Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Visa Schengen (via VFS Belanda) Sebagai Pasangan Resmi Warga Belanda

Sapinya keluarga gw

Sebagai WNI yang nikah sama warga EU, dapetin visa Schengen itu sebenernya "lebih dijamin". Karena sebagai pasangan resmi warga EU kita boleh beredar di wilayah EU dengan bebas. Ya bebas artinya bukan tanpa visa ya. Tetep pake visa. Apa nggak mungkin ditolak? Ya tetep mungkin-mungkin aja. Urusan visa yang tau cuma Tuhan dan yang kasih keputusan akhir.

Dulu waktu urus Schengen visa via VFS Swiss, gw kaget karena cuma bayar 300 ribuan. Biaya jasa doang. Kemudian mbaknya bilang, "Untuk pasangan resmi orang EU memang visanya gratis mbak. Cuma bayar biaya pelayanan aja." Setelah pulang, gw cari info ternyata emang iya gratis. Kecuali yang NIKAH DENGAN WARGA BELANDA YANG URUS VISA VIA VFS BELANDA. Kesel nggak gw? Ya kesel 😂 Masa kalo pengen mudik, gw tau lewat negara lain bisa gratis, tapi lewat negaranya sendiri bayar wkwkw. 

Nggak ada perks nikah dengan warga Belanda, ya dapetnya cuma visa nggak berbayar itu, dengan pengecualian.

Hari ini, saat gw nulis ini, gw baru aja submit dokumen buat visa schengen. Booking slotnya bikin emosi ubun-ubun tetangga. Ini karena udah banyak negara di EU yang mulai nerima turis lagi. Jadi ya gitu. Liar banget. Normalnya sih, sekali klik klik klik langsung dapet slot. Kemaren gw sampe beneran pengen banting meja. Susah banget sampe kehabisan slot April. Padahal rencana berangkat Mei, eh dapet slotnya tengah Mei. Mana VFS bukanya cuma selasa DAN kamis aja. Jadi yowes. 

Udah setengah menyerah sih. Kek, "yaudahlah, gak dapet yaudah gak ngoyo. Biar mereka aja yang kesini. Coba sekali lagi aja deh sebelum tidur. Kalo gagal, males ngulang." Eh dapet dong, trus bayar 275 kalo nggak salah. Ternyata itu untuk biaya kirim paspor balik juga. 

ada kali ini 50 halaman, tebel banget.

Nah, gw urusnya di Benoa Center. Ini gedung kek macem gedung nggak kerawat banget. Gw booking di slot visa visiting family, jadi persyaratannya nambah surat permohonan mengundang dari suami gw yang dikirimkan ke Gemeente untuk dimintai legalisirnya. Langsung dapet sih kalo Belanda. Temen gw di Belgia katanya perlu lebih dari sehari. 

Dari dokumen yang tebelnya segitu, yang dibalikin cuma fotokopi paspor gw (ya ngapain juga gw ikutin situ), fotokopi visa schengen sebelumnya dan foto gw. Nggak pake foto ternyata. Perbedaannya cuma ada di dokumen yang menyatakan mengundang dan dilegalisasi itu aja. Selebihnya, masih sama seperti normalnya visa schengen. 

Reservasi tiket kali ini gw pake dari toponwardticket buat reservasi tiket PP bayar $16. Biasanya gw urus sendiri karena bisa dan gratis, sekarang karena pandemi jadi banyak fasilitas yang yaah gitu deh. Untuk asuransi gw pake Axa yang menurut gw termasuk murah. 

Ngurus yang kali ini nggak lama secara persiapan karena 80% dokumen udah termasuk siap dari visa yang sebelumnya. Cuma perlu edit KTP sama KK aja yang versi Bahasa Inggrisnya. Itinerary juga gw bikin "spending time with family", ya karena emang iya itu yang mau gw lakuin wkwkwk. Nggak ngoyo karena banyak agenda urus visa bulan-bulan ini.

Gw apply visa tanggal 12 Mei, visa disetujui tanggal 23 Mei, dan paspor tiba di Bali tanggal 26 Mei. Visa kali ini yang biasanya hanya 3 hari selesai, jadi nunggu belasan hari karena banyak yang apply sedangkan VFS buka cuma seminggu 2 kali dan sekantor kecil yang aktif cuma satu meja aja. Sedangkan jumlah yang apply banyak banget. Ya kebayang lah gimana umpel-umpelannya aplikasi visa ini.

Tapi, tetep masih deliver ya karena mereka bilangnya dua minggu selesai ya memang dua minggu selesai. Kabarnya slot booking udah full sampai Agustus. 

Comments

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini