Skip to main content

Rough Guide to Bali

Penjor "Hey I am coming to Bali, can you recommend me things to do?" I got that question a lot. I get it, I live in Bali so people would think that I master everything about Bali. Well... 50:50. I happened to travel around Bali since 2017. So it wasn't wrong to assume me knowing Bali. But I am also a lazy traveler so I don't always do many things in one place.  That is why we will call this a rough guide to Bali.  First thing first, define your style of traveling. Because we all know that Bali is an island. Not a city. So it is quite big, you know. You can not explore all of it in two weeks. Well you might be able to do so, but probably not immersing enough of it.  So... what is your style of traveling? Bali offers you some cultures, quiet normal life, party hotspots, quiet beaches, busy beaches, temples, and so on.  Mt Batur West part of Bali (Canggu, Seminyak, Kuta) If you enjoy partying, you might want to spend your time more in the west part of Bali like Canggu, ...

Praktisnya Menggunakan e-meterai



Sebagai pelaku kawin campur, meterai adalah hal kecil yang sering kali luput karena dikit-dikit tempel meterai untuk perihal pengajuan visa. Seringnya beli satu, dua taro dompet, eh nggak tau keselip di mana. Belum lagi kalau ternyata setelah dokumen dicetak - ditempel matere - lalu ditandatangani - kemudian discan, ini prosesnya kayak berulang banget dan bisa berkali-kali karena salah tanggal atau orang yang dituju atau dokumen udah keburu expired.

Udah kecil, nggak murah, sering ilang pula wkwkwk. 

e-meterai mulai diluncurkan tahun 2021. Gw belum pernah coba karena jujur masih bingung apa iya ini imigrasi nanti nerima e-meterai gw? Hingga hari ini, Januari 2023 gw harus kirim dokumen bermeterai untuk update alamat gw sebagai penjamin visa. Iya, nggak bisa via website langsung, harus kirim permohonan via email yang dilengkapi dokumen permohonan dg tanda tangan di atas meterai. 

Hah hoh karena nggak ada printer di rumah, kalau ngeprint cuma perlu sebiji. Meterai udah ga ada juga. Akhirnya memberanikan diri, "Yaudah coba pake e-meterai deh".

Hal pertama yang diperlukan adalah menyiapkan dokumen yang diperlukan. Jadi gw udah ketik dokumen gw dan siapin dalam bentuk pdf. Kemudian, sign up di e-meterai.co.id. Pertama yang muncul adalah scan KTP. Jadi pastikan punya KTP yang udah bentuk soft file. Ah ini mah, dah wajib punya. Lalu isi data nyontek KTP, isi juga nomer NPWP. NPWP meskipun udah bisa bundling sama KTP tapi tetep ya di beberapa tempat masih harus diisi nomer NPWP. NPWP ini juga ajaib karena kalau nggak punya, potongan pajak kita bisa di atas 20%. 

Nah setelah selesai daftar tinggal lanjut aktivasi akun via email. 

Udah deh selesai. Balik lagi ke halaman e-meterai yang tadi, lalu lakukan pembelian dg klik bagian PEMBELIAN. Setelah klik pembelian, akan muncul halaman pembayaran. Link pembayarannya macem-macem ya, tapi tentu saja yang paling kusuka adalah via QRIS karena nggak ribet. Harganya tentu saja 10ribu plus 70 rupiah untuk biaya layanan. Lebih murah banget dibanding meterai fisik yang bisa 11-13ribu. 


Setelah sukses pembayaran, jatah meterai ini masuk di kuota akun. Jadi ketahuan punya berapa meterai di situ. Sekalinya kepake, ya kuota berkurang otomatis. Kalau mau pake untuk dokumen, kita bisa klik PEMBUBUHAN yang ada di samping link PEMBELIAN. Pembubuhan ini gampang banget, tinggal isi keterangan dokumen yang diminta dan unggah dokumen yang kita mau. 


Tinggal ikuti saja alur yang terpampang di atas, mulai dari unggah dokumen, pilih posisi meterai (ini bisa digeser-geser karena meterai akan muncul di bagian kiri atas dokumen, jadi jangan langsung diklik selanjutnya), lalu isi PIN sekali yang dipakai seterusnya, kemudian mulai pembubuhan dan terakhir download. 


Jangan lupa untuk menggeser posisi meterai, jangan dibiarin di atas begitu.


Lalu lanjutkan dengan memasukkan PIN, ini hanya sekali saja. Kemudian yang terakhir tinggal diunduh saja. Dokumen akan tersimpan 48 jam setelah meterai dibubuhkan. Tapi jangan khawatir karena dokumen tersebut juga dikirimkan via email setelah selesai pembubuhan meterai. 

Setelah selesai diunduh ya tinggal ditandatangani aja sesuai keperluan. Karena ini bentuk elektronik, jadi ya tandatangannya juga elektronik hehee. Enak ya simple. 

Ternyata nggak ribet dan bagi gw ini jadi lebih praktis jujur, karena nggak perlu cetak dokumen - tempel meterai - scan dokumen lagi. Jadi ini sekali jalan di hadapan laptop aja. Secara hukum ya harusnya ini diterima ya, karena ini e-meterai juga terbitan negara. Jadi resmi nggak asal tempel meterai bohongan. Jauh lebih menarik dan gampang, terutama kalau lagi di luar negeri dan butuh meterai jadi nggak bingung cari toko Indonesia buat beli wkwkw.

Websitenya nggak lemot, nggak repot, nggak ribet dan nggak babibu. Gw suka banget e-meterai ini! 

Btw, ini pengalaman gw akses e-meterai dari Indonesia ya. Kabarnya kalau dari luar negeri lebih lemot dan bingung bayarnya gimana karena nggak semua diaspora punya banking Indonesia yang bisa QRIS.

Comments

Popular posts from this blog

Rough Guide to Bali

Penjor "Hey I am coming to Bali, can you recommend me things to do?" I got that question a lot. I get it, I live in Bali so people would think that I master everything about Bali. Well... 50:50. I happened to travel around Bali since 2017. So it wasn't wrong to assume me knowing Bali. But I am also a lazy traveler so I don't always do many things in one place.  That is why we will call this a rough guide to Bali.  First thing first, define your style of traveling. Because we all know that Bali is an island. Not a city. So it is quite big, you know. You can not explore all of it in two weeks. Well you might be able to do so, but probably not immersing enough of it.  So... what is your style of traveling? Bali offers you some cultures, quiet normal life, party hotspots, quiet beaches, busy beaches, temples, and so on.  Mt Batur West part of Bali (Canggu, Seminyak, Kuta) If you enjoy partying, you might want to spend your time more in the west part of Bali like Canggu, ...

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena suami gw dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya dia dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya dia. Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. Dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Gw belum pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ada pengalaman bikin visa kecuali  Visa Sosial...

Setelah Beberapa Minggu Tinggal di Moskow

red square Nggak ada yang bikin gw 100% kaget dengan perbedaan, cuma rada syiksyaksyok aja dikit.  Beberapa bulan lalu gw ke sini buat jalan-jalan. Ada kenalan suami bilang, "Gila ya, orang Moskow tuh wangi-wangi banget. Penasaran banget pake parfum apa." Waktu itu beneran nggak ngeh karena lebih banyak bau rokok daripada parfum sih menurut gw. Orang Moskow kalo ngerokok 11-12 kayak orang Indonesia di warkop.  Tapi otak udah terpapar ide tersebut, jadi waktu gw balik lagi ke sini, eh beneran dong mereka di jalan tuh wangi banget. Wanginya nggak nusuk, malah blend-in banget sama sekitar jadi nggak yang tiba-tiba puyeng makbrengg gitu baunya. Enak banget. Iya bener juga, gw jadi penasaran mereka pake parfum apa. Gw pengen beli.  Orang bilang kalau orang Rusia tuh jarang senyum, kaku, yang mana gw rasain pas awal dateng ke sini. Tapi setelah tinggal di sini, nggak juga kok. Mereka senyum kalau kita ngobrol sama mereka. Emang sih beberapa tetep ada yang pahit tapi nggak semua...