya kayak dikocok, muka pucat, tapi masih bisa tahan. 

ke speed boat ini

Karena diving sekitar 30-45 menitan, kita perlu waktu istirahat sekitar sejam di daratan sebelum nyemplung lagi. Nah otak gw udah kayak "OKE INI SEJAM DI BOAT APA GW BISA TAHAN?" Ya tentu tidak. 30 menit setelahnya gw muntah-muntah. 3 kali ngeluarin isi perut, langsung kosong. Dikasih antimo lagi, lalu siap-siap nyebur. 

Setelah diving kedua, istirahat lagi dong di kapal. Gw udah nggak pengen naik ke kapal. Trauma banget ngeliat kapal. Lalu, karena harus, akhirnya gw nyerah. Gw udah nggak bisa lanjut diving ketiga karena gw udah pusing banget. Rasanya terombang-ambing, tapi gw juga nggak mau di kapal trus. Akhirnya join grup snorkeling aja di Crystal Bay. Surge di Nusa Penida emang nggak main-main. 

Selama di air pasti rasanya lebih enakan daripada di darat tapi terombang-ambing. Gw juga udah liat one fixed point tapi tetep aja mabok. Apaan. Waktu gw diving juga di bawah nggak ada sih arus yang gimana gitu, tapi surge yang gede banget. Jadi di dalam air kayak main ayunan gitu. Ya kalau di air sih oke, tapi di atas air rasanya... ingin muntah lagi. 

Sanur dari kejauhan

Jadi, buat yang ingin ke Nusa Penida (pulaunya) dari Sanur, perjalanan sekitar 45 menitan. Kalau langsung ke pulaunya sih satu pil antimo bisa lah tahan mabok. Tapi kalau mau diving/snorkeling trip 3 lokasi ya kehidupan di kapal setidaknya akan dilalui selama kurang lebih 3-4 jam, dengan masa berada di air berkisar kurang lebih 3 jam. Kami naik kapal pukul 8.30 pagi dan kembali ke darat sekitar pukul 15.30. 

Kami mikir, oke pertama kali sebelum ke air maboknya, kedua kali ke sana maboknya setelah diving pertama. Mungkin kita harus coba lagi, siapa tahu maboknya setelah diving kedua lol. Tapi gw rasa, udah cukup lah menyelami lautan Nusa Penida. Udah cukup. 

Tapi All4Diving Sanur ini enak banget dipake jasanya. Go check them out for snorkeling or diving.

Was it worth it? Hell yea! We saw the mantas!!!!

Comments

Popular posts from this blog

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Gampangnya Apply e-visa Rusia

Red square Jadi, WNI diberi kemudahan untuk ke Rusia. Cukup dengan apply e-visa yang bisa didapatkan dalam hitungan hari saja. Meskipun sudah sering apply e-visa, tapi e-visa Rusia ini agak unik formulirnya. Jadi sebelum apply, gw baca gimana caranya di sini yang amat sangat runtut dan mudah dipahami. Sebelum isi formulir online, ada baiknya siapkan foto 3.5 x 4.5 dengan background putih dulu. Setelah itu jangan lupa untuk beli asuransi. Karena agak kepikiran, gw putuskan untuk beli asuransi dari perusahan yang ada di sana. Asuransi yang gw beli dari sini . Tadinya setelah beli kok nggak ada info apapun, bahkan bukti bayar pun nggak ada. Tapi petugasnya cukup tangkas setelah gw email, gw langsung dapat asuransinya. Nomer asuransi diperlukan untuk mengisi formulir, jadi harus beli asuransi sebelum apply visa.  Nah, bagi gw, ini formulir baru kali ini dapat pertanyaan yang unik-unik semacam apakah pernah pelatihan militer, wajib militer, pernah pegang / punya senjata, bahkan sampai nany