Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Bayar Pakai QRIS

QRIS Janji Jiwa di DPS.

Siapa yang udah sering pakai QRIS? Doi nongol udah lama banget. Kabarnya sih dari Feb 2020 trus pandemi yaaelah. Karena penasaran dan gatel gw nanya ke mbaknya, dia bilang "Tapi ada persennya lo mbak?" Oh paling juga ongkos antar bank. Gw tanyalah berapa, mbaknya bilang 2,5%. Kok kayak zakat ya jadinya!

Ternyata, nggak kok. Beneran nggak. Kayaknya mbaknya yg belum paham betul ya. Ya maklum aja, di sini masih cinta duit cash meskipun 20 juta pun bayar cash. Heran gw.

Pertama kali gw coba pake QRIS waktu beli obat. Vitamin C IPI itu lho kan murah tho, gw beli 4 waktu itu cuma 15ribu sekian. Trus ga bawa cash gw, sering ga ada cash. Mau debit juga minimal 50 ribu kan. Ga ada ovo. Trus ngeliat "Eh ada QRIS. Bisa ya mbak pake QRIS meskipun ga sampai 50 rb?" Mbaknya bilang bisa dong! Ya bahagia gw. 

Sejak itu kemana-mana bayarnya gw selalu QRIS. Kalau bisa QRIS ya gw pake QRIS. Lagi-lagi karena penasaran, ternyata emang bisa bayar berapapun. Gw pernah bayar nggak sampai 5 ribu eh bisa dong. Ya tentu saja kubahagia. 

Nah enaknya lagi pake QRIS ini bisa silang. Jadi misal si toko punyanya cuma OVO QRIS tapi kita scan dari BCA misal, itu bisa juga. Jadi nggak harus dari penyedia yang sama. Ini gw baru sadari karena gw selalu scan dari BCA, tapi yg gw scan selalu ada tulisan yang berbeda. Persamaannya, mereka ada tulisan QRIS-nya. Kan dulu scan kode begitu selalu hanya dari penyedia ya, yg harus discan dari penyedia yang sama juga. Selama ada logo QRIS berarti ya bisa discan dari app pembayaran apapun. 

Nah pertanyaan gw, QRIS kan satu pintu nih, tapi kalau tiap toko sediain QRIS dari masing-masing penyedia ya kek sia-sia gak sih? Tau sih maksudnya sih pasti ada cashback tambahan kan dari situ tuh. Selain itu, terkesan mubazir. Tapi secara proses ke sananya gw belum tau ya. Ini hanya dari sisi gw sebagai customer yang sudah tak lagi merasakan biaya admin top up hahaha. 

Iya gw seneng banget bisa scan QRIS karena... gw nggak perlu lagi narik debit gw dari dompet. Tinggal bawa hp aja, buka aplikasi, scan, bayar. Nggak ada drama bingung cari kembalian, pasti pas. 

Jadi, gimana, kamu suka nggak pakai QRIS?

Comments

  1. Saya belum pernah pake QRIS sih tapi cukup memudakan juga yah kita nggak perlu lagi narik debit dari dompet. Tinggal bawa hp, buka aplikasi, scan, bayar...

    Jd pengen nyoba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ini konsepnya sebenernya sama kayak mesin EDC, cuma beda di caranya aja. EDC gesek/tap, ini scan aja. Enakan ini sih ga ada kontak apapun sama orang. Bener2 pas buat musim covid begini wkwkwk

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Ujian hari senin

Kejadian ini terjadi tepat senin minggu lalu. Baru kali itu aku merasa 'WOW.. ini senin yeay'. Karena biasanya 'haduhh udah senen lagi'. Kebayang kan kalo seneng begitu dihari senen menyambut pagi dan hari itu rasanya langka banget. Otomatis pengennya hari itu berlangsung indah. Jam setengah 9 pagi, seperti biasa ke pantry ambil minum bareng sama temen sebangku. Dia bikin teh, aku nyuci botol sekalian ngisi dong. Seperti biasa juga, kadang aku males sih nyuci botol dengan ritual lengkapnya, akhirnya cuman bilas pake air panas. Ya mungkin nggak sampe 50 ml juga. Dikit banget deh. Temen juga selalu bersihin gitu gelasnya pake air panas. Pic source is here Eh lakok lakok... si bapak pantry yang serem itu tiba-tiba bilang 'Gak bisa ya gak nyuci botol pake air panas? Tiap sore itu banyak komplain gara-gara airnya abis'. Yakaliii air abis tinggal isi aja, ibu yang dulu aja nggak pernah ada komplain. Ya aku bilang lah ini cuman dikit, lagian yang ngelakuin ini