Skip to main content

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Visa Schengen (via VFS Belanda) Sebagai Pasangan Resmi Warga Belanda

Sapinya keluarga gw

Sebagai WNI yang nikah sama warga EU, dapetin visa Schengen itu sebenernya "lebih dijamin". Karena sebagai pasangan resmi warga EU kita boleh beredar di wilayah EU dengan bebas. Ya bebas artinya bukan tanpa visa ya. Tetep pake visa. Apa nggak mungkin ditolak? Ya tetep mungkin-mungkin aja. Urusan visa yang tau cuma Tuhan dan yang kasih keputusan akhir.

Dulu waktu urus Schengen visa via VFS Swiss, gw kaget karena cuma bayar 300 ribuan. Biaya jasa doang. Kemudian mbaknya bilang, "Untuk pasangan resmi orang EU memang visanya gratis mbak. Cuma bayar biaya pelayanan aja." Setelah pulang, gw cari info ternyata emang iya gratis. Kecuali yang NIKAH DENGAN WARGA BELANDA YANG URUS VISA VIA VFS BELANDA. Kesel nggak gw? Ya kesel 😂 Masa kalo pengen mudik, gw tau lewat negara lain bisa gratis, tapi lewat negaranya sendiri bayar wkwkw. 

Nggak ada perks nikah dengan warga Belanda, ya dapetnya cuma visa nggak berbayar itu, dengan pengecualian.

Hari ini, saat gw nulis ini, gw baru aja submit dokumen buat visa schengen. Booking slotnya bikin emosi ubun-ubun tetangga. Ini karena udah banyak negara di EU yang mulai nerima turis lagi. Jadi ya gitu. Liar banget. Normalnya sih, sekali klik klik klik langsung dapet slot. Kemaren gw sampe beneran pengen banting meja. Susah banget sampe kehabisan slot April. Padahal rencana berangkat Mei, eh dapet slotnya tengah Mei. Mana VFS bukanya cuma selasa DAN kamis aja. Jadi yowes. 

Udah setengah menyerah sih. Kek, "yaudahlah, gak dapet yaudah gak ngoyo. Biar mereka aja yang kesini. Coba sekali lagi aja deh sebelum tidur. Kalo gagal, males ngulang." Eh dapet dong, trus bayar 275 kalo nggak salah. Ternyata itu untuk biaya kirim paspor balik juga. 

ada kali ini 50 halaman, tebel banget.

Nah, gw urusnya di Benoa Center. Ini gedung kek macem gedung nggak kerawat banget. Gw booking di slot visa visiting family, jadi persyaratannya nambah surat permohonan mengundang dari suami gw yang dikirimkan ke Gemeente untuk dimintai legalisirnya. Langsung dapet sih kalo Belanda. Temen gw di Belgia katanya perlu lebih dari sehari. 

Dari dokumen yang tebelnya segitu, yang dibalikin cuma fotokopi paspor gw (ya ngapain juga gw ikutin situ), fotokopi visa schengen sebelumnya dan foto gw. Nggak pake foto ternyata. Perbedaannya cuma ada di dokumen yang menyatakan mengundang dan dilegalisasi itu aja. Selebihnya, masih sama seperti normalnya visa schengen. 

Reservasi tiket kali ini gw pake dari toponwardticket buat reservasi tiket PP bayar $16. Biasanya gw urus sendiri karena bisa dan gratis, sekarang karena pandemi jadi banyak fasilitas yang yaah gitu deh. Untuk asuransi gw pake Axa yang menurut gw termasuk murah. 

Ngurus yang kali ini nggak lama secara persiapan karena 80% dokumen udah termasuk siap dari visa yang sebelumnya. Cuma perlu edit KTP sama KK aja yang versi Bahasa Inggrisnya. Itinerary juga gw bikin "spending time with family", ya karena emang iya itu yang mau gw lakuin wkwkwk. Nggak ngoyo karena banyak agenda urus visa bulan-bulan ini.

Gw apply visa tanggal 12 Mei, visa disetujui tanggal 23 Mei, dan paspor tiba di Bali tanggal 26 Mei. Visa kali ini yang biasanya hanya 3 hari selesai, jadi nunggu belasan hari karena banyak yang apply sedangkan VFS buka cuma seminggu 2 kali dan sekantor kecil yang aktif cuma satu meja aja. Sedangkan jumlah yang apply banyak banget. Ya kebayang lah gimana umpel-umpelannya aplikasi visa ini.

Tapi, tetep masih deliver ya karena mereka bilangnya dua minggu selesai ya memang dua minggu selesai. Kabarnya slot booking udah full sampai Agustus. 

Comments

Popular posts from this blog

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Write Down Your Dreams, They Said.

Moscow Yes, all things I have and I do right now is all the things that I have written down on papers, during my sleeps, in my consciousness, in my visions. So let's do that again here.  I have another dream that I really think of. It's the thing I want to do when I have so much money, or enough money, or when money doesn't matter anymore, or who knows!  I wanna build a school for kids who can't afford to go to school. I want them to pay nothing, and I want them to learn the basic things like how to respect others, how to tell people their ideas/opinions, familiarize them with being kind, how to think logically, how to solve problems, etc. All the basic survival things in life.  I think my passion is always in education, but I don't always like to follow the old-school rules. There are so many important things we don't learn at school that I think should be taught there. Once we graduate from school, we usually don't know how to navigate life. Who taught you...

Pakai Debit Jenius di Luar Negeri

Amsterdam Central Station  Ini pertama kalinya pakai debit Jenius di luar negeri. Pemakaian ini menggunakan sumber dana EUR yang ada di aplikasi. Jadi uang yang keluar adalah uang EUR, bukan IDR.  Untuk buka rekening valas di Jenius, tinggal ditambahkan saja bagian buka akun valas lalu pilih kurs yang diinginkan. Di kasus ini gw punya rekening EUR di Jenius yang ditujukan untuk transaksi di Eropa.  Karena kemarin lagi di Belanda, akhirnya pengen coba pakai debit card Jenius karena EDC di Belanda belum tentu bisa untuk kartu kredit saja. Sebelum digunakan tentunya jangan lupa untuk menyambungkan kartu debit ke rekening mata uang asingnya biar sumber pengeluaran juga langsung dari tabungan valas itu. Tinggal klik klik aja kok. Tibalah saatnya menggunakan mata uang EUR yang sudah kubeli dari Jenius. Waktu itu gw pakainya di Schipol, di dua toko berbeda, dan keduanya nggak bisa tap langsung. Jadi harus insert kartu, tentu bukan masalah.  Karena terbiasa dengan transaksi...