Skip to main content

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

The Reward of Teaching

Buku belajar Bahasa Indonesia dalam berbagai bahasa.

I've become a teacher since semester 9. That being said, my teaching journey started in 2013. Took hiatus for 2 something years then I came back to these exam sheets, students, books, and social interactions. Didn't even want to become one but I fell in love right after I jumped in. 

I guess I need to ask to apologize to my dad. I was mad at him a long time ago because he asked me to be one lol. Well, maybe I just didn't like the idea of being a teacher in a class where your students don't even care about you telling stuff in front of the class. That actually made me realize that I prefer to teach whoever wants to learn. Although sometimes I just need to teach without knowing what's their reasons to learn, and that is also fine. I do what I had to do. That is why I hate grading because I don't mind giving them a perfect score but what's the point if they know nothing after the course ended?

I never teach a big class. The biggest one was in high school to help a friend back then when we were in university. That got me, "OH GOD! How can I split myself? They're all asking for my attention" So instead, I teach small classes, 1-4 max. But, two months ago I got a chance to teach a big class. 70 people signed up for that! 

I expected by the end of the course, there would be at least 10% left. That I guessed right. I have only 10 students left. In this online class, I provide them the recording of every meeting. I actually don't really care if they would follow or not. But they really surprised me because there were only 5 students left before the first exam and I saw 25 exams submitted. That was when I found out that they really checked on my recording and learn by themselves.

So the class ended yesterday and I sent them the exam. One of them emailing me and she said thank you that she now understands Korean more and got a lot more questions even. She made friends with other students and that she had fun in my class. That really got me, "Oh my ðŸ¥º this is the reward of teaching that can't be replaced by anything." Obviously, this is not the first time I got a personal email/letter after the course ended. But every time I get similar messages, they make me 🥺

It fulfills my emotional need. Whenever I teach, especially the languages, I always try to put some useful information for them to learn. As simple as culture. Apart from that, I love to get to know their personalities by asking them to write about their family, their personalities, their favorite food, their jobs, etc. They didn't seem too personal right? But it is actually personal without them knowing that it is. Of course, I don't force them, if they tell me willingly then I'd be so grateful. 

I start to believe that teaching is a calling. I understand why people are willingly signing up for teaching in remote areas throughout Indonesia. It's because... any slight changes you're making, any efforts you're seeing from them, they're all so rewarding.

Besides, I get to learn different personalities and how to handle them. It's so useful and definitely fun.

Hey fellow teachers, I admire you all! Thank you 💚 

Comments

  1. aku dulu bercitavcita jadi guru bahasa inggris mba pris tapi ga kesampaian #cry...

    padahal itu uda cita cita sejak kecil banget karena aku tumbuh di lingkungan orang tua yang guru

    baca cerita mba pris membuatku terharu...emang itulah yang ga bisa digantikan dengan apapun ya sist...murid yang kita ajar pas lulusan ujian mengemail dan berterima kasih dengan apa yang sudah kita ajarkan padanya. Sebuah penghargaan sih buat seorang guru...dan bener banget...menjadi guru kadang buat sebagian orang memang udah jadi semacam panggilan jiwa even misalnya ditugaskan di pelosok

    btw ngajar kelas kecil dan besar enakan mana kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha iya mbak, makin tua makin sadar kayaknya ngajar itu panggilan hati akhirnya.

      ngajar sih masih lebih demen kelas kecil, krn bisa personal dibimbingnya. jadi tau perkembangannya dari yg gatau apa2 sampe bisa jos. kalau kelas besar ga bisa mantau satu-satu jd sering ada yang ketinggalan (pasti) dan tenaganya ga mampu handle banyak orang dlm sekali waktu.

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Gampangnya Apply e-visa Rusia

Red square Jadi, WNI diberi kemudahan untuk ke Rusia. Cukup dengan apply e-visa yang bisa didapatkan dalam hitungan hari saja. Meskipun sudah sering apply e-visa, tapi e-visa Rusia ini agak unik formulirnya. Jadi sebelum apply, gw baca gimana caranya di sini yang amat sangat runtut dan mudah dipahami. Sebelum isi formulir online, ada baiknya siapkan foto 3.5 x 4.5 dengan background putih dulu. Setelah itu jangan lupa untuk beli asuransi. Karena agak kepikiran, gw putuskan untuk beli asuransi dari perusahan yang ada di sana. Asuransi yang gw beli dari sini . Tadinya setelah beli kok nggak ada info apapun, bahkan bukti bayar pun nggak ada. Tapi petugasnya cukup tangkas setelah gw email, gw langsung dapat asuransinya. Nomer asuransi diperlukan untuk mengisi formulir, jadi harus beli asuransi sebelum apply visa.  Nah, bagi gw, ini formulir baru kali ini dapat pertanyaan yang unik-unik semacam apakah pernah pelatihan militer, wajib militer, pernah pegang / punya senjata, bahkan sampai nany