Skip to main content

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

Gamarjoba Tbilisi

Karena fotonya masih ada di mamer, jadi skip dulu soal bahasan Ayasofya yang keren itu


Menjejakkan kaki di Georgia tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Beruntung sekali paspor hijau ini bisa mendapatkan e-visa dengan mudah untuk menjejakkan kaki di Georgia. Apply evisa untuk Georgia membutuhkan waktu 5 hari pas, via online dengan tarif usd 20,7. Thanks to bestie who always help me on credit card needed -I dont have CC btw-

9 hari di Istanbul, kita memutuskan untuk terbang menuju Georgia, yang mana katanya si partner itu kotanya bagus banget, dan nggak touristy macem Istanbul. Terakhir kali partner ke Tbilisi sekitar 3 tahun lalu dan ternyata banyak perubahan selama itu. Tapi rada kaget ternyata sekarang banyak yang kesini. Tulisan ini ditulis ketika menanti jam untuk terbang balik ke Istanbul sore ini. Tapi baru tayang beberapa minggu setelah sampai di rumah.


Nggak banyak orang tau tentang Georgia. Negara pecahan Uni Soviet ini mengklaim dirinya sebagai the origin country of wine. Ya banyak wine berserakan disudut kota. Mulai dari wine murahan sampai yang paling mahal sekalipun. Sekitar tahun kelairanku -harus ya sebut gitu-, oke to the point aja, taun 1991, negara ini lepas dari Soviet. Yang tua2 mah masih ngomong Rusia. Dan ini sebelnya, gak banyak dari mereka ngomong bahasa Inggris. Suami gw mah bisa bahasa rusia, gw geleng-geleng doang.

Secara umum sih, disini ini tempatnya ortodok kristen. Gereja banyaknya kek musola di Indonesia yang dempet-dempet jarak 100 meter udah nemu tempat ibadah. Jadi ga usah kaget kalo disini nemu orang ibadah digereja dengan penutup kepala yg sering kita tafsirkan sebagai jilbab di Indonesia. Plis jangan bilang 'hati2 ada aliran agama baru yg meniru islam dan beribadah di gereja' plis no ya! Gak usah baper!

Plus-nya, kita suka suasana kotanya. Asik deh pkoknya. Nggak begitu rame juga, dibanding Istanbul (meskipun udah masuk kategori rame sih kalo versi suami). Aromanya aroma Eropa kalo kata partner. Wis pokoke asik deh.

Gak asiknya, most spoken language is Russian. Itu suck banget! Kemaren aja kita ke Kazbegi bareng 2 orang Rusia, dan mereka gak ngomong bahasa Inggris sama sekali. Semacem anti gitu. Mereka bertiga ngobrol asik, gw ngobrol dalem hati aja sambil mikir kapan sih gw bisa ketemu orang yang bisa diajak ngobrol pake bahasa internasional ya tuhan!!


Comments

Popular posts from this blog

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Gampangnya Apply e-visa Rusia

Red square Jadi, WNI diberi kemudahan untuk ke Rusia. Cukup dengan apply e-visa yang bisa didapatkan dalam hitungan hari saja. Meskipun sudah sering apply e-visa, tapi e-visa Rusia ini agak unik formulirnya. Jadi sebelum apply, gw baca gimana caranya di sini yang amat sangat runtut dan mudah dipahami. Sebelum isi formulir online, ada baiknya siapkan foto 3.5 x 4.5 dengan background putih dulu. Setelah itu jangan lupa untuk beli asuransi. Karena agak kepikiran, gw putuskan untuk beli asuransi dari perusahan yang ada di sana. Asuransi yang gw beli dari sini . Tadinya setelah beli kok nggak ada info apapun, bahkan bukti bayar pun nggak ada. Tapi petugasnya cukup tangkas setelah gw email, gw langsung dapat asuransinya. Nomer asuransi diperlukan untuk mengisi formulir, jadi harus beli asuransi sebelum apply visa.  Nah, bagi gw, ini formulir baru kali ini dapat pertanyaan yang unik-unik semacam apakah pernah pelatihan militer, wajib militer, pernah pegang / punya senjata, bahkan sampai nany