Skip to main content

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...

Bacaan Hingga Pertengahan 2022

Periplus

Semangat gw membaca kembali berkobar karena ada saingan. Iya, gw jadi kompetitif kalo ada orang ngelakuin hal yang gw seneng. Tapi bukan iri yang negatif ya, ini bener-bener dukungan yang gw perlukan sih jadi gw bisa dapet referensi bacaan juga. Siapa lagi kalo bukan Prisca temen gw yang tiba-tiba WA, "BEB BUKU INI BAGUS, LAU HARUS BELI!"

Bagus sekali. Splurging banget kalo soal buku. Hal yang mau ngabisin duit berapapun, suami, ortu, dan semesta akan selalu mendukungku 😂

Jadi sejak gw memutuskan untuk membaca buku fiksi dan self help bergantian, otak gw rasanya fresh banget. Kadang memang buku-buku nonfiksi itu bikin wah otak tapi juga bikin capek karena kita "dibebani" sedikit dengan melakukan koreksi terhadap hidup kita. Nggak salah, emang seharusnya begitu, cuma pada satu titik ngerasa capek. Itulah pertanda berpindah ke buku fiksi. 

Buku-buku yang gw baca memiliki kecenderungan menggelitik cara berpikir gw. Gw nggak takut kalau gw harus meruntuhkan "kepercayaan" gw untuk mendapatkan cara pandang yang baru. Karena mengenal perspektif yang lain itu menyenangkan sekali. Bisa tau alasan di balik hal-hal yang dilakukannya, dan nggak jadi asal judging. 

Oke, ini buku-buku yang udah gw baca sampai Mei 2022. Januari lalu gw udah selesaikan Dunia Sophie. Lalu gw lanjutin ke buku-buku berikut. 


Love for the imperfect things - Haenim Sunim. Jujur gw lebih suka banget sama yang Everything we can see when we slow down. Tapi buku ini juga nggak kalah keren. Karena kadang kita luput ngeliat hal-hal kecil di sekeliling kita yang bisa bikin kita bahagia. Mengenal diri kita sendiri dan jujur ke diri sendiri adalah hal yang harus kita lakukan. Fokus ke dalam dulu, bahagia ke dalam diri sendiri dulu, barulah kita akan bisa menerima hal-hal dari luar. 


How to See - Thich Nhat Hanh. Buku ini juga mengajarkan kita cara melihat sesuatu yang menurut konstruksi sosial bisa aja nggak wajar, tapi ada makna tersembunyi darinya. Perspektif dan menjadi lebih mindful.


Somewhere Only We Know - Alex Thian. Buku ini sebenernya hadiah dari temen gw waktu gw mau pindah Bali. Buku adalah hadiah yang gw bakalan cheerish banget sampe kapanpun. Meskipun buku ini bukan my cup of tea tapi gw setuju sama kutipan di atas. Karena gw baru-baru ini ngerti rasanya.


Aku lala padamu - Sujiwo Tedjo. Siapa yang nggak tau mbah nyentrik yang satu ini. Tulisannya seringkali bikin, "HAH MAKSUDNYA?" tapi sekalinya klik, pasti langsung ngangguk-angguk setuju.



Laut Bercerita - Leila S Chudori. Sempet maju mundur gw beli nggak ya, sampai Prisca baca baru gw beli. Karena kata orang sedih, jadi kan gw kek aduh lah jangan sedih-sedih. Ternyata bagus! Latar belakang penculikan mahasiswa tahun 1998 yang nasibnya nggak diketahui sampai sekarang. Gw nangis di beberapa halaman terakhir, ngebayangin mereka yg nggak tau nasib anak, suaminya, keluarganya. Masih hidup atau sudah mati. Satu hal yang gw pertanyakan, orang-orang yg menyiksa dan menghilangkan mereka ini, apakah bisa hidup tenang sampai sekarang? Apa bisa tidur dan nggak dapet mimpi buruk? 


It Ends With Us - Colleen Hoover. Setelah gagal bertahan, akhirnya gw beli juga buku ini. Ini satu-satunya buku yang bikin gw nangis sesenggukan hampir di tiap halamannya. Nggak cuma sesenggukan tapi ya ketawa, terharu, ya macem-macem semua emosi gw diaduk banget di sini. Karena gw ngerasain banget gimana cintanya Ryle ke Lily. Ya beruntungnya gw nggak ngalamin abusive-nya. Tapi cinta dua insan itu gw tau rasanya gimana. Ternyata setelah selesai baca baru tau kalau ini menceritakan bagian hidup dari penulis juga. Makanya bener-bener ngerasa raw banget. Ketarik banget ke pusaran buku. Buku ini ada lanjutannya bulan Oktober besok. It Starts With Us. Udah nggak sabar pengen beli! 


Tuhan ada di hatimu - Husein Ja'far Al Hadar. Si pemuda tersesat satu ini jadi salah satu favorit gw karena penyampaian ilmunya yang nggak ndakik-ndakik, pake logika dan nggak cuma dalil aja, gaya bercerita yang fun banget. Yang paling penting, nggak mengkafir-kafirkan orang. Worth to read banget! 

Gw masih punya beberapa buku yang ngantri buat diselesaikan juga. Untuk versi buku berbahasa Inggris gw sebisa mungkin beli versi non-Indonesia karena trauma terjemahannya yang rusak. Karena buku bagus dg terjemahan hancur itu bisa bikin patah hati sepatah-patahnya. 

Jadi kalian udah baca buku apa aja? Ada yang bisa direkomendasikan ke gw nggak?

Comments

Popular posts from this blog

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Pakai Debit Jenius di Luar Negeri

Amsterdam Central Station  Ini pertama kalinya pakai debit Jenius di luar negeri. Pemakaian ini menggunakan sumber dana EUR yang ada di aplikasi. Jadi uang yang keluar adalah uang EUR, bukan IDR.  Untuk buka rekening valas di Jenius, tinggal ditambahkan saja bagian buka akun valas lalu pilih kurs yang diinginkan. Di kasus ini gw punya rekening EUR di Jenius yang ditujukan untuk transaksi di Eropa.  Karena kemarin lagi di Belanda, akhirnya pengen coba pakai debit card Jenius karena EDC di Belanda belum tentu bisa untuk kartu kredit saja. Sebelum digunakan tentunya jangan lupa untuk menyambungkan kartu debit ke rekening mata uang asingnya biar sumber pengeluaran juga langsung dari tabungan valas itu. Tinggal klik klik aja kok. Tibalah saatnya menggunakan mata uang EUR yang sudah kubeli dari Jenius. Waktu itu gw pakainya di Schipol, di dua toko berbeda, dan keduanya nggak bisa tap langsung. Jadi harus insert kartu, tentu bukan masalah.  Karena terbiasa dengan transaksi...

Fire in the Building

Who would have thought that I  experienced fire in the building.  This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated.  That’s what I thought.  Until it really happened.  We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances.  “Oh no, something serious...