Skip to main content

Sustainable Way to "Dump" our Waste

Sticker from eco-bali recycling October is funny month. We have this crisis of burning landfield in Bali, and they haven't pick up my trash for 2 months. Probably over two months now. We're like "Okay it's time to swap to the sustainable options" Yea we've been thinking about composting, but I do not know where to start. Because, you know, when you did it wrong it can be stinky and worm-y and not working out well. Turns out, they have composting company that provide the bin, the pickup, and even got the compost back monthly or per 6 months. I did not know that but of course my husband found it and planned to sign up for it.  The week where we had that plan on mind, suddenly in the morning there was a guy from this company came to our house delivering the composting bin. "No we did not order this, yet" Apparently the neighbor ordered their service but they got the address wrong. The next day, the same guy came again, brought his empty composting bin f

Catatan Kuliah (1) : Memilih kampus dan jurusan

 

Jadi begini saudara saudari, ini adalah tulisan dari seorang manusia yang sudah merasakan 9 semester kuliah di kampus negeri di kota Malang yang yaaaaaa secara rank sih bagus, diperhitungkan lah di dunia pendidikan (a.k.a ngajar dan kawan-kawannya). Tiba-tiba ingin menulis nostalgia masa kuliah dan cerita di dalamnya. Nggak tau sih bakal konsisten apa nggak tapi diusahakan konsisten soalnya kok kayaknya seru dan mungkin bisa kasih tips buat para siswa yang bingung mau pilih kampus dan jurusan.

Tahun 2009 adalah tahun dimana gw harus memilih kampus dan jurusan. Tapi, gw yang anak pertama nggak tau apa-apa soal kuliah ini tiba-tiba aja disuruh babe sekolah di almamaternya dulu dengan harapan gw bakal jadi guru di sekolah. Ya saat itu menjadi guru di sekolah bukanlah pilihan diri (sekarang pun nggak), tapi lama kelamaan mengajar menjadi hobi (yang tentunya kemudian dibayar juga dong). Yah jadi suruh masuk kampus babe, dengan jurusan yang babe ambil juga. Babe gw gitu amat ya ama gw dulu 😏 Ingin hati milih jurusan elektronika di kampus depan kampus gw, karena gw demen banget bikin alat elektronika kebakar, ada passion lah disana. Eh tapi nggak boleh dong, padahal babe juga orang elektro. Padahal juga si babe itu setaun sebelumnya rekomendasiin gw ambil elektro karena doi denger anak temennya jurusan elektro kerja di perusahaan multinasional dan gajinya gede. Kemudian tiba-tiba gw disuruh jadi orang yang humble aja gitu masuk matematika. OH KALKULUSSSS!


Yasudah lah toh nanti juga bakal ketauan kan gimana kedepannya. Karena ndak mau jadi guru akhirnya jurusan yang gw pilih adalah matematika murni keduanya. Gendeng kan!!!! Babe nggak tau dong, sampe pas ujian babe nanya "pilihan pertama pendidikan matematika kan?" Kagak be! Elah. Kemudian si babe nanya lagi "tadi ujian gimana? Bisa semuanya?" Gw jawab aja bisa. Bisa sih kalo cuma baca soal aja. Trus gw bilang kalo soal ujiannya yang matematika gw cuma jawab 2 doang, nomer satu sama nomer terakhir aja. Yang gw kerjain penuh cuma kimia aja (gw pinter banget kimia lho dulu). Disitulah babe mulai panik dan memikirkan rencana hingga browsing kampus-kampus swasta yang kualitasnya ok buat kuliah. "Pa, sante aja kali. Lolos lolos!!"

Sadar tidak sadar, hasil terhadap selalu itu dipengaruhi oleh pikiran kita sendiri. Jadi lebih baik mikir positif daripada negatif. Meskipun kadang secara akal kayaknya nggak nyampe LOL. Catet ya : alam bawah sadar akan mempengaruhi kita

Diterimalah gw di kampus ini dengan bayar SPP cuma 650 ribu satu semester, jurusan matematika murni (yang pada akhirnya membawa gw ke programming dan coding). Pengumuman tanggal 1 Agustus sepertinya karena gw inget banget ini kado ulangtaun diri gw sendiri, dan saat itu Mbah Surip meninggal. Inget banget gw liat liputannya di rumah makan sepulang daftar ulang dari kampus. Apakah gw ikut tes jalur tes nasional aja? Oh tentu tidak. 2 kali jalur mandiri gw ikutin dan gagal. Mandiri 1, SNMPTN (tes nasional), mandiri 2, tuhan emang tau kemampuan bayar kuliah gw jadi gw diterima di jalur nasional dengan SPP TERMURAH. Babe geleng-geleng kepala nggak nyangka gw bisa masuk kampus ini.

ceritanya nih ada yang nggambar, trus dibuang. kita ambil eh malah diedit

Kemudian masuk kelas, kesan pertama gw di jurusan matematika adalah "KAYAKNYA MATEMATIKA YANG GW PELAJARI GA GINI DEH???? KOK MATEMATIKA JARANG NGITUNG SIH? MALAH BIKIN PEMBUKTIAN KEK NULIS NOVEL AJA!!!!"

Ya Tuhan kejadian itu 10 tahun lalu ternyata.

bersambung tiap hari rabu ya biar gw nulis tiap minggu ...

Comments

  1. Matematika...
    Programming...
    Coding....

    Alamak....
    *mimisan
    *pingsan

    Aku juga sebenernya pinter matematika lho, kalo disuruh ngitung aku jagonya...
    Ngitungin utang temen2 yg minjem duit ke aku.. hahaha *apasihgajelas

    ReplyDelete
    Replies
    1. RAN YA TUHAN HAHAHAHHAHAHAHAHHAHAHAHAHHAA itu juga aku pinter sih, satu sen aja diinget *ehhh

      Delete
  2. Hei mbaknya, saya juga masuk kampus negeri lewat jalur nasional dan bayar spp nya juga murah, 900 ribu ajah. Bandingkan dengan spp adek saya yang kampus negeri di jogja, yang katanya kampus elit ituh, tapi bayar spp nya 10 jutah -___-'

    saya masuk jurusan itung-itungan: akuntansi


    Gaweane ngitungi duit, duite wong maksute......

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya murah kan ya kita dulu, adekku skrg 6-7jutaan satu semester hahahahhahahaha mahalllll.

      sedih nggak mas ngitungin duit orang aja? HAHAHA

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa men

Sustainable Way to "Dump" our Waste

Sticker from eco-bali recycling October is funny month. We have this crisis of burning landfield in Bali, and they haven't pick up my trash for 2 months. Probably over two months now. We're like "Okay it's time to swap to the sustainable options" Yea we've been thinking about composting, but I do not know where to start. Because, you know, when you did it wrong it can be stinky and worm-y and not working out well. Turns out, they have composting company that provide the bin, the pickup, and even got the compost back monthly or per 6 months. I did not know that but of course my husband found it and planned to sign up for it.  The week where we had that plan on mind, suddenly in the morning there was a guy from this company came to our house delivering the composting bin. "No we did not order this, yet" Apparently the neighbor ordered their service but they got the address wrong. The next day, the same guy came again, brought his empty composting bin f