Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Beli Kartu SIM di Dubai

Dubai creek

Ini merupakan tahun ke-4 setelah kunjungan pertama ke Dubai. UAE menjadi satu-satunya negara terbanyak yang gw kunjungi untuk alasan bertemu suami. Baru kali ini juga gw punya nomer Dubai. Dulunya gw kira kalau kita nggak bisa beli nomer segampang di Indonesia karena H bilang ribet katanya. Yaudah kita nggak beli, hanya sekedar pakai wifi hotel dan tempat tujuan aja seperti Dubai Mall. Lagipula juga intensitas utama gw balas chat ya dari suami gw. Yang lain bisa menunggu. Kalo bareng juga ngapain kan chatting.

Tahun lalu, kami pertama kali eksplor UAE menggunakan kendaraan sendiri. Nyetir sendiri maksudnya, nggak naik bus dll. Karena nyetir sendiri, kami perlu internet untuk GPS dong. Akhirnya H beli nomer di bandara. Pake paspor aja biasa. 

"Oh ternyata bisa ih beli nomer di Dubai"

Nah, sekarang waktu kami ke Dubai lagi, H bertanya-tanya apakah nomer yang lalu tuh masih aktif apa nggak. Setelah cari informasi, ternyata kita bisa verifikasi paspor kita di kios atau gerai nomer tersebut. Setelah verifikasi dan isi ulang, nomer sudah bisa dipakai lagi. 

Sepanjang pengalaman gw ke luar Indonesia, gw selalu pake nomer turis yang sekali pakai buang. Yang mana hal tersebut sejatinya wajar. Karena ini Dubai dan tergolong menjadi tempat yang pasti akan selalu dikunjungi untuk saat ini dan tahun-tahun ke depannya, akan lebih baik jika nomer yang kami miliki ini nggak ganti atau hangus. Satu nomer untuk selamanya gitu maunya. 

Kemarin, H nawarin gw buat beli nomer juga. Setelah gw pikir-pikir lagi, gw sekarang butuh banget akses internet karena kerjaan gw bawa kemana aja. Tiap waktu nggak pernah tau akan ada notifikasi apa dari kerja. Akhirnya gw beli juga nomer di Dubai. 

Nomernya udah 5G harusnya, tapi hp gw masih LTE 

Pertanyaan dari abangnya, "Sebulan kira-kira abis berapa GB? 2GB?" Ya batin gw; elaaahhh 2GB mah sehari kelar. Mana internet di Bali makin lemot. Tapi sebagai wanita baik-baik gw jawab, "Hmmm.... lebih deh kalau 2GB" Abangnya nawarin 7GB tapi ya ngapain kan di sini nggak sebulan juga. Akhirnya pilihan jatuh ke 4GB sudah. 

Selain itu, ada opsi untuk nelpon 50 menit di UAE dan 50 menit ke luar negeri. Tadinya gw nggak mau ambil, ngapain juga gw mau telpon siapa. Si abangnya sampe heran "Kamu nggak mau telpon ke rumah gitu?" Ya ngapain sih bang, kalau mau telpon juga pake internet ih (tapi WA & Skype diblok sih kalo buat audio/video, kudu pake VPN). Tapi tetep gw ambil ya, paketnya 50 menit seluruh UAE, 50 menit ke luar negeri, 4GB internet. Gw dikasih 1GB gratis sama abangnya, mana nanyanya "If you don't mind, I'll give you 1GB for free" ah elah, dikasih mah iya-iya gw. Tak lupa, dipuji juga abangnya karena sudah berbaik hati berbagi. 

Paket tersebut dihargai AED 133. Provider yang gw pake ini namanya Virgin (mobile). Ternyata, paket nelponnya pertama kali gw pake telpon restoran Indonesia di Dubai buat nanya bukanya jam berapa wkwkwk. Manfaat juga nih buat nelpon. 

Paket yang gw beli adalah paket bulanan. Jadi tiap bulan, gw akan butuh untuk verifikasi paspor gw sebelum top up nomer tersebut. Ada opsi lainnya, yaitu, paket tahunan. Untuk paket tahunan, harganya bisa setengah dari harga normal. Kalau nggak salah dengan paket yang sama, gw hanya perlu bayar AED700an untuk setahun. Internet akan selalu hidup tanpa top up lagi. 

Uniknya, paket apapun yang dipilih, nomer tersebut akan tetap hidup selamanya. Ibaratnya kita akan selalu menjadi pemilik nomer tersebut. Satu untuk selamanya. Enak tho? Nomer gw juga beda satu angka doang sama nomer H, karena bisa milih. Jadi sekarang udah nggak bingung lagi soal internet pas jalan 😀

Jadi kalau kalian ingin beli nomer di sini, tersedia di mana-mana kok. Yang penting beli aja di tempat resmi yaa.

Comments

  1. Wahahaha mantap dan unik juga ya kartu sim yang di jual di dubai itu :D virgin nama providernya? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk iya ini Virgin mobile. Kayaknya ini provider internasional ya soalnya ada di Kanada dll jg sih 🤔

      Delete
  2. Enak juga ya Mbak kartu provider di Dubai, satu nomer bisa untuk selamanya nggak perlu khawatir nomer bakalan hangus kalau lupa isi pulsa. haha

    Tapi internet di sana pasti cepet banget ya Mbak, sampe lupa mungkin sama yang namanya buffering. :-D

    Tapi tiap bulan mesti verifikasi paspor itu, tinggal verifikasi aja apa mesti datang ke konter HP mbak? Ribet nggak verifikasinya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh iya bener banget mas, gak perlu kawatir hangus nomernya. Enak sih ini. Daripada harus beli tiap dateng dan pake KK wkwkw. Mana datanya bocor pula huhu nasiibb

      Perlunya tiap mau pake tinggal verifikasi paspor ke konter aja. Ga ribet blass. Tinggal bawa paspor, verifikasi, selesai, isi ulang udah. Perlu verifikasi kl mau dipake aja sih 😅

      Hmm anu mas, lupa kalo ada kata buffering hahaha. Standar sih, cuma ga ada buffering aja 😅

      Delete
  3. Wah semoga provider indonesia bisa belajar dr provider yng ada di dubai,,,

    Keren mbak sudah liat dubai hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya semoga internet Indonesia makin cepet. di Bali aja aduhh makin lama makin lemot banget :(

      Delete
  4. Kaya sistemnya 3 ya, AoN always on.
    Kalau di Indo banyak dipakai buat aneh² sim begitu, seringnya buat nipu

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkw buat ngirim sms "s3l4m4t k4mu m3n4ng undi4n b3rh4di4h" ya hahaha

      OIya? Pernah liat di Swiss ada yang pake 3 tapi waktu itu kami pake Lebara.
      Mau pake telkomsel yang luar negeri itu tapi kok ya 500 MB aja muahalll banget. Dihitung2 juga lebih murah kl beli kartu di luar aja daripada pake fasilitas luar negeri itu (apasih namanya lupa aku)

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini