Skip to main content

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

FrontSummer

Apa yang terlintas dipikiran jika mendengar kata FrontSummer??

Ok, FrontSummer itu nama grup WA kelas kuliah GH09. Sebelumnya sih namanya bukan FrontSummer, tapi akhirnya jadi kesepakatan FrontSummer karena tingkah laku kita yang yaaaa mencerminkan nama itu banget deh. Awalnya di tahun pertama kuliah kita masih yaa bisa dibilang masih berkelompok sih. Masih kurang bisa langsung akrab gitu lah satu sama lain. Tapi lama-lama, tahun demi tahun kita jadi lebih deket lah dari sebelumnya. Ga tau ya kenapa bisa jadi lumer gini, kita “aktif” banget di grup kelas ini. Nah nama sebelum FrontSummer itu banyak banget, ada yang “Calon penghuni surga”, ada juga “Sukses dunia akhirat”, ada lagi yang formal banget “Matematika UM 09” atau “Offering GH09”, dan banyak lagi lainnya, sering diganti-ganti tergantung mood dan trend saat itu. Dan kemudian salah satu member mengganti dengan nama FrontSummer. Alasannya,  kita frontal dan kita mesum jadilah frontsummer hahaha

Jadi gini, kenalkan member disini ada sekitar 18, meskipun yang aktif hanya beberapa saja tapi yang lain juga masih bisa menanggapi obrolan. Ada aku, Sopi, Parul, Desi, Adi, Ajes, Tutut, Rina, Icha, Nisa, Yulinov, Yuliarti, Ida, Livia, Yayun, Pratiwi (paling ndak aktif nih). Jadi kita bersekian ini selalu mengobrol dan memulai dari, “Rekk” atau “Tes”. Dari “tes” akan ditanggapi menjadi “tis”, “Tos”, akhirnya menjadi lengkap “testosterone”. Nah lo! Terus lanjut, tiba-tiba obrolan jauuuhhh dari bahas penting-penting kayak kerjaan atau beasiswa langsung cuusss menjadi “Rek aku belet pup”. Ok, obrolan nggelambyar lagi deh. Bahasan kita lengkap. Dari mulai basa basi sampai emang basiiii banget, sampe yang serius kayak beasiswa, nikah, kerjaan, perbankan dll. Yang paling sering kita bahas itu soal hape ato gadget because we have the king of that things, let say Fachrul and Ajes. Kalo ajes sih lebih hobi beli hape hehehe. Dan kalo bahasan udah memper kearah seksologi, biologi, budaya dan bahasa, sampe bahas yang kadang paling tabu pun, gue ma sopi sering duet. Sampe gue pernah tipo yang fataaalll banget dan paling gue inget banget. Ada juga nih si Smart costumer yang hobinya bahas hape apa yang paliing bagus karena dia mau beli hape, pertanyaan yang sama selalu dia ulang dari beberapa bulan yang lalu dan berakhir dengan kegalauan yang akhirnya tak kunjung membeli hape, Tutut. Rajanya typo, kita punya Desi ma Fachrul. Tapi setiap omongan bijak bisa keluar dari seorang Desi yang membuatku menjadi lebih open minded. Setiap kali omongan serius tiba-tiba ada split disananya, pakarnya Adi. Dia juga (menurut gue) yang paling mesum dan frontal hahaha. Ada makanan enak yang baru aja selese dimakan ma calon suaminya terus dipamerin ke kita, hobinya Icha. Ada juga yang let it flow, tapi kalo udah galo tingkat kreatifitasannya meningkat pesat, Nisa. Ada yang newbie disini, tiap obrolan nyeleneh dia muncul dengan bahasa kedaerahannya yang masih krasa, Ida. Ada lagi nih yang tiba-tiba aja nongol dan Cuma nongol kalo lagi bahas urusan perbankan, Yayun.  Ada lagi yang menanyakan hal tentang “biologi” yang sebelumnya udah pernah dia tanyakan tapi ditanyain lagi gara-gara lupa dan juga lebih hobi kompor-komporin bahasan grup, lets call Rina. Or...let say she is a GPS of Pasar Besar. jadi kalo mau ke pasar besar, cukup tanya Rina aja lokasinya. GPS ala rina akan segera on dan memberikan informasi akurat. Yang tiba-tiba muncul dengan pertanyaan “Haruskah aku mempertahankan yang lama atau memilih yang baru?”, Livia. Yuliarti muncul dengan pertanyaan “Rek, SMK sekian di malang itu bagus ndak”. Yulinov, selalu meramaikan suasana yang udah “terbakar”. 

Hati-hati dengan para pacar, terutama laki-laki. Karena akan menjadi konsumsi publik grup ini. Bahkan direbutkan dan akhirnya jadi bingung. Bener-bener brasa direbutin, dilempar, ditukar, direbut lagi. Apalagi yang ngerebut si cowok-cowoknya hehee. 

Ini FrontSummer selalu aja bisa bikin ngakak se ngakak-ngakaknya. Gak pernah bosen deh disini. Always share many things and new things. Jadilah diri kalian sendiri,   dan semoga kesuksesan menghampiri kita semua seperti yang kita impikan masing-masing. Aamiin.. and thanks hehehe


Comments

Popular posts from this blog

Tidak Terima Tunai. Kenapa?

kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame.  Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa.   Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja"