Skip to main content

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Sebulan Di Bali



Kita sebulan di Bali. Lebih tepatnya Ubud karena kita cinta Ubud. Tapi bukan tanpa alasan kita datang kemari ya. H ambil kelas bahasa Indonesia di Ubud. Disuruh milih Jawa Tengah atau Bali, ya mending milih Bali sih aku ya. Pengen keluar dari atmosfer Jawa yang padat dan sibuk. Mending juga nikmatin hamparan padi di Ubud lol.

Nah kita juga sebulan ini jadi semacem pesakitan sih. H sakit duluan, demam plus pilek. Tau lah kalo pilek udah pasti nular ya. Apalagi seranjang. Udah pasti deh ketularan itu. Jadi aku ikut partisipasi. Sama-sama sakitnya, teller, pusing, demam, pilek. Sekolahnya dia juga bolos beberapa kali haha. Tapi tetep ya aku antar jemput persis ojek gitu. jadilah kulit ini semakin eksotis.

Karena 2 minggu pertama udah kek pesakitan yang luntang lantung di Ubud, akhirnya minggu ketiga pun kita coba eksplor daerah Klungkung-karangasem. Kita stay di Sidemen. Pas di tengah sawah lagi. Pokoknya puas lah ngeliatin sawah mulu. 

Hari pertama di Sidemen, sore harinya kita coba ke Padangbai. Lewat jalur yang bisa mampir ke goa lawah. Sore ya, otomatis baliknya jadi malem. Si H ini lagi sombong-sombongnya nyetir skuter. Jadi kalau diduluin mobil dia emosi, ato kalo nggak gitu ada driver yang pelan ditengah gitu dia bawannya emosi yang akhirnya ugal. Serem lho. Aku sempet marah banget karena dia gitu. tapi dasar dia, gw bilang gitu dia ngiranya gw gak percaya dia buat nyetir. Ingin kuberkata (agak) kotor. 

Nah sore itu nggak tau kenapa sih, kok tiba-tiba ya punya feeling “duh masa iya sih jatoh ini”. yawes sembari berdoa semoga dilindungi juga kan. 

Malemnya pas balik ke Sidemen, harusnya ambil jalur kanan karena harus belok kanan tapi dia berhenti di kiri. Trus ngebut kenceng pas belok bruak. Kepleset lah kita. Kondisi gelap, kita ga kenal jalur juga, jalanan berpasir, dia juga terlalu miring. 

Disitu guys gw bener-bener makasih banget atas kekuatan helm gw. Beruntungnya nggak ada kendaraan apapun dibelakang kita, meskipun mreka Cuma klaksonin aja tanpa bantu sama sekali lol (ini juga kejadian di Indomart pas kita bersihin luka, posisi rame banyak orang dan tentunya diliatin juga sama mereka eh tapi nggak ada yang bantu hahaha dan tangan kanan gw cuma bisa 90 derajat aja kesegala arah jadi susah banget pas bantu ngobatin tangan H). 

Kita beruntung siih, kata orang Jawa gitu ya, seenggak beruntungnya kita, kita masih tetep beruntung. Yang lecet banyak si H, gw ga ada lecet tapi tangannya yang bisa dilurusin. Besoknya kita ke rumah sakit buat cek tangan. Disitu guys gw saranin banget lu semua pake yang namanya asuransi kesehatan ntah dalam bentuk BPJS, atau asuransi perjalanan atau apapun yang buat cover kesehatan lu. Sumpah kemaren abis 350ribu (keliatannya kecil kan? Padal juga lumayan itu) gara-gara BPJS gw belom gw transfer ke pribadi sejak resign lol. Parah ih.

Jadi hikmahnya, jangan balapan. Toh tujuan tiap orang beda-beda (wkwkw ga nyambung). Trus lagi, asuransi kesehatan itu penting. Kalau kalian mikir “Ah gw ga pernah sakit”, ihhh sapa tau lu bakal jatuh mendadak kek gw kan. Trus pake helm itu penting! Kita super beruntung banget karena semuanya lagi pake baju dan celana panjang semuanya yang bikin lecet jadi minim. Padal kita biasanya koloran aja. Trus lagi, jangan pernah remehin ‘co-pilot’ lu kalo lagi nyetir. Mata 4 lebih baik daripada mata 2.

Comments

Popular posts from this blog

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...