Skip to main content

Nyepi ke-4 di Bali

Taken at 3am-ish Tahun ini adalah tahun ke-4 gw nyepi di Bali. Ketagihan banyak Nyepi di Bali. Tahun ini juga semua serangkaian Nyepi terasa kembali normal. Normal dalam artian, kegiatan yang berhubungan dengan Nyepi sudah mulai dilaksanakan secara utuh. Karena 2-3 tahun sebelumnya masih nggak 100%, kali ini jauh lebih meriah.  Upacara dimana-mana. Jalanan ditutup, diputar, dimana-mana. Melasti yang bisa aja kalau kalian nggak tau ya "kejebak" macet. Gw nggak suka keramaian, tapi prosesi-prosesi kejutan yang gw nggak sengaja liat di jalanan tuh menyenangkan sekali. Riuhnya kerasa buat gw.  Big offerings 2-3 tahun lalu, seingat gw ATM tuh tutupnya H-1 Nyepi tapi jam-jam sore. Tahun ini jam 10 pagi ATM udah mati semua. Tahun ini juga gw tiba-tiba perlu urus visa yang mepet Nyepi, dengan janji temu hari kamis. Hari kamis ini masih ngembak geni, kegiatan belum ada yang 100%. Kalaupun ada pasti bukanya di atas jam 10 atau jam 1 siang.  Gw perlu print beberapa dokumen terakhir yang

The Reward of Teaching

Buku belajar Bahasa Indonesia dalam berbagai bahasa.

I've become a teacher since semester 9. That being said, my teaching journey started in 2013. Took hiatus for 2 something years then I came back to these exam sheets, students, books, and social interactions. Didn't even want to become one but I fell in love right after I jumped in. 

I guess I need to ask to apologize to my dad. I was mad at him a long time ago because he asked me to be one lol. Well, maybe I just didn't like the idea of being a teacher in a class where your students don't even care about you telling stuff in front of the class. That actually made me realize that I prefer to teach whoever wants to learn. Although sometimes I just need to teach without knowing what's their reasons to learn, and that is also fine. I do what I had to do. That is why I hate grading because I don't mind giving them a perfect score but what's the point if they know nothing after the course ended?

I never teach a big class. The biggest one was in high school to help a friend back then when we were in university. That got me, "OH GOD! How can I split myself? They're all asking for my attention" So instead, I teach small classes, 1-4 max. But, two months ago I got a chance to teach a big class. 70 people signed up for that! 

I expected by the end of the course, there would be at least 10% left. That I guessed right. I have only 10 students left. In this online class, I provide them the recording of every meeting. I actually don't really care if they would follow or not. But they really surprised me because there were only 5 students left before the first exam and I saw 25 exams submitted. That was when I found out that they really checked on my recording and learn by themselves.

So the class ended yesterday and I sent them the exam. One of them emailing me and she said thank you that she now understands Korean more and got a lot more questions even. She made friends with other students and that she had fun in my class. That really got me, "Oh my 🥺 this is the reward of teaching that can't be replaced by anything." Obviously, this is not the first time I got a personal email/letter after the course ended. But every time I get similar messages, they make me 🥺

It fulfills my emotional need. Whenever I teach, especially the languages, I always try to put some useful information for them to learn. As simple as culture. Apart from that, I love to get to know their personalities by asking them to write about their family, their personalities, their favorite food, their jobs, etc. They didn't seem too personal right? But it is actually personal without them knowing that it is. Of course, I don't force them, if they tell me willingly then I'd be so grateful. 

I start to believe that teaching is a calling. I understand why people are willingly signing up for teaching in remote areas throughout Indonesia. It's because... any slight changes you're making, any efforts you're seeing from them, they're all so rewarding.

Besides, I get to learn different personalities and how to handle them. It's so useful and definitely fun.

Hey fellow teachers, I admire you all! Thank you 💚 

Comments

  1. aku dulu bercitavcita jadi guru bahasa inggris mba pris tapi ga kesampaian #cry...

    padahal itu uda cita cita sejak kecil banget karena aku tumbuh di lingkungan orang tua yang guru

    baca cerita mba pris membuatku terharu...emang itulah yang ga bisa digantikan dengan apapun ya sist...murid yang kita ajar pas lulusan ujian mengemail dan berterima kasih dengan apa yang sudah kita ajarkan padanya. Sebuah penghargaan sih buat seorang guru...dan bener banget...menjadi guru kadang buat sebagian orang memang udah jadi semacam panggilan jiwa even misalnya ditugaskan di pelosok

    btw ngajar kelas kecil dan besar enakan mana kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha iya mbak, makin tua makin sadar kayaknya ngajar itu panggilan hati akhirnya.

      ngajar sih masih lebih demen kelas kecil, krn bisa personal dibimbingnya. jadi tau perkembangannya dari yg gatau apa2 sampe bisa jos. kalau kelas besar ga bisa mantau satu-satu jd sering ada yang ketinggalan (pasti) dan tenaganya ga mampu handle banyak orang dlm sekali waktu.

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Nyepi ke-4 di Bali

Taken at 3am-ish Tahun ini adalah tahun ke-4 gw nyepi di Bali. Ketagihan banyak Nyepi di Bali. Tahun ini juga semua serangkaian Nyepi terasa kembali normal. Normal dalam artian, kegiatan yang berhubungan dengan Nyepi sudah mulai dilaksanakan secara utuh. Karena 2-3 tahun sebelumnya masih nggak 100%, kali ini jauh lebih meriah.  Upacara dimana-mana. Jalanan ditutup, diputar, dimana-mana. Melasti yang bisa aja kalau kalian nggak tau ya "kejebak" macet. Gw nggak suka keramaian, tapi prosesi-prosesi kejutan yang gw nggak sengaja liat di jalanan tuh menyenangkan sekali. Riuhnya kerasa buat gw.  Big offerings 2-3 tahun lalu, seingat gw ATM tuh tutupnya H-1 Nyepi tapi jam-jam sore. Tahun ini jam 10 pagi ATM udah mati semua. Tahun ini juga gw tiba-tiba perlu urus visa yang mepet Nyepi, dengan janji temu hari kamis. Hari kamis ini masih ngembak geni, kegiatan belum ada yang 100%. Kalaupun ada pasti bukanya di atas jam 10 atau jam 1 siang.  Gw perlu print beberapa dokumen terakhir yang

Life recently #2

Ternyata seminggu nggak nulis ya.. udah ngelewatin jumat ceria juga 😁 Gara-garanya apa hayo???? Year-end schedule di kantor. Ini jadwal serem banget deh tiap tahunnya. 3 affiliates ini pada borongan ngasih kerjaan seabrek kepadaku yang lemah tak berdaya. Pulang juga sering jam 7 malem, mentok jam 8 tapi sih haha. Ogah bener 12 jam lebih kerja. Gara-gara kerjaan yang tak kunjung usai dan bakalan berlanjut hingga pertengahan desember, fokusku jadi kurang dong. Mana sibuk ngurus prenup juga.  When you feel depressed and stressed, you need something cold called ice cream. This one is Zangrandi ice cream Kemarin, waktu arrange janji sama notaris, karena males kelamaan via email akhirnya coba telpon lah ya, begini jadinya : Aku : halo… Dia : iya halooo… *dengan suara bantal* Lah kok suaranya begini sih Aku : dengan bapak x? dia : Bukan mbak *masih dengan suara bantal* Aku : hah? Bukan? Ini bukan notaries? dia : ini toko bangunan mbak Zingggggg…. Buru

Drama Jogjakarta #1

Ceritanya, apes sih, kan aku udah ngeyel banget buat tes bahasa Korea di Jogja. Udah set up the date deh, eh lakok jadwalnya sama pas dia dateng. Yaudah terpaksa kan akhirnya harus ikut dia ke Jogja. Ada dramanya? Ada dong jelas.    Jadi seperti rencana, yang mau tes itu saya sama sahabat saya. Kita sepakat berangkat dari Surabaya naek kereta. Oke fix kita berangkat dari Gubeng naek kereta Sancaka Pagi yang notabene bisnis (apa eksekutif ya?? Lupa ding). Karena hanya 5 jam perjalanan, ok saya bisa terima. Dan ini kereta bisnis, agak mendingan la ya daripada yang ekonomi. At least si mas bilang ‘I like it’. Lega deh.   Sancaka pagi Nah saya itu nggak pernah tau kalo Gubeng itu ada dua. Yang lama sama baru. Nah kita naek taksi kan bilang aja gubeng naek sancaka pagi, bapaknya udah tau sendiri dong. Belom check ini, jadi harus satu jam sebelum berangkat kalo nggak gitu nggak bisa keluar tiketnya. Kereta berangkat jam 7.30 pagi dan saya jam 6 sudah disana. Check in dan be