Skip to main content

Setelah Schengen Visa Ditolak Jerman

Bentheim Gw tau Jerman tuh emang meticulous banget, tapi gw nggak sangka bakal se- meticulous itu. Kira-kira bulan Maret gw apply Schengen via Jerman. Kenapa via Jerman? Karena Belanda nggak ada slot heheheee. Rencana perginya bulan April kalau nggak salah waktu itu. Karena suami ada libur tapi cuma pendek banget, dan dia pengen banget pulang ke sana, yaudah lah coba aja. Dapet antrian, mana bayarnya 700ribu pula 😅 lalu pergilah gw submit semua dokumen gw.  Gw bukan yang pertama kali mengajukan Schengen, jadi gw udah "tau" harus submit apa aja. Karena sebagai orang yang menikah dengan warga EU, kami berhak untuk tidak menunjukkan buku tabungan (yg penting tabungan pasangan yang EU yg ditampilkan), dll. Dengan ina inu, eh ternyata diminta surat kerja lah, kalau freelancer harus kasih tau bukti kerjaan juga. Gw rasa ribet ya karena nggak formal kerjanya, jadi ya udah gw tulis ibu rumah tangga. Itu juga masih harus bikin surat pernyataan siapa yg membiayai biaya hidup gw kala

The Reward of Teaching

Buku belajar Bahasa Indonesia dalam berbagai bahasa.

I've become a teacher since semester 9. That being said, my teaching journey started in 2013. Took hiatus for 2 something years then I came back to these exam sheets, students, books, and social interactions. Didn't even want to become one but I fell in love right after I jumped in. 

I guess I need to ask to apologize to my dad. I was mad at him a long time ago because he asked me to be one lol. Well, maybe I just didn't like the idea of being a teacher in a class where your students don't even care about you telling stuff in front of the class. That actually made me realize that I prefer to teach whoever wants to learn. Although sometimes I just need to teach without knowing what's their reasons to learn, and that is also fine. I do what I had to do. That is why I hate grading because I don't mind giving them a perfect score but what's the point if they know nothing after the course ended?

I never teach a big class. The biggest one was in high school to help a friend back then when we were in university. That got me, "OH GOD! How can I split myself? They're all asking for my attention" So instead, I teach small classes, 1-4 max. But, two months ago I got a chance to teach a big class. 70 people signed up for that! 

I expected by the end of the course, there would be at least 10% left. That I guessed right. I have only 10 students left. In this online class, I provide them the recording of every meeting. I actually don't really care if they would follow or not. But they really surprised me because there were only 5 students left before the first exam and I saw 25 exams submitted. That was when I found out that they really checked on my recording and learn by themselves.

So the class ended yesterday and I sent them the exam. One of them emailing me and she said thank you that she now understands Korean more and got a lot more questions even. She made friends with other students and that she had fun in my class. That really got me, "Oh my ðŸ¥º this is the reward of teaching that can't be replaced by anything." Obviously, this is not the first time I got a personal email/letter after the course ended. But every time I get similar messages, they make me 🥺

It fulfills my emotional need. Whenever I teach, especially the languages, I always try to put some useful information for them to learn. As simple as culture. Apart from that, I love to get to know their personalities by asking them to write about their family, their personalities, their favorite food, their jobs, etc. They didn't seem too personal right? But it is actually personal without them knowing that it is. Of course, I don't force them, if they tell me willingly then I'd be so grateful. 

I start to believe that teaching is a calling. I understand why people are willingly signing up for teaching in remote areas throughout Indonesia. It's because... any slight changes you're making, any efforts you're seeing from them, they're all so rewarding.

Besides, I get to learn different personalities and how to handle them. It's so useful and definitely fun.

Hey fellow teachers, I admire you all! Thank you 💚 

Comments

  1. aku dulu bercitavcita jadi guru bahasa inggris mba pris tapi ga kesampaian #cry...

    padahal itu uda cita cita sejak kecil banget karena aku tumbuh di lingkungan orang tua yang guru

    baca cerita mba pris membuatku terharu...emang itulah yang ga bisa digantikan dengan apapun ya sist...murid yang kita ajar pas lulusan ujian mengemail dan berterima kasih dengan apa yang sudah kita ajarkan padanya. Sebuah penghargaan sih buat seorang guru...dan bener banget...menjadi guru kadang buat sebagian orang memang udah jadi semacam panggilan jiwa even misalnya ditugaskan di pelosok

    btw ngajar kelas kecil dan besar enakan mana kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha iya mbak, makin tua makin sadar kayaknya ngajar itu panggilan hati akhirnya.

      ngajar sih masih lebih demen kelas kecil, krn bisa personal dibimbingnya. jadi tau perkembangannya dari yg gatau apa2 sampe bisa jos. kalau kelas besar ga bisa mantau satu-satu jd sering ada yang ketinggalan (pasti) dan tenaganya ga mampu handle banyak orang dlm sekali waktu.

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa men

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad