Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

FrontSummer

Apa yang terlintas dipikiran jika mendengar kata FrontSummer??

Ok, FrontSummer itu nama grup WA kelas kuliah GH09. Sebelumnya sih namanya bukan FrontSummer, tapi akhirnya jadi kesepakatan FrontSummer karena tingkah laku kita yang yaaaa mencerminkan nama itu banget deh. Awalnya di tahun pertama kuliah kita masih yaa bisa dibilang masih berkelompok sih. Masih kurang bisa langsung akrab gitu lah satu sama lain. Tapi lama-lama, tahun demi tahun kita jadi lebih deket lah dari sebelumnya. Ga tau ya kenapa bisa jadi lumer gini, kita “aktif” banget di grup kelas ini. Nah nama sebelum FrontSummer itu banyak banget, ada yang “Calon penghuni surga”, ada juga “Sukses dunia akhirat”, ada lagi yang formal banget “Matematika UM 09” atau “Offering GH09”, dan banyak lagi lainnya, sering diganti-ganti tergantung mood dan trend saat itu. Dan kemudian salah satu member mengganti dengan nama FrontSummer. Alasannya,  kita frontal dan kita mesum jadilah frontsummer hahaha

Jadi gini, kenalkan member disini ada sekitar 18, meskipun yang aktif hanya beberapa saja tapi yang lain juga masih bisa menanggapi obrolan. Ada aku, Sopi, Parul, Desi, Adi, Ajes, Tutut, Rina, Icha, Nisa, Yulinov, Yuliarti, Ida, Livia, Yayun, Pratiwi (paling ndak aktif nih). Jadi kita bersekian ini selalu mengobrol dan memulai dari, “Rekk” atau “Tes”. Dari “tes” akan ditanggapi menjadi “tis”, “Tos”, akhirnya menjadi lengkap “testosterone”. Nah lo! Terus lanjut, tiba-tiba obrolan jauuuhhh dari bahas penting-penting kayak kerjaan atau beasiswa langsung cuusss menjadi “Rek aku belet pup”. Ok, obrolan nggelambyar lagi deh. Bahasan kita lengkap. Dari mulai basa basi sampai emang basiiii banget, sampe yang serius kayak beasiswa, nikah, kerjaan, perbankan dll. Yang paling sering kita bahas itu soal hape ato gadget because we have the king of that things, let say Fachrul and Ajes. Kalo ajes sih lebih hobi beli hape hehehe. Dan kalo bahasan udah memper kearah seksologi, biologi, budaya dan bahasa, sampe bahas yang kadang paling tabu pun, gue ma sopi sering duet. Sampe gue pernah tipo yang fataaalll banget dan paling gue inget banget. Ada juga nih si Smart costumer yang hobinya bahas hape apa yang paliing bagus karena dia mau beli hape, pertanyaan yang sama selalu dia ulang dari beberapa bulan yang lalu dan berakhir dengan kegalauan yang akhirnya tak kunjung membeli hape, Tutut. Rajanya typo, kita punya Desi ma Fachrul. Tapi setiap omongan bijak bisa keluar dari seorang Desi yang membuatku menjadi lebih open minded. Setiap kali omongan serius tiba-tiba ada split disananya, pakarnya Adi. Dia juga (menurut gue) yang paling mesum dan frontal hahaha. Ada makanan enak yang baru aja selese dimakan ma calon suaminya terus dipamerin ke kita, hobinya Icha. Ada juga yang let it flow, tapi kalo udah galo tingkat kreatifitasannya meningkat pesat, Nisa. Ada yang newbie disini, tiap obrolan nyeleneh dia muncul dengan bahasa kedaerahannya yang masih krasa, Ida. Ada lagi nih yang tiba-tiba aja nongol dan Cuma nongol kalo lagi bahas urusan perbankan, Yayun.  Ada lagi yang menanyakan hal tentang “biologi” yang sebelumnya udah pernah dia tanyakan tapi ditanyain lagi gara-gara lupa dan juga lebih hobi kompor-komporin bahasan grup, lets call Rina. Or...let say she is a GPS of Pasar Besar. jadi kalo mau ke pasar besar, cukup tanya Rina aja lokasinya. GPS ala rina akan segera on dan memberikan informasi akurat. Yang tiba-tiba muncul dengan pertanyaan “Haruskah aku mempertahankan yang lama atau memilih yang baru?”, Livia. Yuliarti muncul dengan pertanyaan “Rek, SMK sekian di malang itu bagus ndak”. Yulinov, selalu meramaikan suasana yang udah “terbakar”. 

Hati-hati dengan para pacar, terutama laki-laki. Karena akan menjadi konsumsi publik grup ini. Bahkan direbutkan dan akhirnya jadi bingung. Bener-bener brasa direbutin, dilempar, ditukar, direbut lagi. Apalagi yang ngerebut si cowok-cowoknya hehee. 

Ini FrontSummer selalu aja bisa bikin ngakak se ngakak-ngakaknya. Gak pernah bosen deh disini. Always share many things and new things. Jadilah diri kalian sendiri,   dan semoga kesuksesan menghampiri kita semua seperti yang kita impikan masing-masing. Aamiin.. and thanks hehehe


Comments

Popular posts from this blog

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad